BUKAN ISTRI KETIGA - Cuplikan Bab 16

396 17 0
                                    


Apa kabar kesayangannya Rahma dan Bramantya. Sudah baca "BUKAN ISTRI KETIGA," kah? Terima kasih, ya, sudah selalu membersamai couple yang gemesin dan maju-mundur terus ini padahal saling mencintai. Ada yang mau tahu kabar Teguh yang terbaru? Yuk, baca, yuk di novel BUKAN ISTRI KETIGA, tersedia di KBMApp dan Karyakarsa.

Rahma baru saja bersiap, hendak berangkat ke resto tempat akan dilaksanakannya klarifikasi Bramantya kepada awak media. Namun, tiba-tiba Ismi mengirimkan pesan berisi link sebuah video, sebuah postingan di medsos.

Dan, saat Rahma membukanya, ia syok. Ternyata yang tampak adalah video prosesi pemakaman dan yang di-highlight tentu saja saat Bramantya memeluknya setelah para wartawan meninggalkan mereka.

Rahma membaca satu per satu komentar di sana. Dasar pembunuh, madunya mati dia malah happy; Gila, ya, pembunuhan berencana oleh istri ketiga dan suaminya, nggak sangka; Gatel banget, sih, pingin kuasain suami sampe bunuh istri suaminya yang lain; Pelukan terooos, noh yang lo bunuh udah dikubur, bahagia ya sekarang?!!!

Tangan Rahma gemetar menahan emosi. Ia pun segera mengirimkannya kepada Bramantya yang telah berjanji untuk menjemput Rahma untuk pergi bersama ke acara klarifikasi yang dipersiapkan oleh Andre.

Bramantya masih di jalan saat pesan dari Rahma berisi link video tersebut masuk. Namun, pada saat yang bersamaan, masuk telepon dari Andre.

"Pak, tadi ada yang mengambil video Bapak dan Rahma berpelukan di pemakaman."

"Apa?!" Bramantya sontak menghentikan mobil di tepi jalan.

Bramantya teringat saat ia merangkul Rahma dan Rahma segera melepaskan rangkulannya karena merasa jengah. Jangan-jangan tadi Rahma sadar ada yang memerhatikan kami?!

"Kalau baca komen-komennya, semua menghujat Mbak Rahma, Pak," Andre melanjutkan.

ISTRI KETIGAWhere stories live. Discover now