BAB 3 : Kerjasama

150 31 3
                                    

Sehari kemudian.

Di dalam mobil mewah gaya 1910 yaitu Rolls Royce Silver Ghost, Hirohito menatap keluar jendela dan melihat pemandangan Tokyo abad 19 ini. Baginya, ini adalah hal aneh karena melihat campuran bangunan bergaya timur dan barat saling melengkapi.

Di jalanan, banyak orang berlalu lalang baik berjalan atau menaiki becak yang ditarik seorang pria.

Di jalan, juga ada trem. Namun sepertinya, jumlahnya masih terlalu sedikit. Juga jalanan masih berupa tanah, untuk sebagian besar. Hanya jalanan utama yang menggunakan blok paving.

'Landscape Tokyo harus diubah.... Terlalu kumuh...' pikir Hirohito, yang melihat Ibukota Jepang yang sebenarnya mirip sebuah kota pedesaan.

Ya, jika bukan adanya bangunan - bagunan bergaya Eropa yang agak banyak di pusat kota, orang akan salah mengira ini adalah kota pedesaan khas asia. Memalukan bagi Jepang.

*mendesah*

Desah Hirohito tanpa sadar, sekarang pekerjaannya bertambah. Dia harus memikirkan, memodernkan Tokyo secepat mungkin, dan daerah sekitarnya.

Oh, ngomong - ngomong hari ini Hirohito harus berangkat sekolah. Karena inilah, dia menaiki mobil untuk diantar ke sekolah privat yang tidak jauh dari pusat pemerintahan dan perumahan menteri dan jenderal.

"Kak, apa yang kamu lihat?." Tiba - tiba terdengar suara anak laki - laki, yang menyadarkan Hirohito. Dia menoleh dan melihat adiknya, Pangeran Yasuhito yang setahun lebih muda darinya.

"Oh, hanya melihat pemandangan." Balas Hirohito, lalu mengalihkan pandangannya ke arah luar lagi.

"Jepang semakin maju, bukan?." Tanya Yasuhito kekanak - kanakan, dia tidak paham bahwa Jepang itu sebenarnya masih kacau, ini adalah era pasca pemerintahan tradisionalis dan banyak orang yang belum terbiasa.

Hanya saja Yasuhito tidak tahu ini, yang mengetahui hanya orang - orang diatas dan mungkin Hirohito secara tidak sadar.

"Ya... Jika dibandingkan dengan negara Asia lain... Namun jika dibandingkan dengan barat dan Amerika, kami masih tertinggal. Jauh, sangat jauh." Balas Hirohito, memberikan beberapa bocoran tentang keadaan dunia saat ini.

Benar, jika dibandingkan peradaban asia saat ini, Jepang tergolong maju. Bahkan cina pun masih kacau balau, dan terpecah menjadi beberapa panglima perang.

Arab dan Persia masih tradisional, dan belum ada kemajuan. Kecuali Turki, yang mungkin satu - satunya negara di Asia, yang masih cukup kuat meski memiliki julukan "Orang Sakit".

Namun, jika dibandingkan dengan Eropa dan Amerika Serikat, Jepang tidak ada apa - apanya. Secara teknologi dan kualitas penduduk, Jepang tidak sebanding dan kalah jauh. Bahkan, saat ini Jepang masih mengimport beberapa barang Eropa.

Dan ironisnya, Jepang adalah negara miskin. Miskin secara sumber daya, karena menurut Hirohito beberapa komoditas tidak tersedia disini. Seperti contoh besi, aluminium dan minyak, yang mana ini sangat penting bagi Jepang di masa depan untuk membangun mesin tempur mereka.

*berhenti*

Tak terasa, perjalanan mereka sudah selesai. Lalu pintu mobil dibuka oleh petugas keamanan disana, baik Hirohito dan Yasuhito keluar dari mobil.

Lalu Hirohito melihat sebuah kompleks bangunan bergaya Eropa dengan taman yang luas. Itu adalah Gakushuin, yang Hirohito dan Yasuhito hadiri.

Disana, dia bisa melihat banyak murid yang berjalan sendiri atau bersama temannya, dan bercengkrama satu sama lain.

"Ayo." Ucap Hirohito, yang mulai berjalan ke dalam. Di sebelahnya ada Yasuhito yang berjalan bersamanya.

Saat dia dan Yasuhito melewati beberapa orang anak, mereka berhenti bercengkrama dan membungkuk hormat.

Rise of The Eastern DragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang