BAB 6 : Kaisar Tua Meninggal

129 26 1
                                    

30 Juli 1912.

Beberapa bulan berlalu setelah pertemuan antara Hirohito, ayahnya dan Laksamana Inoue. Kemudian, kabar duka menyelimuti Jepang.

Kaisar tua, Meiji menghembuskan nafas terakhirnya diranjang pribadinya. Hal ini membuat seluruh Jepang berkabung, karena Kaisar Meiji adalah pemersatu Jepang dalam upaya restorasi Meiji-nya untuk memartabatkan Jepang di mata dunia.

Perang Saudara Boshin, lalu konflik kelas antara samurai dengan militer, perang sini - jepang dan terakhir adalah perang Russo - Jepang yang melibatkan Kekaisaran Jepang dan Kekaisaran Rusia, dimana perang ini dimenangkan oleh Kekaisaran Jepang.

Di masa pemerintahan Kaisar Meiji, industrialisasi digencarkan untuk menyusul barat.

Namun, karena fondasi Jepang untuk mendukungnya yang terlalu terbelakang. Industrialisasi ini hanya bisa dirasakan oleh kota - kota besar, bangsawan dan beberapa kelompok saja.

Sedangkan pedesaan dan warga miskin, belum merasakan industrialisasi selain menjadi semakin terpuruk.

Saat ini, iring - iringan kereta kuda dari istana keluar dibawah penjagaan kavaleri Penjaga Kekaisaran.

Di sepanjang jalan, banyak warga berkumpul dan menangis atas kepergian Sang Kaisar.

Tentara dari Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Polisi memberikan penghormatan terakhir mereka.

Pemakaman akan berlangsung di kompleks pemakaman kekaisaran Musashi di Hachioji, Tokyo.

Saat beritanya tentang kematian Kaisar Meiji menyebar di seluruh Jepang, para veteran atau samurai yang pernah berjuang untuk Kaisar melakukan seppuku massal. Bisa dilihat berapa pentingnya Sang Kaisar Tua di mata mereka.

Bahkan salah satu samurai yang sekarat berseru dalam tidak keberdayaanya, dan itu adalah ucapan terakhirnya. "Jika Kaisar mati maka aku harus mati!! Tenno Henka Banzaii!! -."

..

Sesampainya di Hachioji, peti mati diturunkan dari kereta kuda. Kemudian, peti mati dipindahkan dari sana ke dalam tandu khas untuk pemakaman Kaisar.

Para pendeta Shinto mulai menggumamkan doa, lalu tandu di arak dari pintu masuk ke tempat pemakaman. Seluruh bangsawan Jepang yang hadir mengawal prosesi, Hirohito dan ayahnya berjalan di belakang dan keluarga Kekaisaran yang lain juga mengikuti.

Tidak seperti orang - orang dari Eropa yang memakai pakaian serba hitam polos, para bangsawan dan keluarga Kaisar terutamanya para pria mengenakan pakaian bangsawan hitam mereka, yang disulam dengan sulaman emas rumit.

(A/N : yang Meiji sayangnya tidak ada videonya selain slideshow foto, jadi gw pakai yang Pemakaman Kaisar Taisho.)

Kemudian prosesi pemakaman dilaksanakan, tandu di angkat oleh para pendeta atau sukarelawan kuil. Mereka membawanya dan harus melewati beberapa anak tangga menuju tempat pemakaman.

Pengububuran dilakukan, dan semua orang membungkuk ke arah jenazah Kaisar Meiji untuk terakhir kalinya.

Setelah pemakaman, semuanya kembali seperti biasanya selain suasananya agak suram. Selain itu, hari ini di tetapkan hari libur untuk memperingati kematian Sang Kaisar. Tentu saja hanya hari ini, di tahun 1912. Setelah itu, kembali seperti biasanya.

...

Di taman Kekaisaran.

Hirohito sedang meminum teh ocha yang dibuatkan oleh Yumeko, di sebelahnya ada Yukino yang ikut duduk. Mereka baru mengikuti prosesi pemakaman, meski para wanita tidak diizinkan ikut. Namun mereka biasanya akan berada di kediaman, sembari para pria memakamkan.

Rise of The Eastern DragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang