BAB 9 : Perang Mendekat I

131 25 0
                                    

Setelah tiba di sekitar Kuil Sensoji, mobil yang ditumpangi Hirohito berhenti sejenak. "Disana, itu tempatnya."

Ichinose menunjuk rumah - ruko bergaya Jepang Edo, dimana itu terbuat dari murni kayu. Lalu mobil berjalan pelan ke arah bangunan itu.

Didepannya, ada banyak orang yang mengantri untuk makan. Disana terutamanya adalah distrik perumahan menengah bawah, dan agak dekat pelabuhan jadi banyak yang makan siang disini, terutama murah.

Juga ada plang di depan rumah - toko dengan judul "来々軒" atau Rairaiken, toko ramen yang dibuka pada empat tahun silam.

Dijalankan oleh Kanichi Ozaki sebagai pendiri dan 12 juru masaknya, dimana mereka sebelumnya berpetualang di Pecinan Yokohama untuk menemukan citarasa, untuk menggabungkan makanan cina dan Jepang.

Saat mobil Zeitoku dengan lambang keluarga Kaisar berhenti, seketika orang di luar toko buru - buru bersujud. Mendengar keributan, beberapa orang di dalam yang penasaran juga keluar dan ikut bersujud saat melihat mobil tersebut.

(A/N : gw gak tahu bagaimana pandangan warga sipil Jepang ke Kaisar mereka di tahun itu... Tapi menurutku, mereka masih percaya bahwa Kaisar itu keturunan dewa dan harus dihormati.)

"Apa yang..." Kanichi keluar dari tokonya, saat mendengar keributan. Dia lalu terdiam saat melihat mobil dengan lambang keluarga Kaisar.

'Bagaimana bisa sampai sini??.' pikir Kanichi heran, kenapa salah satu keluarga Kaisar kemari? Ini area kelas menengah ke bawah.

Harusnya mereka enggan kemari, bukan?.

Saat Kanichi sedang melakukan dialog batinnya, pintu depan mobil terbuka dan memperlihatkan seorang tentara berpangkat letkol (chūsa) Angkatan Darat.

Kanichi mengenalinya! Itu adalah pemuda yang sering berkunjung saat sore hari, ternyata dia tentara.... Tunggu! Lalu itu...

Keringat dingin membasahi kepala Kanichi, jelas bahwa pemuda yang sering makan di sore hari itu adalah pengawal keluarga Kaisar. Dan hanya satu keluarga Kaisar selain Kaisar dan permaisuri, yang memiliki pengawal berpangkat tinggi.

PUTRA MAHKOTA!!.

Benar saja, saat Ichinose membuka pintu. Sesosok remaja tinggi nan tampan berusia 13 tahun, dengan pakaian Angkatan Laut berpangkat Laksamana Muda muncul dari pintu penumpang.

Putra Mahkota Hirohito! Putra Mahkota yang jarang terlihat di publik, tiba - tiba muncul.

*bisik*

*bisik*

Terdengar bisikan di antara warga, mereka terkejut bahwa Putra Mahkota akan muncul di tempat yang tidak diduga - duga.

"Hamba melihat Putra Mahkota!!." Teriak seorang pria tua, yang menyadarkan semua orang. Bahkan Hirohito menoleh ke pemilik suara itu.

Itu adalah pria tua, dia memakai yukata sipil yang sederhana. Namun yang Hirohito perhatikan adalah salah satu lengan yukatanya nampak tidak memiliki tangan di dalamnya, setengahnya.

"Hamba melihat Putra Mahkota!!." Seruan balasan, sangat keras yang mungkin menarik perhatian yang lain.

"*batuk* *batuk* yah, ya... Terima kasih atas sambutannya, meski tidak perlu. Kalian bisa bangun, lakukan pekerjaan dan kegiatan kalian masing - masing hiraukan aku." Ucap Hirohito berdeham, dia lalu melambai agar semua warga pergi melanjutkan kegiatan mereka.

"Ngomong - ngomong, siapa pemilik kedainya?." Setelah warga bubar atas permintaan Hirohito, dia bertanya ke beberapa orang yang masih berdiri di depan kedai ramen tersebut.

Rise of The Eastern DragonWhere stories live. Discover now