BAB 13 : Perang Dimulai.

141 25 0
                                    

Sebulan Kemudian.

24 Juli 1914.

Istana Kerajaan, Beograd, Serbia.

Sekelompok orang berkumpul di dalam ruang rapat di Istana Kerajaan Serbia, mereka adalah jajaran atas Kerajaan Serbia, dari Raja Peter dari Serbia, Perdana Menteri Nicola Pasic, Kabinet Pasic dan Jenderal Serbia.

"Pasic, katakan apakah kamu sudah memberitahu orang Inggris dan Prancis? Lalu bagaimana reaksi Rusia?." Tanya Raja Petar I dengan prihatin, saat ini negaranya ada diambang perang bahkan dianeksasi Austria - Hungaria.

Jadi, dia selama sebulan ini melobi Blok Sekutu yang belum lama ini dibentuk, yang berisi Rusia, Prancis dan Inggris untuk meminta bantuan mereka.

"Yang Mulia, Prancis dan Inggris berjanji akan membantu kami namun dengan premis kami bisa bertahan. Sedangkan Rusia, kami tidak bisa berharap banyak. Karena mereka sampai hari ini belum selesai memobilisasi penuh pasukan mereka." Ucap Pasic menyeka keringat dinginnya, dia menjelaskan apa yang dilaporkan dubes negara masing - masing.

"..." Mendengar ini, Raja Petar terdiam sesaat. Dia lalu menghembuskan nafas beratnya, dia lalu menatap semua orang. "Ini mungkin akan menjadi nasib Kerajaan kami, setelah beberapa dekade berdiri dengan jerih payah kami.

Namun, semangat kita masih ada. Kita akan mempertahankan negara, agar anak dan cucu kita akan memandang kita sebagai pahlawan."

Lalu Raja Petar menatap Menteri Perangnya yang bernama Dushan Stephanovic, lalu berucap. "Segera rekrut pemuda Serbia lainnya sebagai wajib militer, keluarkan semua persenjataan lama kita dan amunisinya dan.... Perintahkan para sukarelawan wanita untuk menjadi perawat di lini belakang."

Raja Petar langsung menugaskan Letjen. Dushan untuk merekrut pemuda tangguh Serbia, membuka semua gudang senjata dan merekrut sukarelawan wanita sebagai perawat.

"Dimengerti, Yang Mulia-." Dushan mengangguk, namun kemudian ia dipotong ketika pintu di dobrak.

*brak*

"M-maaf Yang Mulia! Semuanya! Saya menerima kabar dari perbatasan!!." Orang itu melihat wajah tidak senang semua orang, dia lalu meminta maaf dan segera melaporkan apa yang ia ketahui. "Austria mulai menembaki perbatasan kami! Mereka sudah masuk!."

"APA?!." Seru semua orang tidak percaya, mereka tidak percaya Austria akan menyerang sekarang.

Tapi ini baru beberapa hari sebelum batas waktu!!.

Itulah yang terpikirkan oleh semua orang, mereka tidak menyangka bahwa negara yang bisa dibilang bangsawan literal seperti Austria akan melanggar perjanjian!.

...

Sebelumnya.

Perbatasan Austria - Hungaria dan Serbia.

Sekitar Sungai Drina yang tenang, tiba - tiba berubah ketika terdengar lolongan artileri di kejauhan.

*siulan*

*siulan*

*siulan*

*boom*

*boom*

*boom*

Ledakan terdengar berikutnya, yang membuat tanah terkoyak dengan mengerikan saat peluru artileri meledak.

"Arrghh!!!." Lolongan terdengar, disana ada pos militer tentara Serbia yang menjadi target.

Ya, Austria baru saja menyerang Serbia bahkan sebelum batas ultimatum habis. Tentara perbatasan mereka yang sudah ditumpuk mulai menembakkan artileri dari berbagai ukuran, untuk menargetkan pos perbatasan Serbia.

Rise of The Eastern DragonWhere stories live. Discover now