BAB 14 : Pertempuran Kiautschou I.

229 28 8
                                    

Yokosuka, Jepang.

Hirohito ditemani beberapa perwira Angkatan Laut dan Menteri Angakatan Laut tiba di tempat uji tembak, di Gudang Senjata Yokosuka.

Disana seorang prajurit Angkatan Laut Jepang membawa senapan, yang sekilas mirip dengan M1 Garand.

Dia mengarahkannya ke target, lalu mulai menekan pelatuk senapan dan...

*bang*

*bang*

*bang*

*bang*

*bang*

*clang*

Suara tembakan terdengar, setalah itu terdengar suara ping yang khas, yang hanya di temukan di senjata ikonik M1 Garand.

"Ini menakjubkan!." Laksamana Yashiro Rokuro terpesona dengan peragaan ini.

Ya, setelah dia mendengar bahwa Angkatan Darat ingin mengembangkan senapan baru yang disebut Arisaka Type 1 Ha-Dō, dia meminta gudang senjata Yokosuka untuk menciptakan benda yang sama, tentu saja dia meminta biro desain untuk membantu pengembangan.

Maka muncullah desain ini, yang mana Hirohito terpikirkan dengan M1 Garand yang terkenal di Perang Dunia Kedua.

"Setuju dengan anda, Laksamana." Ucap Hirohito, namun tidak terlalu tertarik. Karena baginya, senapan semi otomatis hanya menang di desain bukan di kepraktisan dan ketangguhan seperti senapan otomatis.

"Angkatan Laut akan memesan ini, untuk menggantikan Tipe 35 kami. Dan senapan ini akan dinamakan Tipe 1 Semi Otomatis Angkatan Laut." Ucap Laksamana Yashiro Rokuro langsung menentukan.

Ya, itu karena ada uang lebih yang dimiliki Angkatan Laut untuk membeli senjata.

Kemudian kontrak mulai dilakukan, dimana Angkatan Laut memesan 500.000 senapan dengan 30 juta pelurunya. Dan mereka juga memesan seragam baru, yang mirip dengan Angkatan Darat namun berwarna kelabu.

Ya, seragam ini akan dilengkapi ke dalam pasukan pendarat miliki Angkatan Laut Jepang.

Setelah itu, rombongan itu meninggalkan area uji tembak dan berjalan menuju galangan kapal besar Yokosuka.

Disana dapat dilihat berbagai orang dengan pakaian seadanya, membangun kapal perang Jepang yang sudah selesai setengah lambungnya. Ada dua galangan, yang secara bersamaan membangun kapal perang ini.

"Yang Mulia Putra Mahkota, Laksamana! Selamat datang di galangan kapal!." Sambut seorang perwira Angkatan Laut berpangkat Kolonel, dia adalah kepala pengawas dari proyek ini. Dia bernama Shinji Yumekawa.

"Ya. Berapa lama pembangunan akan selesai?." Tanya Yashiro penasaran, dia ingin segera melihat monster laut di depannya selesai dibangun.

"Ini sekitar tahun depan, Laksamana. Kami saat ini sedang merekrut pekerja yang lebih banyak, untuk mempercepatnya." Shinji buru - buru menjawab, dia juga memperkirakan tahun depan kapal ini selesai dan siap digunakan.

Laksamana Toshiro Rokuro hanya mengangguk, dia menikmati pemandangan kapal yang sedang dibangun.

"Kamu Shinji, kan?." Hirohito bertanya dan mendapat anggukan dari Shinji. "Benar, Yang Mulia. Apakah ada yang ingin anda tanyakan?."

"Yah... Bukan mengenai kapal sih. Aku ingin tahu, kenapa mereka hanya memakai pakaian seadanya?." Tanya Hirohito menatap pekerja yang sedang melakukan pekerjaan mereka.

Bahkan ada pengelas yang tidak memakai kacamata hitam, pekerja dengan tenangnya melihat kilatan cahaya las begitu saja. Juga, dia hanya memakai baju singlet kotor.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rise of The Eastern DragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang