BAB 8 : Uji Senjata

130 26 1
                                    

Jika kalian bertanya dimana Hirohito? Sekarang, karena sudah dekat dengan Perang yang akan pecah di Eropa, yang tinggal menunggu kapan pecahnya.

Hirohito ditarik kembali ke Tokyo, dia dianugrahi Grand Cordon Ordo Krisantemum dan mendapat pangkat Laksamana Muda, itu berkat jasanya dalam desain kapal yang ia berikan. Hadiah yang bisa diberikan oleh Angkatan Laut Kekaisaran Jepang.

Karena Angkatan Laut mendapat mainan baru, disini tentu saja Angkatan Darat Kekaisaran juga iri. Menteri Tentara Jepang, yaitu Baron Oka Ichinosuke yang berpangkat Letjen Angakatan Darat Kekaisaran, secara pribadi melobi Kaisar dan Hirohito untuk memesan beberapa peralatan baru.

Yah, mulai dari sinilah persaingan antara Angkatan Laut dan Angkatan Darat mulai muncul. Lalu, karena kekacauan ini.

Hirohito menyarankan ayahnya untuk mendirikan Badan Litbang dan Biro Desain Angakatan Bersenjata Kekaisaran Jepang , untuk menengahi ini.

Kaisar Taisho setuju, dan yang mengejutkannya Hirohito diangkat sebagai kepala Badan Litbang dan Biro Desain ini. Yang membuat Putra Mahkota itu mengerang tak berdaya.

Yah, karena sejauh ini yang memiliki visi yang maju adalah Hirohito dan semuanya diserahkan padanya sekarang.

...

Chiyoda, Tokyo.

Sebuah gedung bergaya Baroque Eropa berdiri dengan megah, gedung ini adalah gedung dari Badan Penelitian, Pengembangan dan Biro Desain Angakatan Bersenjata Kekaisaran Jepang.

Di ruang Direktur, seorang remaja tampan khas Jepang, berusia 13 atau 14 tahun, yang duduk dengan lelah di kursi kerjanya.

Tubuhnya kurus namun tegap dengan tinggi 175 cm dan berotot dibalik balutan pakaiannya, dia memiliki rambut pendek yang dipotong rapi.

Dia memakai pakaian Angkatan Laut, dengan Pangkat Laksamana Muda.

Remaja ini tidak lain adalah Hirohito. Yah, jangan bertanya bagaimana dia menjadi direktur Balitbang dan Biro Desain di usia ke tiga belasnya. Dia sendiri tidak paham dengan apa yang dipikirkan ayahnya...

"Hah... Lelahnya..." Desah Hirohito menggerutu lelah, dia lalu menatap melalui jendela ruangannya dimana ia bisa melihat Istana Kekaisaran, yang dulunya bekas Kastil Edo.

"Pria itu hanya ingin mengekploitasi anak, bukan?." Gumam Hirohito masih kesal dengan perintah ayahnya.

Yah, dia tahu ayahnya ridak ada disana. Karena sedang mengurus peresmian kapal perang baru di Hiroshima.

Dia awalnya ingin berlibur setelah dua tahun mengabdi di Angkatan Laut, namun siapa sangka setelah menerima Grand Cordon Ordo Krisantemum dan Pangkat Laksamana Mudanya, dia langsung ditunjuk seperti ini.

Di buku katalognya yang ada di meja, ada beberapa desain yang sudah ia siapkan setelah Perang Dunia Pertama berakhir, terutama menunggu setelah Industri berat Jepang sudah siap untuk lepas landas.

Hirohito lalu mengingat bahwa ada uji coba senjata baru untuk Angkatan Darat, dia lalu berdiri dan meninggalkan ruangannya.

Membuka pintu, dia melihat seorang pengawalnya, yang berasal dari Angkatan Darat. "Ichinose?."

Ichinose Yamashiro adalah seorang Letkol (Chūsa), dia adalah satu dari dua pengawal Hirohito. Salah satunya adalah Yamamoto Isoroku, salah satu Laksamana Jepang jenius di masa depan!.

Namun sayangnya bakat paling terang di Jepang itu, harus gugur pada tahun 1943 di Rabaul dalam perang Guadalcanal. Akibat sifat pesimis dan agak pasifisnya.

"Yang Mulia!." Pria bernama Ichinose memberi hormat pada Hirohito.

"Hmm... Apa yang membuatmu terburu - buru?." Angguk Hirohito, lalu bertanya ke Ichinose yang nampak terburu - buru.

Rise of The Eastern DragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang