BAB 11 : Perang Mendekat III

143 27 0
                                    

Hei guys~! Author sudah kembali! Ini bab selanjutnya. Ngomong - ngomong, untuk sementara belum ada perkembangan ekonomi. Lagi fokus di Perang Dunia Pertama.

Oh, jangan lupa vote dan follow aku!

-----------------------------------------------------------------

Sebelumnya.

"Jadi ini kantornya?." Gumam Kanichi Ozaki, seorang pria berusia 30 an dengan pakaian formalnya.

Kanichi berdiri di depan sebuah gedung, itu adalah bangunan bergaya Eropa dengan cat putih.

Di depan pagar depan ada tulisan Balitbang dan Biro Desain Angkatan Bersenjata Kekaisaran Jepang, ini benar - benar kantor dari Putra Mahkota Hirohito.

Ya, Kanichi datang kemari setelah selama 15 hari memikirkan tawaran Putra Mahkota, bukannya dia mengulur waktu, hanya saja tawarannya sangat sulit, apalagi dia memiliki kedai ramen yang harus ia urus.

Kanichi lalu berjalan, mendekati pintu masuk yang dijaga seorang tentara, dia membawa senapa Arisaka Tipe 35.

"Tahan! Ini daerah militer! Sipil dilarang masuk!." Melihat Kanichi mendekat, tentara itu berseru dan keluar dari posnya. Menahan agar Kanichi tidak mendekat lebih jauh.

"Maaf Pak, tapi saya di undang kemari." Ucap Kanichi dengan sopan, dia tidak ingin memprovokasi tentara dan berakhir di penjara, bukan?.

"Di Undang? Siapa? Dan mana suratnya?." Alis tentara itu terangkat, dia lalu menatap Kanichi dengan curiga.

Harus diketahui bahwa gedung ini sangat ketat keamanannya, apalagi ini berkaitan dengan militer dan tidak sembarang orang bisa masuk.

Bahkan Perdana Menteri sekalipun belum tentu boleh masuk, jika tidak ada izin dari Kaisar atau Putra Mahkota dan para jenderal baik dari Angkatan Darat atau Laksamana Angkatan Laut.

"Ah!." Kanichi lalu merogoh kantong dalam blazernya, yang membuat prajurit itu waspada.

Tak lama, Kanichi mengambil sebuah kertas kecil yang memiliki nama Hirohito disana. Dia lalu menyerahkan kertas itu ke penjaga. "Bisakah ini? Aku diberikan langsung."

Menerimanya, Prajurit itu membacanya dan mengerutkan kening sejenak, sebelum mendongak menatap Kanichi dan melihat dari atas ke bawah.

"Kamu tunggu dulu disini, dan siapa namamu?." Ucap Prajurit itu menyuruh Kanichi menunggu di pos, dia lalu bertanya siapa namanya.

"Ya, saya Kanichi Ozaki. Pemilik dari Ramen Rairaiken." Balas Kanichi masuk dan duduk di kursi di pos jaga, dia lalu menyebut nama dan identitasnya sebagai pemilik sebuah kedai Ramen.

"Oke... Tetsuno! Jaga orang ini untukku!." Anggu Prajurit itu, dia lalu melihat rekannya yang sedang berjaga di pos seberang dan meminta pria bernama Tetsuno menjaga Kanichi.

"Ya!." Tetsuno mengangguk, dia lalu berjalan keluar dari posnya menuju pos rekannya untuk menjaga Kanichi.

..

15 menit menunggu, akhirnya Prajurit itu kembali dengan seorang pria dengan pakaian Angkatan Laut, Kanichi mengenalinya, karena dia ikut saat Putra Mahkota makan. Dia menjadi sopirnya.

Ya, itu tidak lain adalah Yamamoto Isoroku.

"Oh? Bukankah kamu pemilik Rairaiken?." Tanya Yamamoto, mengenali Kanichi. Meski dia sekarang berpakaian rapi dan janggut serta kumisnya yang berantakan sudah dicukur.

"Ah, ya... Supir - san!." Balas Kanichi, dia tidak tahu namanya jadi hanya menyebut pekerjaannya saat berkunjung.

".... Aku Yamamoto Isoroku, bukan supir. Nah, setelah 15 hari, baru sekarang kamu datang." Bibir Yamamoto berkedut, dia lalu memperkenalkan namanya. Dia lalu menatap Kanichi dengan seksama, dan heran kenapa baru 15 hari datang sekarang.

Rise of The Eastern DragonWhere stories live. Discover now