10. Merindu dirimu

2.3K 30 0
                                    

”Tuan Carolos, tenanglah,” ucap Mr. Trice.

”Hentikan, Tuan Beatrice. Bahkan selama ini anda hanya acuh melihat kondisi saudariku terkucilkan oleh keluarga Alvaresh. Ini tidak dapat dibiarkan begitu saja.” Bentak Carolos yang sudah kepalang emosi.

“Carolos, tenang.” Tegas Mr. Dealopa, dan Carol pun terdiam ketika ayahnya yang terhormat sudah bicara.

Sementara itu, Camelia menjadi lebih banyak diam. Namun, dipikir-pikir lagi, Camelia pun tidak jauh lebih baik, karena Camelia bermain gila bersama Mr. El.

“Daddy, Carolos, kumohon hentikan semua ini. Pernikahan ini adalah pilihanku dan aku tidak ingin kalian terlalu turut campur hingga perihal perceraian. Veter sudah mengakui kesalahannya dan mencoba untuk memperbaiki. Apakah salah jika aku memberikan suamiku kesempatan kembali?” ucap Camelia dengan tubuh gemetar.

”Camelia, kau..” ucap Carolos menyela, namun

”Lanjutkan, putriku,” ucap Mr. Deolopa, Carolos pun terdiam lagi.

”Keluarga yang cukup sempurna dan harmonis. Namun, sungguh sayang wanita kesayanganku harus hidup dengan pria bajingan kecil ini. Yah, tidak masalah, lagipula aku tidak berniat untuk melepaskan Camelia begitu saja..” batin Mr. El.

Setelah berdiskusi panjang lebar, kedua belah pihak keluarga pun memilih untuk berdamai. Berusaha untuk mempercayakan Camelia pada pihak keluarga Alvaresh, meski hati seorang ayah tetap merasa sangat resah.

***

Hari berganti hari pun berlalu begitu saja, namun tidak dengan perasaan yang sudah telanjur hanyut bahkan terpatri. Tidak akan mudah untuk mengabaikannya begitu saja.

°Mansion Kediaman Keluarga Elbert Alvaresh°

”Ah sial! Aku tidak mampu lagi menahan semua ini! Camelia, haruskah kau kurebut secara paksa dari suamimu yang bajingan tanggung itu..” resah hati Mr. El.

Mr. El kini hanya disibukkan dengan segala pekerjaan yang menumpuk, dan pikirannya pun lagi-lagi terkenang akan sosok Camelia.

Mr. El pun hendak pergi mengendarai mobil seorang diri dengan tekat untuk menemui Camelia, si pujaan hatinya.

“Elbert, kemana?” tanya Annete yang kala itu masih berada di mansion.

”Aku ada urusan.” Ucap Mr. El acuh.

”Elbert, kau tidak bisa mengabaikan aku begitu saja, Elbert!” Teriak Annette.

“Siapa yang mengabaikan siapa selama ini?” ucap Mr. El memandang rendah ke arah Annette.

”Kau bercanda bukan, mengenai surat cerai itu? Kau bagaimana bisa hidup tanpa aku!”

”Lebih cepat lebih baik. Aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku, jadi kuharap kau segera berkemas ke luar negeri. Karena kehadiranmu sudah tidak diterima lagi di dalam keluargaku.” Tegas Mr. El

“What? Kau sudah berani angkat dagu di hadapanku?” ucap Annette dengan berkacak pinggang.

”Kau cemas akan masa depanmu? Bukankah aku sudah memberikan sebuah hotel, mansion dan pulau untukmu. Meski selama ini kau hanya berdiam diri dan menghambur-hamburkan banyak uang.”

“Elbert!”

”Selama belasan tahun aku hanya diam saja, meski aku mengetahui tentang perselingkuhanmu dengan banyak pria. Kau bahkan dengan tidak tahu malu mengangkanh ke sana kemari, juga mengangkang untukku. Sungguh amat menjijikan dan membuatku mual. Apa kau pikir aku begitu bodoh selama itu?”

Annette terdiam, dan .
Plakkhh...

”Bajingan kau!” Annette bahkan memukul wajah tampan Mr. El.

“Pelankan suaramu Annete. Tidakkah kau cemas, jika Joseph akan mendengarkan perdebatan kecil kita. Sehingga akhirnya mengetahui keburukan ibunya selama belasan tahun. Bagaimana Joseph akan mengambil contoh wanita baik nantinya. Sangat menyedihkan, wanita manipulatif, murahan, rendahan harus menjadi ibu bagi Joseph anakku.” Tegas Mr. El, dan ternyata Joseph harus mendengar semua itu dari awal.

TERGODA PAMAN dari SUAMIKU [END]Where stories live. Discover now