22: Lepaskan dan lupakanlah aku

850 17 1
                                    

Mendengar semua pernyataan dari Anneth,  sungguh membuat sekujur tubuh Camelia bergidik dan semua terasa lemas tak bertenaga lagi. Camelia pun juga harus menerima,  buah dari perbuatannya dimasa lalu.  Karena setiap tindakan,  tentu akan ada risiko masing-masing.

Tak butuh waktu lama,  Mr.  El pun datang ke tempat keluarga Anneth,  sebelum permasalahan kian panjang dan pelik.

•Mansion Kediaman Anneth

"Permisi nyonya,  di depan sudah ada tuan besar Elbert." Ucap salah seorang pekerja mansion.

Dengan seringai senyuman jahatnya,  Anneth pun mempersilakan Mr. El untuk langsung menemuinya.

"Aku akan menunggu di kolam renang belakang." Ucap Anneth, yang hanya mengenakan bikini saja.

Mr. El tiba,  dengan raut wajah dipenuhi amarah.

"Apakah hadiah dariku begitu menarik untukmu,  El? " ucap Anneth sembari menikmati rokok elektronik /va** di tangannya.

"Kau masih saja tidak merawat tubuhmu dengan benar,  bahkan alkhohol ini. " Ucap Mr.  El,  lalu duduk di kursi yang berada di bibir kolam renang.

"Kau masih saja memperhatikan aku,  seolah aku masih bagian dari hidupmu. " Ucap Anneth,  dan seketika senyuman diwajah Anneth memudar.

"Anneth,  aku tidak pernah menuntutmu untuk menjadi seorang istri yang sempurna,  sekalipun pernikahan kita terjadi karena perjodohan. Bahkan,  semua skandal yang kau lakukan selalu aku maafkan,  dan aku tetap berjuang untuk masa depanmu dan Joseph.  Namun,  nyatanya semua kau anggap tak berarti. Lantas,  setelah aku berhak untuk memilih wanita mana untukku.. " ucapan Mr. El pun terhenti.

Kekecewaan mendalam yang telah Mr.  El rasakan selama belasan tahun pernikahan bersama Anneth, sungguhlah memilukan.

"Mengapa harus Camelia,  apa kau gila?  Aku bercerai darimu karena Camelia,  lalu kau bermain dengannya? " teriak Anneth.

"Anneth,  berhentilah untuk menyalahkan orang lain atas semua kesalahanmu.  Kaulah yang seharusnya memang patut untuk disalahkan. Kau menjerumuskan Veter ke lubang yang salah,  Anneth. " Tegas Mr. El.

"Buktikan,  kalau Camelia bukanlah dalang dari perceraian kita!"

"Kau sudah menghancurkan pernikahan keponakanku,  dan kau juga menyalahkan mereka,  apa kau tidak malu. Ingat Anneth, kesabaranku ada batasnya,  jangan buat aku berlaku jahat atas ibu dari puteraku sendiri." Tegas Mr.  El dengan sorot mata penuh penekanan.

"Apa yang akan kau lakukan,  aku adalah ibu dari Joseph,  aku yang telah melahirkannya! "

"Olrh sebab itu aku memberikanmu peringatan.  Urusan aku berkencan dengan siapapun,  itu hakku. Kita sudah bercerai,  kau tak berhak mengatur,  bahkan mengusik kehidupan pribadiku.  Ingat Anneth,  aku bisa saja menghancurkan semua bisnis keluargamu dalam sekali kedip.  Kau tidak ingin menjadi gelandang,  bukan?"

"Apa kau sedang mengancamku? "

"Tidak,  itu adalah bentuk peringatan.  Tak ada istilah ancaman dalam kamusku,  tidakkah kau sudah cukup mengenalku selama hampir duapuluh tahun usia pernikahan kita?  Atau, kau lebih mengenal siapa saja lawanmu ketika sedang mengangkang.."

Plakk...

Annneth menampar wajah tampan Mr.  El.

"Bajingan,  kau tidak hanya menghancurkanku melalui perceraian,  namun kau juga berniat membuatku mati perlahan!  Bajingan keparat!" Anneth mengumpat kesal.

"Setelah ini,  aku tidak ingin mendengar ancaman apapun terhadap keluargaku, atau aku akan benar-benar bertindak tegas. Jangan pernah salahkan orang lain."

TERGODA PAMAN dari SUAMIKU [END]Where stories live. Discover now