30. Cinta tiada akhir

1.1K 21 4
                                    

Setelah sekian banyak rintangan yang harus mereka lalui, bahkan pengorbanan yang tidak biasa. Akhirnya, jodoh dan cinta datang dengan waktu yang tepat.

Mr. El membawa Camelia untuk pergi berbulan madu ke luar negeri, dan benar-benar menghabiskan waktu berdua di sana penuh cinta.

Di dalam sebuah kolam renang pribadi, tepatnya di Villa pribadi milik Mr. El. Kolam terbuka yang langsung memberikan pemandangan alam dengan danau luas.

"Aku ingin kita hidup dengan cerita yang baru, dan aku juga tidak ingin istriku ini terlalu lelah dengan pekerjaan. Cameliaku harus lebih banyak beristirahat, oke. " Ucap Mr. El sembari mencumbui Camelia penuh cinta.

"Ya, aku akan taat dan tunduk pada Elbertku.." balas Camelia, sembari membelai wajah tampan Mr. El.

Keduanya pun bercinta di bawah sunar rembulan malam, di temani angin sepoi yang kian menambah hasrat.

Setelah beberapa hari berlalu, Mr. El kembali mengajak Camelia untuk keliling negara lain lagi. Mr. El benar-benar ingin menghabiskan waktu bersama wanita tercintanya.

• • •

Menikmati setiap momen berharga bersama, dan setelah cukup lama berbulan madu. Camelia mulai menunjukkan tanda-tanda sebuah kehidupan baru di dalam tubuhnya.

"Ah, rasanya sangat lelah, tidak seperti biasanya.." ucap Camelia, sembari merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.

Sementara Mr. El mulai disibukan dengan klien yang akan mengajak janji temu.

Mereka tinggal di sebuah rumah klasik dan juga mewah.

"Nyonya!" ucap salah seorang asisten rumah tangga, saat Camelia hampir saja jatuh karena terhuyung.

"Sudahkah nyonya makan malam hari ini?"

"Aku merasa kurang berselera, bibi."

"Tuan akan marah pada kami, jika nyonya tidak makan dengan baik."

"Tidak akan, ini adalah keinginanku dan tidak ada hubungannya dengan kalian. Oke."

Camelia kembali melangkah menuju kamar pribadi yang berada di lantai dua.

Huh.. "Aku merasa semakin lelah dan cukup.." ughh..

Tiba-tiba saja, Camelia merasa sangat mual dan sensitif dengan indera penciumannya.

Ugh.. Hhh.. Camelia merasa perutnya sedikit nyeri dan juga berkali-kali harus keluar masuk kamar mandi hanya untuk mengeluarkan apapun yang ia santap hari ini.

Keesokan harinya, Mr. El baru kembali dari luar kota tanpa sempat memberitahukan pada Camelia secara cepat. Mr. El terus menghubungi kontak Camelia, namun Camelia terus mengabaikannya dan memilih untuk tidur saja.

"Di mana, nyonya?" ucap Mr. El yang baru saja tiba.

"Nyonya sedang berada di pekarangan belakanh, Tuan."

Mr. El pun bergegas untuk pergi menuju Camelia.

"Sayang, mengapa tidak mengangkat panggilan dariku?" ucap Mr. El sembari mendekap Camelia.

Namun Camelia melepaskan dekapan itu, lalu pergi begitu saja.

"Sayang! Sayang!" Mr. El meraih pergelangan tangan Camelia, namun Camelia menepisnya.

Camelia pergi menuju kamar dan bermain ponsel dengan acuh tak acuh pada Mr. El.

"Sayang, maafkan aku, aku telat memberikanmu kabar, jika aku tidak bisa pulang. Apakah kau menungguku?" Mr. El berusaha membujuk Camelia, namun Camelia masih enggan untuk dibujuk.

"Tidak perlu pedulikan aku, kau fokus saja dengan kesibukanmu. Bukankah semua itu demiku juga?" ucap Camelia ketus.

"Sayang, Cameliaku.. Untuk ke depannya, aku tidak akan seperti ini lagi, kumohon jangan marah seperti ini, sayang.."

"Sudahlah, aku.." ugh..

"Sayang, sayang!" Mr. El cukup panik dengan kondisi Camelia.

Camelia memuntahkan banyak makanan dan semua yang masuk ke dalam tubuhnya, kembali keluar dari muntahan.

"Kita harus segera ke dokter, come om, sayang!" Mr. El bergegas untuk membawa Camelia ke dokter, meskipun Mr. El baru saja kembali dari luar kota dengan kondisi kelelahan.

***

Mr. El sangat cemas, terlebih, Camelia kian acuh tak acuh padanya.

Tepat di sebuah klinik terdekat, Mr. El membawa Camelia ke sana.

Setelah melalui pemeriksaan medis dan berbagai pertanyaan melalui gejala yang Camelia alami.

"Selamat, Tuan akan segera menjadi seorang ayah, karena Nyonya Camelia sedang mengandung." Ucap si dokter.

"Mengandung, istriku?" ucap Mr. El terkejut, begitu pula Camelia, yang setelah sekian lama tidak mengandung, hal ini tentu menjadi berita mengejutkan nan membawa kebahagiaan.

"Benar, Tuan. Untuk lebih memastikan lagi, silakan datang ke dokter spesialis kandungan."

Setelah itu, mereka pun bergegas menuju dokter spesialis kandungan. Ternyata mengenai kehamilan Camelia benar adanya. Tentu berita ini sangat membahagiakan kedua belah pihak keluarga.

***

Sepanjang hari, Camelia terus menangis karena bahagia. Tidak menyangka, jika di usia yanu sudah melebihi kepala tiga itu akhirnya dikaruniakan seorang anak.

Mr. El pun menyadari semua perubahan sikap dan suasana hati Camelia ialah karena kehadiran buah hati mereka.

"Maafkan aku, jika aku terlalu sibuk. Aku akan berusaha yang terbaik untuk keluarga ini. Aku ingin kau menjadi istri yang berbahagia jiwa raga dan tubuh."

"Terima kasih, telah menjadi suamiku, aku sangat beruntung telah dicintai sepenuh hati.."

Meski begitu banyak rintangan yang telah mereka hadapi. Pada akhirnya, mereka pun menemukan kebahagiaan itu. Suasana kebahagiaan keluarga Mr. El dan Camelia semakin terpancar setelah kehamilan Camelia.

🌟END🌟

TERGODA PAMAN dari SUAMIKU [END]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon