13. Melindungimu adalah keinginanku

1.7K 30 0
                                    

Setelah berjumpa dengan Camelia, suasana hati Hans menjadi lebih bahagia. Tanpa Hans tahu, jika Camelia sudah memiliki pria idamannya, yaitu Mr. El.

Apartemen Kediaman Camelia Hebrew

"Huh, melelahkan.. pesanan desain semakin menumpuk saja," keluh Camelia sembari merenggangkan otot-otot tubuhnya.

Camelia kini tinggal di salah satu gedung apartemen yang cukup mewah. Itu sudah menjadi hak miliknya, dan Camelia cukup nyaman berada di sana.

Usai membersihkan diri, Camelia masih mengenakan bathrobe dengan secangkir kopi hitam juga cake di atas meja kerjanya.

Membuka tirai jendela dengan pemandangan malam nan indah.

Bzzttt...

"Paman El?" ucap Camelia terkejut, karena sudah cukup lama tidak saling berkabar. Dikarenakan kesibukan masing-masing dari mereka.

Mr. El: "Hallo baby, mengapa tidak pernah membalas pesanku?" tanya Mr. El

Camelia: "Akhir-akhir ini aku cukup sibuk, paman. Aku .."

Mr. El: "Jangan panggil aku paman lagi, itu terdengar ada jarak diantara kita, baby."

Camelia: "Ah, ya Elbert.." ucap Camelia ragu-ragu, dengan rasa bergetar di dada.

Mr. El: "Baiklah, baby. Istirahatlah, tidak perlu terburu-buru. See you and I love you so much.."

***

Suatu saat, Camelia pergi ke suatu cafe namun bukan cafe abal-abal, melainkan cafe yang didominasi oleh kalangan atas.

Camelia yang kini tinggal di kota C, jarak yang cukup jauh dari kota A, juga kota B tempat keluarganya.

"Hallo, nyonya Camelia," seseorang menyapa sembari melambaikan tangannya pada Camelia.

"Tuan Hans, hallo?" balas Camelia dengan membalas lambaian tangan Hans.

Hans pun berjalan ke arah Camelia, seolah pertemuan mereka sudah direncanakan.

"Apakah nyonya Camelia sedang sibuk? Bahkan, diwaktu senggang seperti ini masih saja bekerja." Ucap Hans, kagum.

Camelia tertawa kecil, lalu menghentikan pekerjaan mendesain di layar iPad miliknya.

"Aku hanya sedang bersantai saja, dan ini bukanlah pekerjaan yang urgent. Hanya bermain-main saja," ucap Camelia.

"Namun, jika ku perhatikan lagi, nyonya Camelia wanita yang sangat tekun. Tidak ingin menyia-nyiakan waktu, bukan?"

"Ah, tuan terlalu memujiku. Aku tidak seperti itu, aku hanya sedang sedikit bosan saja."

"Apakah melihat pemandangan hijau, dapat menarik perhatian nyonya?"

"Pemandangam hijau?" tanya Camelia dengan rasa sedikit penasaran.

"Ya, jika tidak keberatan. Aku ingin mengajak nyonya untuk berkunjung ke area vila di sisi kota. Pemandangan asri dan menyejukkan. Jika terlalu larut, nyonya dapat menginap di sana."

"Ah, apakah tidak merepotkan, tuan?"

"Tidak. Kebetulan sekali, hari ini juga pembukaan wahana baru di area danau vila. Tertarik?"

"Jika tidak keberatan. Boleh," ucap Camelia.

"Sore ini, bisa pergi bersama timku, agar nyonya tidak merasa canggung."

"Oke, aku akan menyiapkan sedikit pakaian ganti."

"Oke. Ingin pergi bersama ke parkiran?" tanya Hans menawarkan.

TERGODA PAMAN dari SUAMIKU [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant