11. Kenikmatan bersama

5.9K 33 0
                                    

Sudah enam bulan berlalu, Veter tak kunjung sadar dari kondisi komanya. Sedangkan Camelia juga harus mengerjakan pekerjaannya.

Alhasil, keluarga sepakat untuk membawa Danil pulang saja. Namun tetap dalam pantauan media yang ketat dan intensif.

°Caramel Butik°

Camel kembali ke rutinitasnya, dan fokus untuk bekerja. Sementara Veter, diserahkan pada salah perawat terpercaya.

”Melelahkan selali,” keluh Camel, sembari menyilang kalender yang sudah diberi tanpa note khusus.

Kondisi rumah tangga Camel sudah diujung tanduk, akan tetapi karena Veter masih koma, sulit untuk bercerai. Bukankah Camel akan dianggap istri kurang ajar, jika menceraikan suami yang sedang terbaring tak berdaya.

Sementara itu, proses perceraian Mr. El dan Annette sudah terselesaikan dengan cukup baik.

Knock...Knock...Knock...

”Permisi nyonya, ada tamu ingin bertemu dengan nyonya.” Ucap salah seorang pekerja.

”Persilakan masuk.” Ucap Camel, lalu menghentikan pekerjaannya.

”Selamat malam, Nyonya Camelia.” Ucap seorang pria bertopi dan bermasker.

”Paman?” ucap Camel, yang sangat mengenal suara pria di hadapannya.

”Jika tidak seperti ini, akan sulit untuk bertemu denganmu. Sementara di mansion, ada banyak tikus pengganggu.” Ucap Mr. El, lalu menutup kembali pintu ruangan kerja Camel.

“Paman, bagaimana jika ada yang mengenal paman?” ucap Camel gugup.

”Aku mengatakan bahwa aku adalah teknisi, tentu membutuhkan waktu yang cukup lama, bukan? Lagipula, bukankah karyawanmu akan segera pulang?”

Kringg... Bunyi telepon kantor.

“Nyonya, kami pamit pulang, dan kami harap nyonya lekas beristirahat.” Ucap salah seorang karyawan Camel.

Camel pun berjalan ke arah depan, dan meminta security untuk makan malam dan boleh beristirahat saja.

”Natan, jika kau ingin pulang silakan saja, karena aku mungkin akan menginap atau pulang lebih lama untuk mengawasi teknisi.” Ucap Camel.

”Baik nyonya, namun untuk berjaga-jaga, aku akan menunggu nyonya selesai.”

”Ah, baiklah.”

Camel kembali ke ruang kerjanya.

”Paman, aku sangat berterima kasih, karena paman sudah menolongku saat aku membutuhkan golongan darah. Maaf, aku baru mengetahuinya dari salah satu supirku.”

”Tidak masalah. Keberadaanku, bukankah hanya hama pengganggu untukmu?”

”Paman, aku..--”

“Cemelia, aku tahu kau tersiksa dengan pernikahanmu, namun kondisi saat ini tidak memungkinkanmu untuk bercerai. Yah, mungkin harus menunggu Veter mati saja.”

”Paman, aku turut prihatin atas perceraian paman dan bibi ..”

”Mengapa kau terus menghindariku? Bahkan selama setengah tahun belakangan ini, kau terus bersikap dingin. Aku merindukan, Camelia.”

“Paman hentikan, ahkk..” desah Camelia, saat jemari Mr. El, meremas payudaranya.

“Veter saat ini tidak berdaya, dan sudah cukup lama kau harus menahan hasrat ini, bukan?” ucap Mr. El, menjilati daun telinga Camel.

”Paman hentikan, ini memalukan, aku bahkan belum mandi.”

”Mari kita pergi ke suatu tempat. Bagaimana?”

TERGODA PAMAN dari SUAMIKU [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora