19. Malam penuh peluh

3.6K 26 0
                                    

Setelah cukup lama tak saling menyapa, akhirnya Camelia kembali dipertemukan dengan Mr. El.

Di sebuah pesta dari salah seorang pengusaha, bertepatan dengan kehadiran Camelia di sana.

Namun, malam ini, Mr. El tidak sendiri, melainkan bersama seorang wanita cantik nan seksi.

"Sepertinya, Madam Camelia sudah mulai menekuni kegiatan pesta seperti ini?" ucap wanita yang sedang bersama Mr. El, wanita itu merupakan seorang pengusaha muda. Penerus usaha milik keluarganya.

"Hallo, Nona Jasmin, Nona semakin cantik saja." Ucap Camelia, dengan sebuah pujian juga senyuman bisnisnya.

"Terima kasih, Madam Camelia. Aku sangat menyukai desain dari milik madam. Ini terlihat sangat indah dan terkesan berani, bukan?" ucap Jamsin, memuji karya desain Camelia, yaitu gaun mewah yang sedang dikenakannya.

"Terima kasih, atas pujian anda, Nona Jasmin. Aku undur diri untuk bertemu dengan rekan yang lain lagi."Ucap Camelia, berlalu dari hadapan Mr. El juga Jasmin.

"Madam Camelia, benar-benar seorang designer yang luar biasa, bukan? Karena sebagian besar wanita sosialita sudah berlangganan dengan madam Camelia." Ucap Jasmin pada Mr. El, sembari merangkul lengan Mr. El.

"Jasmin, aku akan pergi sebentar. Bisakah kau menungguku?"

"Oke."

•••

Mr. El diam-diam pergi menemui Camelia, ketika Camelia baru saja kembali dari ruangan vip di lantai atas aula pesta yang sedang berlangsung itu.

"Camelia! Nampaknya, kau benar-benar sudah bahagia sekarang." Ucap Mr. El yang sudah berdiri samping sebuah pilar.

"Selamat malam, Tuan Elberd." Ucap Camelia menyapa dengan tenang.

"Aku turut bangga, atas segala pencapaianmu selama ini." Ucap Mr. El, dengan tersenyum sendu.

"Terima kasih, atas pujian anda, Tuan Elberd."

"Apakah keluargaku begitu asing bagimu, sehingga paman El kau panggil dengan sebutan 'tuan'?" ucap Veter, yang tiba-tiba saja muncul.

Hampir membuat Camelia terperanjat, terlebih jika percakapan mereka terkait hubungan asmara.

"Aku juga tidak ingin urusan pribadi disangkutpautkan dengan urusan bisnis." Balas Camelia dengan wajah datar.

"Bukankah kita tidak sedang berbisnis?" balas Veter yang terlihat mulai kesal.

"Anda salah, tuan muda Veter. Jelas-jelas, aku dan paman El sedang berbisnis. Pihak hotel dari milik paman El selalu memesan barang baku dariku."

Veter menatap heran ke arah Mr. El.

"Camelia tidak salah, kami memang sedang berbisnis. Kau juha Veter, jangan selalu usik kehidupan seseorang, berdasarkan masalah pribadi." Tegas Mr. El.

"Paman, aku tidak bermaksud. Aku hanya tidak ingin tindakan benci Camelia pada keluarga kita berdampak pada paman juga."

"Itulah yang perlu kau perbaiki, Veter. Camelia hanyalah masa lalumu, jadi tidak perlu kau terlalu sibuk mengurusi kehidupannya. Paman sangat tidak terkesan dengan sikap aroganmu." Tegas Mr. El.

Karena Veter yang selalu mendengarkam Mr. El sejak kecil dulu, sehingga apapun nasihat baik dari Mr. El akan selalu Veter turuti.

"Maafkan aku, paman.."

"Minta maaflah kepada Camelia, kaulah yang sudah bertindak arogan padanya."

"Camelia, maafkan atas tindakan kasarku padamu."

TERGODA PAMAN dari SUAMIKU [END]Where stories live. Discover now