24. Demi cintaku

782 16 0
                                    

°Mansion Kediaman Keluarga Alvaresh°

"Elbert,  mommy benar-benar tidak habis pikir denganmu? Apa yang terjadi padamu, sehingga kau menjadi seperti ini?" isak,  Mrs.  Rhena,  tatkala mendengarkan pengakuan dari Mr. El, bahwa Mr. El mencintai Camelia.

"Apa yang kukatakan adalah kenyataannya,  mom.  Aku mencintai Camelia,  tak peduli dia pernah menikah dengan siapa,  namun terpenting adalah masa kini,  bukan?"

"Kau benar-benar sudah gila,  Elbert. Camelia adalah menantu dari keluarga ini!" Teriak Mr. Trice,  ayah Veter.

"Namun,  itu tidak ada hubungannya denganku,  bukan? "

"Kau gila,  Elbert,  kau sudah gila!" Timpal saudara yang lainnya sembari menggeleng tak percaya.

"Elbert,  kau adalah putera yang dibanggakan.  Kau boleh bermain dengan wanita manapun,  tapi tidak dengan wanita itu!" Teriak histeris,  Mrs.  Rhena.

"Lantas,  apa yang akan kalian lakukan,  jika aku bersikukuh?"

"Aku akan menghancurkan wanita jalang itu." Ucap Mrs. Rhena.

"Jika mommy berpikir seperti itu,  maka kami akan hancur bersama." Tegas Mr.  El tanpa ragu.

"Joseph tidak akan berpihak padamu,  kau akan kehilangan Joseph!" Teriak Mrs.  Rhena,  dan hampir tumbang.

"Elbert,  hentikan!  Kau benar-benar sudah tidak waras,  kau ingin membunuh mommy,  huh!" Teriak Mr.  Nuel,  lalu menghantam wajah Mr. El dengan kepalan tangannya.

"Lebih aku bunuh saja manusia binatang ini!" Teriak Nuel,  yang lalu dileraikan oleh Mr.  Trice dan lainnya.

"Hentikan Trice,  hentikan.. Semua hentikan.." Teriak Mrs.  Rhena lalu jatuh tak sadarkan diri.

"Pergi kau dari tempat ini,  pergi!" Usir Mr.  Trice,  Mr.  El pun berlalu dari hadapan mereka semua.

***

Rumah Sakit Pusat Kota A.

Mrs.  Rhena terkena serangan jantung,  akibat kejadian tak terduga malam ini.  Hal itu juga menyebabkan setengah badannya lumpuh,  bahkan untuk berbicara pun sudah mulai sulit.

Begitu hebatnya guncangan yang terjadi malam ini,  sehingga penyakit Mrs.  Rhena pun komplikasi.

"Manusia binatang sialan,  kupastikan akan membunuhnya dengan tanganku sendiri.. " ucap Mr.  Nuel.

"Nuel,  berpikirlah waras,  kau harus berpikir jernih. " Ucap Mr.  Trice berusaha menenangkan suasana.

"Kau masih bisa berkata perihal ketenangan,  setelah apa yang terjadi pada mommy,  dan juga ulah dari anak binatang itu?" Mr.  El Nuel yang memiliki temperamen cukup buruk,  hampir saja kembali mengamuk di rumah sakit.

"Nuel,  jaga sikapmu,  kau ingin keluarga Alvaresh menanggung malu lagi?"

"Seharusnya,  sejak awal anak itu tidak masuk ke dalam keluarga ini, dia benar-benar selalu bertindak sesuka hati!"

"Nuel,  jaga ucapanmu,  jika mommy mendengar,  maka kondisi mommy akan memburuk!" peringat Mr.  Trice.

"Mommy terlalu memanjakannya,  seharusnya sejak dulu kubiarkan saja dia mati tenggelam."

"Nuel,  keluarlah, kau benar-benar tak terkendali!" Mr.  Trice meminta bawahannya untuk membawa Mr.  Nuel pergi.

"Kau masih saja membela anak haram itu!  Dasar kalian sama binatangnya!"

Mr.  Trice pun menghela napas perlahan,  dan menyenderkan kepalanya di kursi area Instansi gawat darurat.

***

•Apartemen Kediaman Camelia•

"Camelia,  ijinkan aku untuk bicara padamu,  kau selalu menghindar, " ucap Mr.  El memohon.

"Bicaralah dengan cepat,  aku ingin segara beristirahat, paman." Ucap Camelia dengan sikap acuh tak acuhnya.

"Camelia,  cintaku,  aku bukanlah putera kandung keluarga Alvaresh.  Aku hanyalah anak angkat Nyonya Rhenata." Ucap Mr.  El.

Camelia masih terdiam membisu..

"Camelia,  keluarga Alvaresh tidak sebaik itu padaku,  jadi tidak ada alasan bagiku untuk tidak mendapat restu dari keluargamu,  bukan? "

"Paman El,  hentikan! Aku benar-benar muak dengan semua sikap paman ini.  Semua ini hanya akan mempersulit kita.  Paman pikir,  hanya karena kebenaran itu, keluarga Alvaresh akan tenang? Tentu tidak,  mereka akan mencari cara untuk membunuhku!" Tegas Camelia.

"Camelia, sudah kukatakan,  aku akan melindungimu,  bukan?"

"Tidak seperti ini,  paman.  Kumohon,  menyerahlah dan mari saling melupakan.. "ucap Camelia,  namun tanpa menatap mata Mr.  El,  hal itu menunjukkan ada ketidakrelaan dilubuk hati sebenarnya.

"Aku tahu,  kau juga mencintaiku, bukan?  Jadi,  jangan lagi paksakan bertindak diluar keinginanmu sendiri."

"Paman,  El,  ini jalan yang sulit,  jadi,  lebih baik berhentilah.." ucap Camelia,  yang sudah tak tahu lagi harus berkata apa pada pria yang kini begitu mendambakannya.

"Akan kaulakukan apapun untukmu,  bahkan nyawaku sendiri.  Tapi,  aku tidak bisa hidup tanpamu,  aku bisa gila,  Camelia.."

"Itu hanya obsesi paman saja,  namun seiring berjalannya waktu,  semua akan memudar.."

"Bohong. Nyatanya,  perasaanku justru semakin nyata,  cintaku Camelia.." Mr.  El meraih wajah Camelia,  dan Camelia pun lagi-lagi kalah dengannya.

"Aku lagi-lagi kalah.." ucap Camelia.

"Mari kita hadapi semuanya,  akan kutunjukkan,  seberapa pantas aku bersanding dengan putri keluarga Hebrew.."

Mr. El pun mencumbu mesra Camelia,  meninggalkan bekas tanda kepemilikan tepat di area payu dara milih Camelia.

Ugh..  Ah..  Desah nakal Camelia kian membuat Mr.  El gila,  dan tak sabar ingin menerobos liang kehangatan dan kenikmatan duniawi.

Slruph... Ahh..  Mr.  El menghisap area mrs.V milik Camelia, dengan hisapan lembut lalu disusul dengan gaya rakusnya.

Aggh..  Ah..  Hmm... Suara desahan Camelia memenuhi ruangan kamar kedap suara milik Camelia.

Disusuk lagi dengan hujaman jantan dari mr. P milik Mr.  El.

"Sayang,  menikahlah denganku,  aku ingin kau menjadi istriku seutuhnya.  Bagaimana? " ucap Mr. El di sela kegiatan bercinta.

Ah.. Mr.  El membalikan posisi dengan sedikit jambakan agar menambah sensasi yang ada.

Ugh..  Ahhh... Keduanya sama-sama mendapatkan titik puncak kenikmatan tiada tara.

"Akan kulakakukan apapun demi dirimu,  cintaku."ucap Mr.  El sembari mengecup kening Camelia.

TERGODA PAMAN dari SUAMIKU [END]Where stories live. Discover now