Life : 20

2K 243 41
                                    

Tapi kalau ada pertanyaan tentang rumah tangga Tristan dan Abian ini seperti, pernah tidak sih ada pertengkaran sepasang suami gitu? Soalnya, kelihatannya kan Tristan amat mengayomi, sabar, masih bisa diomongin pelan-pelan. Abian juga santai, tidak banyak nuntut, tidak banyak protes.

Perselisihan pasti ada, Tristan bilang A, Abian bilang F pun ada saja. Cuma karena komunikasi msreka baik ya jadi semua didiskusikan. Kalau berbeda pendapat ya ambil jalan tengah, atau dilihat lagi mana yang lebih baik. Hal-hal begitu pasti ada, cuma karena sama-sama dewasa jadi hal-hal seperti pertengkaran terminimalisir.

Soalnya dulu sudah di awal, pertengkaran hebat yang malah jadi melibatkan semua. Karena sudah dijadikan pelajaran, sekarang sebelum jadi pertengkaran ya dibicarankan bersama dulu. Makanya Tristan selalu ingin hari Minggi tidak ada yang boleh keluar sendiri tuh untuk itu. Mempererat bounding.

Tapi ya... ada saja. Kesal-kesal gemas gitu. Abian ke Tristan terutama. Tristan juga pernah, tapi hanya bisa hela napas, toh Tristan begitu juga saking gemasnya.

"Jadi gak pernah tuh Abi ngomel-ngomel?"

Tristan mengenyit, "Nggak, kalo udah gitu ya gitu aja."

"Wih.."

"Tapi gak tau sih ini disebut ngomel atau bukab, waktu gue sempet sakit tempo hari tuh, dia kayak marah gitu, kesel, tapi ya itu tuh gak kesel ke gue Vick, ke dirinya sendiri gitu. Ke gue juga sih gara-gara gue gak bisa diem aja gitu istirahat dulu, cuma gue liatnya ya dia kesel sendiri gitu."

"Terus?"

"Ya gak terus, udah gitu aja. Abis itu biasa lagi."

"Hmm.." Vicky mengangguk, "Sebenernya istri gue juga gitu sih.. kayak cuma sesaat aja abis itu berhenti. Cuma belakangan ini tuh dia ngomel-ngomel terus Tan. Sampe gue gak tau salah gue nih dimana, dia tetep ngomel gitu. Gue bingung sendiri."

"Oh." tapi tetap tidak bisa menjadikan Abian perbandingan.

"Terakhir tuh dia marah soal anak, katanya gue gak ikut andil ngurus anak, kebanyakan kerja segala macem. Lah? Terus gue mesti berhenti kerja gitu? Kan gue juga udah gak pernah ngelembur, pulang tepat waktu terus, sampe rumah gue main sama anak kok. Weekend juga gue di rumah aja."

"Hamil lagi kali istri lo Vick."

Vicky melengos, "Gak mungkin hamil sih, soalnya bulan ini juga dia masih datang bulan."

"Ya karena datang bulan itu kali."

"Gue juga mikirnya gitu, cuma ini datang bulannya udah kelar, ngomelnya masih panjang. Bingung sendiri kan?"

"Iya." Tristan mengangguk. Sayang, soal yang begini Tristan agak kurang paham. Ia tidak punya pengalaman berumah tangga selama Vicky.

Tapi kasihan juga Vicky, dulu waktu Tristan ada masalah dengan Abian, Vicky yang bantu menyadarkan Tristan. Kini Tristan tidak bisa bantu banyak selain jadi pendengar. Karena takut salah kasih saran pada hal-hal yang tidak pernah Tristan alami.

Untuk sekadar jadi pendengar, Tristan amat berguna. Ia tidak banyak bicara, bertanya sesekali dan mendengarkan dengan saksama, mempersilakan lawan bicaranya meluapkan apa yang ingin diluapkan.

Mungkin Tristan jadi begini karena terbiasa sejak kecil suka mendengarkan kakaknya curhat, lalu Vicky juga semasa sekolah, sampai sekarang Abian. Kalau diminta saran ya Tristan berikan, kalau hanya ingin didengarkan ya Tristan dengarkan saja. Kadang ada kalanya Tristan tetap tidak bisa memberikan saran, seperti sekarang saat dengan Vicky.

Bisa Tristan ambil kesimpulan kalau, ya rumah tangga sahabatnya ini sedang dilanda masalah. Istrinya yang marah-marah tidak jelas pada Vicky, buat Vicky yang selalu mempertanyakan salahnya apa ini jadi enggan pulang. Tapi kalau pulang telat pun nanti makin marah, makin runyam. Pulang seperti biasa bikin tidak betah.

Imperfection (BL 18+) [COMPLETE]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora