Bab.5

289 32 2
                                    

Kini mereka berempat sedang melakukan penyamaran dengan memakai baju yang ada dirumah tua itu dan tentu saja menggunakan tudung untuk menutupi wajah mereka.

Mereka berjalan menuju pemukiman warga dengan Salma dan Nabila yang berada didepan Rony dan Paul.

"Kita jalan berapa lama lagi Ron?" Tanya paul.

"Bentar lagi" jawab Rony.

"Dari tadi bentar lagi Mulu kak" gerutu Nabila yang mendapat tepukan bahu dari Salma.

"Beneran bentar lagi nab" sahut Salma.

"Bohong" ucap Nabila dan Paul bersama.

Nih dua orang kalau lagi akur kompak banget, tapi sekalinya berantem udah ngalahin tom and Jerry aja.

"Coba deh kalian liat, tuh papan didepan" titah Salma yang melipat tangannya didepan.

Mereka berdua menuruti titah Salma dan membaca papan itu.

"Ih iya udah mau nyampe!" Seru Nabila bahagia.

"Paul nanti kita cari makanan ya" ajak Nabila dan diangguki.

"Oke nab, gue ga Sabar ngisi perut" sahut Paul.

"Emang Lo ada duit?" Tanya Salma sambil menaikan sebelah alisnya.

" yaa Engga lah mana inget, lagian kita ke dunia ini aja dadakan!" Jawab Paul dengan sedikit ngegas.

"Yahhh masa ga bisa beli jajan" keluh Nabila yang mendengar percakapan Paul dan Salma.

"Ron, gimana?" Tanya Salma yang membutuhkan tanggapan Rony.

Tanpa banyak kata Rony menggunakan tangan kirinya untuk mengambil tangan kanan Salma, lalu membuka telapak tangan Salma. Tangan kanan Rony ia gunakan untuk mengambil sesuatu di kantongnya dan menaruh di telapak tangan itu

"Pakai ini" titah Rony singkat, setelah itu ia berjalan lebih dulu.

"Loh Ron Lo dapat dari mana?" Tanya Salma yang mencoba menyamakan langkahnya dengan Rony.

"Kepo" jawab Rony singkat.

"Ih ngeselin" sahut salma yang berjalan disamping Rony.

"Yeayy bisa makan enak, ayo Paul cari jajan" Ajak Nabila yang ada dibelakang Salma dan Rony.

"Ayo dah nab, mumpung bisa makan banyak anjirr" seru Paul.

Mereka pun menyusul Salma dan Rony dan berjalan dibelakang mereka. Sepertinya Baik menurut Paul atau Nabila saat mereka memandang 2 orang didepannya ini malah terlihat seperti sepasang kekasih.

"Powl" panggil Nabila.

"Apa nab?"

"Mereka berdua cocok ya! Udah gitu lucu, kayak orang pacaran" tunjuk Nabila pada Rony dan Salma yang sedang berjalan bersama dengan Salma yang mencoba mengimbangi langkah kaki Rony.

"Kata gue sih engga" jawab Paul tidak setuju.

"Kok gitu"

"Ya lebih cocok sama gue"

"Dih mana mau kak Salma sama modelan ondel-ondel" sahut Nabila sambil mencibirkan bibir

"Ganteng gini dibilang ondel-ondel!" Ucap Paul tidak terima.

"Siapa sih yang bilang Lo ganteng?"

"Emak gue"

"Ya berarti itu kata emak lu powl. Kalau kata gue sih engga"

"Anjirr lu nab"

"Ih kasar ngomongnya"

"Nab sumpah Lo nyebelin"

"Cie ngambek haha"

"Khm. Woy!! Kenapa ribut bener sih, nanti berantem terus nangis?" Sahut Salma yang sedari tadi mendengar keributan tidak berfaedah kedua sejoli ini.

"Aaa i-itu kita ga berantem kok kak. Iya kan powl?" Ucap Nabila sambil menatap tajam Paul seolah-olah berkata jika Paul harus mengiyakan ucapannya.

"Huh yaudah. Ayo cepat" titah Salma sedikit tegas.

"Iya ibunda ratuu"  jawab Nabila dan Paul berbarengan.

Akhirnya mereka sudah sampai di pintu gerbang menuju pemukiman warga, bahkan saat ini mereka sudah berada disebuah pasar.

Mereka terus berjalan melihat ke arah kiri kanan dimana banyak sekali orang yang berjualan, baik barang ataupun makanan. Karna fokus mereka ke arah lain sampai-sampai tidak sadar jika mereka atau lebih tepatnya Rony menabrak seorang kakek berbaju putih yang ada didepannya.

"Kakek apakah tidak apa-apa?" Tanya Salma yang khawatir begitu juga yang lain, namun Salma lebih cepat membantu kakek tua yang jatuh terduduk di tanah itu untuk berdiri.

Salma juga dibantu oleh Rony untuk memapah kakek tua itu menuju tempat yang lebih aman atau dirasa lumayan sepi.

"Kakekk ada yg sakit ga?" Tanya Nabila yang juga khawatir.

Mendengar ucapan Nabila kakek itu hanya tersenyum.

"Kek jangan senyum-senyum gitu, serem tau" sahut Paul yang langsung mendapat geplakan maut dari Salma.

"Paul yang sopan! Mending Diem aja deh lo!" Ucap Salma sambil menatap tajam Paul.

"Iya makk maaf " sahut Paul dengan tidak ikhlas nya.

"Kasian" ledek Rony dengan ekspresi datar.

"Anjirr Rony fucek Lo!" Kesal Paul.

Mereka yang mendengar itu hanya menganggap ucapan Paul sebagai angin lalu.

"Kenapa di sini?" Pertanyaan yang keluar dari mulut kakek tua itu membuat mereka yang mendengarnya kebingungan.

"Maksudnya kakek apa?" Tanya Nabila dengan wajah berpikir keras.

"Kalian bukan berasal dari dunia ini kan?" Jawab kakek tua itu santai sambil tersenyum tipis.

"Kakek tau?" Tanya balik Rony dengan wajah yang begitu serius.

"Tentu. Kalian harus kembali secepatnya, ini bukan tempat kalian." Jawab kakek tua dengan wajah yang menjadi datar.

"Bagaimana caranya kita kembali, kakek??" Tanya Salma.

kartu ASWhere stories live. Discover now