Bab. 11

288 32 5
                                    

Mereka berempat ditarik paksa oleh para pengawal  untuk dibawa  menghadap sang raja.

Tentu saja mereka tidak tinggal diam, mereka berusaha memberontak, walau kenyataan mereka tetap akan kalah dalam hal jumlah dan tenaga.

"Salam yang Mulia Raja Aldmoor! Kami menemukan mereka menyusup kedalam ruangan perpustakaan kerajaan." Ucap pengawal utama yang diketahui sebagai ketua mereka.

"Bawa mereka kehadapanku!" Perintah sang Raja.

"Baik yang mulia!"

Mereka berempat didorong niatnya agar mereka bersimpuh dihadapan sang Raja Aldmoor, namun karna kekuatan mereka tentu lebih besar dibandingkan para perempuan. Jadilah Salma dan Nabila malah tertelungkup kedepan dan membuat mereka meringis, bahkan kening Salma sedikit membiru.

Melihat kedua perempuan yang diperlakukan kasar membuat Rony dan Paul tersulut emosi.

"SANTAI DONG ANJING! nab Lo gapapa?" Marah Paul namun tetap khawatir apalagi ketika melihat Nabila meringis.

Paul membantu Nabila untuk bangkit dari posisinya menjadi duduk, Paul mengecek badan Nabila takutnya ada yang luka. Bersyukurnya semua aman.

"Gue balas lo nanti!!" Ucap Rony dengan tegas dan tatapan mata yang tajam, Rony sedang menandai orang-orang yang berani menyakiti para perempuan atau mungkin lebih tepatnya Salma dan Nabila.

"Sal gapapa? ada yang sakit?" Tanya Rony sambil membantu salma agar bangun dari posisinya.

Saat Rony membantu salma ia melihat Salma meringis dan menutupi keningnya dengan telapak tangan, dengan khawatir Rony mengecek kening salma dan mengawaskan tangan yang menutupi objek itu.

"Sal sakit banget ya?" Tanya Rony dengan lembut sambil mengusap pinggir dahi salma yang membiru.

"gapapa Ron, ga terlalu sakit" sarkas Salma. padahal lukanya sedikit ngilu, walau hanya membiru tapi luka itu lumayan sakit dan pastinya membuat kepala pusing.

Sang raja yang melihat ke empat orang itu dengan wajah yang suram dan amarah yang tertahan.

"Kenapa kalian bisa berada di wilayah ku! Bagaimana bisa kalian masuk ke dalam perpustakaan kerajaan?"  Tanya Raja Aldmoor dengan tegas, tentu saja aura sang raja sangat kuat.

"Salam Yang mulia Raja Aldmoor! Hamba adalah utusan dari Tuan deranco " jawaban dari Rony membuat raja terkejut, bukan hanya raja saja tapi Paul, Salma dan Nabila pun sama.

Mereka bingung kenapa Rony menjawab seperti itu. Sedangkan para pengawal yang ada di tempat itu hanya mampu menunduk takut karna aura sang raja.

"TIDAK MUNGKIN!" Bantah raja yang merasa tidak percaya.

"KALIAN SEMUA PASTI BERDUSTA!!" Bentak sang raja dengan penuh amarah.

Pengawal yang mendengar kemarahan raja dengan sigap mengarahkan senjata mereka, yaitu pedang.

Sekarang posisi mereka berempat dikelilingi oleh para pengawal dengan senjata yang diarahkan pada mereka

Salma yang melihat Nabila yang sudah ketakutan, menariknya kepelukan dan mendekapnya dengan erat. Salma tau Nabila pasti sangat shock dan takut, Salma juga begitu.

"itu benar yang mulia, hamba bersumpah! Hamba tidak berani berdusta!" Ucap Rony meyakinkan, ia juga khawatir dengan situasi ini. 

Apalagi dengan kedua perempuan yang sedang berpelukan, Rony hanya bisa menatap tajam ke arah pengawal yang berani mengarahkan pedang itu.

Mendengar ucapan Rony Raja Aldmoor langsung memberi titah kepada para pengawal dengan isyarat tanganya agar menjauhkan senjata itu dari mereka berempat.

kartu ASWhere stories live. Discover now