Bab.12

186 20 1
                                    

Sekarang salma sedang beristirahat disebuah kamar yang sepertinya memang khusus untuk para tamu-tamu raja. Tentu saja Salma dan yang lainnya berpisah kamar.

"kenapa firasat gue ga enak" ucap Salma pelan, bahkan terdengar seperti sebuah bisikan.

Wajah Salma yang nampak gelisah dengan menggigit bibir bawah bagian dalam. Kini posisinya Salma sedang duduk gelisah diatas ranjang tidur.

Salma berusaha menenangkan diri dari kegelisahan yang tanpa sebab, mencoba mengatur nafas dan merilekskan diri.

Dengan perasaan kesal karna tak kunjung tenang, salma memilih pergi keluar untuk mencari udara segar.

Pilihannya adalah taman kerajaan yang indah, entah mengapa hatinya memilih ke tempat itu.

Namun ketika sampai Salma melihat seorang anak kecil dengan pakaian bangsawan yang terlihat tampan dan juga menggemaskan.

"Salam pangeran Victor! Semoga anda memiliki umur yang panjang" Ucap Salma ketika mengetahui kalau dihadapannya adalah pangeran yang bisa dibilang umurnya paling muda diantara kakaknya, namun ialah yang paling mematikan.

"Siapa kau?" Tanya Victor dengan tegas dan wajah datar, namun tetap saja Dimata Salma dia terlihat lucu dan tampan.

"Perkenalkan saya Arcella, tamu dari yang mulia Raja Aldmoor" jawab Salma sambil tersenyum namun sang empu tetap menampilkan wajah datar.

"Apakah kau akan menikah dengan Raja?" Pertanyaan spontan yang anak kecil itu lontarkan membuat Salma tersedak dengan air liurnya sendiri.

"Tentu tidak pangeran. Kenapa pangeran bisa berpikir seperti itu?" Jawab Salma diakhiri pertanyaan sambil memaksakan tersenyum tipis.

Coba kalian pikirkan masa iya Salma nikah sama om-om yang udah beristri, ya walaupun gantengkan tapi ya jangan jadi pelakor juga.

Mendengar jawaban salma membuat pangeran muda Victor mengangguk pelan. jujur saja Salma  begitu kagum melihat anak yang usianya baru menginjak 7 tahun tapi sudah memiliki wibawa dan ketampanan luar biasa, seperti pangeran Victor ini.

"Bisa saja kau menjadi selir raja, kau kan cantik" sahut pangeran Victor dengan wajah tanpa ekspresi nya.

"Menjadi istri Seorang Raja yang memiliki kekuasaan besar itu tidak hanya cantik pangeran. tapi juga perlu keberanian, kekuatan dan tidak bisa sembarangan orang, Pangeran." Jelas Salma sambil menatap pangeran kecil itu dengan lembut.

"Kau benar, tapi tetap saja bisa jadi kau menjadi kandidat untuk selir raja" ucap pangeran Victor.

"Kenapa pangeran berpikir seperti itu?" Tanya Salma menatap heran pangeran Victor.

"Banyak para perempuan dari kalangan atas atau bawah yang ingin menjadi selir raja" celetuknya membuat Salma mengangguk mengerti.

"Lalu apa yang pangeran khawatirkan? Bukankah dengan adanya selir kerajaan semakin ramai dan mungkin selir dapat meringankan pekerjaan Yang Mulia Ratu" ucap Salma dengan penuh penasaran.

"Pikiranmu salah, mereka tidak akan pernah memikirkan rakyat. Mereka hanya memikirkan kekuasaan dan harta, aku jengah melihat itu. Bukan hanya itu saja, mereka pasti juga senang karena bisa mengolok-olok aku. Aku memang pangeran yang lemah" ucapan pangeran Victor diakhir terdengar seperti sebuah bisikan.

Mendengar semua perkataan yang keluar dari bibi kecil pangeran Victor itu mampu membuat Salma terkejut, namun ia masih bisa mengontrol keterkejutannya.

"Boleh aku bertanya" sahut pangeran Victor dengan tatapan yang berubah menjadi sendu menatap Salma.

"Tentu saja boleh pangeran" ucap Salma sambil tersenyum.

"Kenapa aku dipanggil anak haram, bahkan pembawa petaka? Apa karna aku tidak tau siapa ibuku? Dan tidak memiliki kekuatan?"pertanyaan beruntun yang pangeran Victor layangkan dengan wajah lugunya, membuat Salma sedikit bingung untuk menjawabnya.

kartu ASDonde viven las historias. Descúbrelo ahora