1. Awal Mula Bencana

465 83 5
                                    

Happy Reading 📖
--------------------

Jeffrey dan para rombongan staff telah sampai di fX Sudirman dimana akan dilangsungkan fanmeeting yang digelar oleh produsen produk teh terkemuka di Indonesia. Berkenaan dirinya sebagai Brand Ambasador dari minuman tersebut, maka tentu wajahnya terpampang nyata di dalam kemasannya. Oleh sebab itu, para fans selalu menyebut produk tersebut dengan istilah botol ganteng.

Saat ini Jeffrey tengah duduk di depan meja rias dengan tangan lentik Mbak Minceu sang make up artis memoles sedikit wajahnya yang memang tanpa perlu apa-apa sudah tampan dari embrio.

"Aduh Bang, gue kebelet nih!" Ucap Jeffrey tiba-tiba dengan tingkah laku seperti tengah menahan sesuatu.

"Pakai kebelet lagi lo! Acaranya mau dimulai sepuluh menit lagi."

Jeffrey tentu mengerti dan paham betul mengenai profesionalitas yang harus dijunjung tinggi. Tetapi bagaimana ini? Panggilan alam sudah tidak dapat ditahan.

"Aduh Bang sebentar aja, gak lama. Semenit!"

"Eh mau kemana?"

Jonathan terkesiap saat Jeffrey buru-buru menyambar topi dan maskernya sebelum berlari ngibrit mencari toilet terdekat.

"Mas Jeff nya gak mau ditemenin Mas Jo?" Tanya Mbak Minceu dengan gaya khas spesiesnya.

Jonathan menggeleng santai dan kembali duduk setelah merespon manusia setengah kelamin tersebut, "Biarin aja. Jeffrey kan bukan anak kecil lagi. Ntar juga dia balik."














Sementara itu Jeffrey...

"Hadeuh lega."

Tak butuh waktu lama untuk mencari toilet karena fasilitas serta sarana dari mall tersebut sangatlah lengkap dan memadai.

Seusai membuang hajatnya, Jeffrey pun beralih ke wastafel hendak membasuh tangan. Sesaat kemudian beberapa pria asing mendekatinya sembari menenteng ponsel masing-masing.

"Mas Jeffrey kan?"

"Iya." Angguk Jeffrey. Bercuma dia menyamar toh semua orang se-Indonesia tahu dia itu siapa. Bukan berniat sombong tapi memang begitu kenyataannya.

"Mas saya minta foto dong."

"Saya dulu Mas, saya duluan yang dari tadi disini."

"Heh yang ada saya duluan!"

Para lelaki di dalam toilet itupun saling berebut untuk berfoto bersama Jeffrey. Memang enak sih punya banyak penggemar, tapi kalau dalam keadaan mepet waktu dan kondisi seperti ini sama saja bohong.

"Aduh mohon maaf ya saya gak bisa foto sekarang. Soalnya sebentar lagi acaranya dimulai. Maaf banget."

Jeffrey bergegas keluar dari toilet tersebut. Jangan sampai Jonathan apalagi Ruby memarahinya karena terlambat. Bisa di cincang habis-habisan dia.

"YA AMPUNNN KAK JEFFREY GANTENG BANGET!!!"

"WOYY ITU KAK JEFFREY!!!"

"KAK MINTA MINTA FOTO!!!"

"KYAAA KAK JEFFREYYY!!!"

Seolah tidak ada habisnya, Jeffrey dibuat makin terkejut saat massa nampaknya memenuhi lorong masuk toilet tersebut. Jeffrey tentu tidak bisa keluar karena kini para spesies betina yang menunggunya itu malah semakin memojokkannya.

Semua berebut untuk menyentuh Jeffrey sampai membuat pria itu benar-benar kelimpungan tidak nyaman. Menyesal sekali tadi tidak minta ditemani Jonathan.

"Aduh maaf, bisa minggir saya bener-bener gak ada waktu."

SekuterWhere stories live. Discover now