5. Skandal

320 67 2
                                    

Happy Reading 📖
---------------------

⚠️WARNING ALERT⚠️

[Terdapat kata-kata kasar yang tidak patut untuk ditiru]
.
.
.
.
.

"Nama lengkap Jeffrey Pramadya Alatas, umur dua puluh tiga tahun, tempat tanggal lahir Connecticut empatbelas februari bla bla bla..."

Tangan Rose tidak berhenti menggerakan kursor laptop di depannya.

Segala informasi yang dibutuhkan gadis itu mengenai Jeffrey ditampilkan begitu lengkap oleh Google.

Tidak, Rose bukannya ngefans sampai mencari nama Jeffrey di internet. Melainkan Rose hanya sedang penasaran dengan pria itu.

Belakangan memang Rose selalu memantau berita Jeffrey soal kejadian fanmeet, hanya sampai itu. Rose tidak ada keinginan untuk tahu lebih soal kehidupan pribadinya. Akan tetapi setelah bertemu Jeffrey lagi kemarin rasanya Rose harus tahu seperti apa citra Jeffrey di muka publik. Apa sama menyebalkannya dengan yang Rose temui atau tidak.

Dan kalau sama maka perlu dipertanyakan kenapa Jeffrey bisa disukai oleh orang-orang.

"Anjirr buaya! Berita datingnya banyak banget!"

Bagaimana Rose tidak mencibir. Dibanding prestasi, tulisan yang muncul lebih banyak tentang rumor kencan Jeffrey, dan setiap artikel memberitakan Jeffrey dengan perempuan yang berbeda-beda.

"Pada kena pelet apa gimana sih? Bisa-bisanya pada suka sama nih orang. Kayak gak ada cowok lain aja."

Kini layar menampilkan foto Jeffrey yang tengah memegang piala penghargaan yang diraihnya baru-baru ini.

Oke, Rose akui Jeffrey itu tampan. Apalagi dengan lesung pipi yang terbentuk ketika tersenyum. Tapi tetap saja kalau playboy mah bakal tetap minus.

Lagipula Rose sudah ada Devan. Tidak ada yang bisa mengalahkan tampang rupawan kakak tingkatnya sekalipun itu Jeffrey.

"Ini kalau gue bikin thread di twitter, kira-kira mereka bakal percaya gak ya?"

Sebenarnya Rose sudah sangat gatal untuk spill the tea tingkah laku Jeffrey. Semua ulasan mengenainya di dunia maya sangat bertolak belakang dengan yang Rose temui. Orang-orang harus tahu kalau Jeffrey tidak sebaik itu. Jeffrey hanyalah manusia yang hanya bermodalkan tampang untuk menggaet simpati publik.

"Eh, apaan nih trending?" Rose mengernyitkan dahi begitu muncul satu artikel yang baru saja diunggah oleh akun lambe. Terdapat nama Jeffrey sebagai headline dan ini sangat berbeda dari artikel-artikel sebelumnya.

"KAK, ADA KAK LILY DI DEPAN!"

Suara lengking Reno di balik pintu sukses membuat Rose yang belum sempat membaca langsung menutup semua akses pencarian yang berkaitan dengan Jeffrey. Oh tidak, Lily datang dan sahabatnya itu tidak boleh tahu kalau Rose sedang kepo akan sosok Jeffrey. Bisa-bisa Lily nanti malah salah paham dan sadar mengenai kejadian fanmeet beberapa waktu lalu.

"Ya ampun Ly. Kenapa nangis?"

Rose nampak khawatir begitu mendapati Lily datang ke unitnya dengan wajah sembab. Tanpa menunggu lebih lama Rose kemudian membawa Lily ke pantry dan mendudukkannya di kursi.

"Minum dulu." Tawar Rose yang segera diangguki oleh Lily.

Setelah dirasa cukup tenang barulah Rose mulai menanyakan alasan Lily di pagi-pagi buta sudah bercucuran air mata. Mana maskaranya meleber kemana-mana lagi.

SekuterWhere stories live. Discover now