Negeri Axilory

1.4K 150 6
                                    

Hallo guys! Jangan lupa follow, vote dan tinggalkan jejak dikomentar, ya! Selamat membaca🕊️

******

Hari ini adalah hari yang cerah. Lee Donghyuck dapat mendengar suara gemerincing dari perhiasan sang permaisuri yang tengah berjalan mendekatinya.

"Yang mulia," sapa Renjun dengan mulai berjalan kembali mengitari seluruh istana.

"Renjun, kemarilah."

"Ada apa, Hyuck?"

Tak ada jawaban. Donghyuck hanya tersenyum tipis lalu membuka kain penutup kepala sang permaisuri hanya untuknya nan mendaratkan sebuah kecupan ke kening istrinya.

"Aku mencintaimu."

"Aku lebih, Hyuck."

Salah tingkah? Jelas. Namun, apakah Renjun akan terus berteriak dan melakukan hal yang dilakukan oleh yang lain? Tentu tidak. Ia mejaga imagine nya. Jadi, ia hanya tersenyum tipis saat Donghyuck mulai menutup kembali wajahnya.

Tak hanya Jeno namun, para pelayan istana dan para rakyat yang berada disana sangat ingin melihat rupa permaisuri.

Tak lama setelahnya, Renjun memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Ia duduk diatas ranjang dengan menutup tirai. Ia duduk bersimpuh dengan tertunduk menanti Donghyuck datang.

Saat mendengar langkah kaki, Renjun sudah tersenyum namun, saat penutup wajah itu terbuka ia langsung menutup kembali wajahnya dan menepis tangan lelaki yang baru saja menyentuhnya.

"Lancang!" sentak Renjun dengan memalingkan pandangannya dan berdiri dari tempatnya. Bagaimana bisa ruangan itu dimasuki orang lain kecuali Donghyuck?

"Permaisuri, kau cantik sekali. Pantas saja raja tidak ingin wajahmu dilihat seseorang."

"Minggir. Aku ingin keluar."

"Jangan terburu-buru, permaisuri kemarilah," ujar lelaki itu dengan mendekat dan Renjun berjalan mundur sehingga tubuhnya sudah terpepet didinding.

"Jangan menyentuh saya, dan keluar dari ruangan ini!" sentak Renjun lagi dengan penuh penekanan.

Sedangkan Donghyuck, dia mulai membuka pintu kamar tersebut. "Pangeran Chenle, bukankah kau tadi akan pergi untuk ke kamarmu? Mengapa kau bersama dengan permaisuri?" tanya Donghyuck dengan menatap Chenle dengan tatapan setannya.

Tubuh Renjun sudah bergetar hebat. Ia takut apabila Donghycuk akan lepas kendali dan mencelakai Chenle. Pangeran dari kerajan negeri Timur.

"Yang mulia!" seru Renjun membuat Donghyuck menghela nafasnya lalu membiarkan Chenle keluar. Tentunya, dengan ancaman dari Donghyuck.

Setelahnya, Donghyuck mulai berjalan mendekati Renjun. Tatapannya yang mematikan itu menjadi tatapan penuh cinta. "Dia menyentuhmu, sayang?" tanya Donghyuck membuat Renjun sedikit mendongak agar dapat melihat wajah suaminya.

"Sedikit.. Tolong jangan menghukumku!"

"Untuk apa sayang? Utarakan semua ketakutanmu. Aku disini."

"Hyuck.. Jangan menatapku seperti itu.."

"Hm?" suara berat Donghyuck mulai jelas terdengar dan itu membuat Renjun meremang. Penutup kepalanya dibuka dan Donghyuck membuang penutup kepala itu sembarang.

Royalty Family (Hyuckren) Where stories live. Discover now