Obat penawar

861 89 0
                                    

Hallo guys! Jangan lupa follow, vote dan tinggalkan jejak dikomentar, ya! Selamat membaca🕊️

******

Donghyuck frustasi. Dia mengusap wajahnya dengan wajah yang frustasi. Bagaimana bisa Renjun memabawa seekor singa?!

"Hyuck.. Lihatlah! Kucing ini lucu sekali," ujar Renjun membuat Donghyuck terdiam.

"Sayang, itu singa! Bukan kucing."

"YANG MULIA, SAYA TAKUT YANG MULIA!" ujar salah seorang pelayan bersembunyi dibelakang Donghyuck.

"Apakah kau pikir hanya kau yang takut? Bagaimana bisa make-up nya berantakan seperti itu?!"

"Yang mulia... Permaisuri yang mendandani dirinya sendiri.. Dia berkata yang mulia akan pulang jadi ia harus meyambut yang mulia."

Hening.

Sekarang Donghyuck binggung bagaimana caranya dia akan membawa Renjun dan membiarkan Giselle mengurus singa itu.

"Giselle, urus singanya."

"Bagaimana bisa, kak?! Seharusnya kakak yang ─"

"Kamu yang memberikan kakak iparmu kecubung."

"Tapi aku juga takut singa, kak! Bagaimana bisa dia membawa singa?!"

"Kakak iparmu bukan manusia biasa. Dia seperti saya, Giselle. Sudah, menurut saja."

Giselle pasrah. Bagaimanapun juga, itu perbuatannya dan dia sudah diajari oleh Donghyuck cara bertanggung jawab sedari kecil.

"Baik, kak," sahut Giselle dengan mulai membawa pedang untuk menebas singa itu didepan Donghyuck.

Sedangkan Renjun, ia pingsan karena ia nyaris terkena pedang yang Giselle tebaskan.

"GISELLE─"

"ASTAGA! KAKAK IPAR..?!"

"Sudah saya katakan, Giselle.. Jangan gegabah!" bentak Donghyuck membuat Giselle langsung menjatuhkan pedangnya. Ia terkejut sendiri saat tubuh singa itu terbelah. "Kak, kakak ipar baik-baik saja?" tanya Giselle membuat Donghyuck menghela nafasnya gusar. "Urus kekacauan ini."

Itu saja. Pungkas ucapan Donghyuck yang sudah terlampaui frustasi dengan kelakuan Giselle yang mengada-ngada.

Donghyuck menggendong tubuh mungil permaisurinya memasuki ruangan dan menidurkan tubuh itu dengan perlahan diatas ranjang.

"Renjun.. Aku tidak tau apakah rumor itu benar atau tidak namun, aku mencintaimu.. Aku akan buktikan bahwa aku bisa mencintaimu sesuai dengan sumpahku," ujar Donghyuck dengan memberikan obat penawar kenapa Renjun.

Perlahan, Donghyuck mulai meraih jemari kecil nan lentik sang permaisuri. "Dulu.. Aku kira kamu hanya tokoh dongeng yang senantiasa diceritakan, Renjun.. Nyatanya kamu benar-benar ada didunia ini.. Dan kisahmu.. Aku sudah mengetahui betapa rumitnya itu," ujar Donghyuck dengan menatap lekat mata permaisurinya.

Tak lama setelahnya, Renjun terbangun. Ia membuka matanya dan menatap Donghyuck lekat.

"Hyuck, kenapa kamu menangis?"

Royalty Family (Hyuckren) Where stories live. Discover now