Kelahiran pewaris baru

296 35 0
                                    

Hallo guys! Jangan lupa follow, vote dan tinggalkan jejak dikomentar, ya! Selamat membaca🕊️

******

9 bulan berlalu. Istana dijatuhi air mata haru karena kelahiran pewaris baru dengan wajah yang mirip Donghyuck.

"Hyuck.. Siapa namanya?"

"Lee Ryo."

Renjun hanya mengangguk. Ia mulai memejamkan matanya sekilas dengan tersenyum tipis.

"Ah, Hyuck.. Dimana Jisung?"

"Dia tertidur karena semalaman menjagamu. Dan itu juga karena aku harus keluar mengurus semua pekerjaanku."

Renjun hanya mengangguk lagi dan lagi, ia merasakan firasat yang buruk. Meskipun begitu, Renjun tidak akan mengungkapkan firasat itu kepada Donghyuck.

"Hyuck.. Apakah mama datang lagi?"

"Tidak. Aku masih mencoba mencerna hari itu. Mama dan ibunda datang..? Lalu ia mengatakan semua perkataan yang tidak masuk akal. Ah, sudahlah. Kau beristirahatlah, biar aku yang menjaga Ryo."

Disamping itu, Jeno dan Giselle sedang saling tatap dan membawa benda. Jeno membawa sebuah sepatu dan Giselle membawa sendalnya.

"Lemparkan! Lemparkan! Apakah kau kira aku akan takut dengan lemparanmu itu, anjing kecil?" ejek Giselle membuat Jeno geram.

"GISELLE, KEMARILAH KAU!"

CTAK!

Sial. Salah sasaran. Sepatu itu justru mengenai Jisung yang hendak berjalan ke aula menemui Donghyuck.

Dan lihat? Giselle berlari karena ia paham benar dengan sifat ponakannya yang begitu pemarah itu.

"Jeno.. Apakah kau sudah bosan dengan hidup?"

Glek.

Hanya beberapa detik. Jeno langsung menghilang dari pandangan Jisung dan Jisung membakar sepatu itu. Sepatu yang sudah mengenai wajahnya.

Setelahnya, Jisung menghadap ayahnya. Tentu saja. Ia harus sigap karena masih banyak bahaya yang akan datang untuk menghancurkan.

"Ayah," panggil Jisung membuat Donghyuck salah fokus karena wajah anaknya itu separuh merah.

"Jisung, apakah kau memakai tabir surya milik mama mu sehingga wajahnu memerah seperti itu?" tanya Donghyuck membuat Jisung malu.

"Ayah tanyakan saja kepada tangan kanan ayah dan adik ayah itu. Apa yang telah mereka lakukan, seperti bocah."

Baiklah. Donghyuck tau anaknya sedang tidak ingin diganggu.

"Baiklah Jisung.. Duduk. Dan beritau apa yang membuatmu harus keluar tengah malam seperti kemarin setelah adikmu lahir?"

"Ada ancaman. Ancaman yang tidak mungkin bisa kita hindari, ayah.. Para siluman ular dan semua musuh dari selatan mengamuk. Mereka merasa kelahiran adik adalah ancaman untuk mereka karena ayah tau? Adik yang kelak akan menjadi perisai didalam istana ini cepat atau lambat.. Pasti mereka akan tau potensi adik yang tidak kecil itu."

Royalty Family (Hyuckren) Where stories live. Discover now