Keluarga nakamura

948 106 3
                                    

Hallo guys! Jangan lupa follow, vote dan tinggalkan jejak dikomentar, ya! Selamat membaca🕊️

******

Renjun berlari untuk melerai Donghyuck dan Jaehyun. Untung saja mereka tidak bertengkar hebat.

"Yang mulia, hentikan!" seru Renjun membuat Johnny kini beralih menatap Donghyuck. Ternyata benar. Mata Renjun berubah menjadi biru.

"Mata itu..."

Renjun memang menarik tangan Donghyuck keluar ruangan. Ia tak ingin terjadi sesuatu yang merugikan didalam sana.

"Hyuck, redam emosimu, sayang.. Tatap aku."

Hening.

Kedua netra bertemu. Donghyuck menatap netra permaisurinya lalu semua amarahnya menghilang detik itu juga. Seluruh amarah yang tadinya menguasai dirinya menghilang entah kemana.

Perlahan jemari lentik Renjun mulai menyentuh nan mengusap lembut pipi Donghyuck. "Sayang.. Tenanglah. Jangan terbakar api amarah yang akan menghacurkan dirimu sendiri, apakah sekarang rajaku ini masih terbakar oleh amarah itu, heum?" tanya Renjun dengan terus menatap mata Donghyuck. Membuat Donghyuck lemah.

"Tidak. Tidak akan pernah, permaisuriku."

Setelah itu, Donghyuck kembali ke singasananya. Menyambut keluarga Nakamura yang dipimpin oleh Na Yuta. Keturunan dari negeri Jepang.

Sedangkan Renjun, ia cukup diam disamping Donghyuck dengan veil yang menutupi wajahnya.

"Selamat datang, Yuta." sambut Johnny membuat Donghyuck hanya berdecih geli.

"Johnny, siapa yang duduk disamping putramu?"

"Menantuku. Anak bungsu dari kerajaan Argabinta."

Yuta hanya tersenyum. Memandangi Renjun dari kejauhan karena apabila ia menyentuh sehelai rambut Renjun saja, pasti Donghyuck akan mengamuk.

"Salam, yang mulia."

Yuta tertegun. Bagaimana bisa suara Renjun begitu lembutnya? Jangankan Yuta, Na jaemin saja terdiam sedari tadi karena melihat sosok Huang Renjun yang tengah duduk tepat disamping Donghyuck. Mahkota indag itu menghiasi kepalanya. Baju berwarna biru dengan senyuman manis yang terukir itu membuat Na Jaemin terpikat.

"Yang mulia raja.. Mengapa wajah sang permaisuri senantiasa ditutupi dengan kain itu? Bukankah lebih baik kain itu dilepaskan dan biarkan ia melihat kita?"

"Permaisuri saya tidak tuna netra. Ia bisa melihat kalian dengan jelas. Jangan pernah bermimpi saya akan melepaskan penutup wajahnya, karena itu tak akan pernah terjadi, Na Jaemin."

Sedangkan Renjun, ia binggung! Apa yang ia lihat? Ia binggung entah dimana ia berada saat ini. Bukan karena penutup kepalanya melainkan, karena ia berusaha melawan pandangannya yang masuk ke dalam masalalu keluarga Nakamura saat tak sengaja menatap mata Yuta.

"Sayang, kau baik-baik saja?"

"Tidak ada yang perlu kamu cemaskan, Hyuck.. Aku baik."

"Apa yang kamu lihat?"

"Hyuck, genggam tanganku," pinta Renjun diangguki oleh Donghyuck. Donghyuck menggengam tangan mungil Renjun lalu memejamkan matanya sekilas.

Royalty Family (Hyuckren) Where stories live. Discover now