Sang pengkhianat

492 56 4
                                    

Hallo guys! Jangan lupa follow, vote dan tinggalkan jejak dikomentar, ya! Selamat membaca🕊️

******

Suara itu membuat Donghyuck terdiam beberapa saat lalu pergi ke kamarnya untuk memastikan apakah Renjun benar-benar menghilang atau hanya sebuah akal pengelabuhan.

Saat tiba, Donghyuck tidak menemukan sama sekali jejak namun, Renjun tidak ditemukan disana sama sekali.

"Renjun.. Terima telepatiku. Sayang, terima telepatiku."

"Hyuck... Tolong aku.."

Pyar!

Kaca yang tadinya baik-baik saja terbelah menjadi dua. Suasana mencekam. Sedangkan Johnny dan Jaehyun, mereka memastikan bahwa keadaan istana tepat tenang dan sikron.

"Ayah! Dimana Jeno?!"

"Tidak ditemukan dimanapun."

Hening. Donghyuck tidak mengucapkan sepatah katapun terkecuali dia mencoba mencari keberadaan Renjun yang menghilang tiba-tiba tanpa jejak.

Sedangkan Renjun, ia sudah diikat diruangan bawah tanah. Diikat dengan sebuah tali sihir yang sulit untuk dilepaskan.

"Sudah bagun, sayang?" tanya salah seorang laki-laki bertubuh kekar dengan menyeringai membuat Renjun membisu.

"Kau sudah aku anggap sebagai kakak! Mengapa kau melakukan ini kepadaku..? Lepaskan aku! Kau menyakitiku!"

"Untuk apa? Saya ingin melihat Donghyuck lengser dan kamu akan menjadi milik saya, Renjunie.. Diamlah sayang."

"Menjijikkan!" seru Renjun dengan terus berusaha melepaskan tali sihir itu namun, saat ia semakin mencoba melepaskan, tali itu semakin kuat mengikatnya. Dan tali itu perlahan menyerap energinya.

"Teruslah bergerak, nanti juga kau akan lumpuh."

"Lepaskan aku.. Tolong, lepaskan aku!"

Tak didengar. Renjun ditinggalkan dalam kondisi terikat tali itu dengan kuat. Tak ada yang bisa mengucapkan sepatah katapun. "Kita pasti akan keluar dari sini, Permaisuri..," lirih suara Jeno membuat Renjun menoleh.

"Jeno..?"

"Maaf.."

Dalam keadaan lemas, Renjun hanya tersenyum lalu menundukkan kepalanya. Ia menggeleng pelan lalu mengobati luka Jeno dengan sisa tenaganya.

"Untuk apa meminta maaf..? Aku tau semuanya Jeno.. Aku sudah memperingatkanmu.. Aku sudah memperingatkanmu bahwa tidak semua yang kau inginkan harus kau dapatkan."

"Maafkan saya.. Saya tidak tau bahwa akhirnya akan seperti ini.. Saya tidak tau bahwa akhirnya dia mengkhianati saya.."

Renjun lagi dan lagi hanya tersenyum. Ia memejamkan matanya sekilas lalu membukanya kembali. Perlahan Renjun merentangkan tangannya.

"Kemarilah," lirih Renjun membuat Jeno berjalan lalu memeluknya. Ia meletakkan kepalanya dipangkuan Renjun.

Jeno menangis.

Royalty Family (Hyuckren) Where stories live. Discover now