08 [Fake Image]

1K 173 15
                                    

Hari hari terus berlalu, dan (Name) mulai membiasakan dirinya dengan lingkungan barunya.

Karena antusias dan ambisinya, dia terus mempelajari etika bangsawan, gaya berpakaian dan pola hidup di sana sehingga mampu bersikap alami sebagai seorang Lady.

Sudah sejak pagi dia mempersiapkan diri, sore ini mereka akan mengadakan perkumpulan para bangsawan di balai istana.

Sebagai satu satunya putri keluarga Brandt, Claudine selalu totalitas dalam segala sesuatu yang menyangkut dengan nama baiknya.

Hanya setelah ia selesai bersiap, ia memastikan penampilannya di depan cermin sambil mencoba kipasnya.

"Gaun dari butik Sabine memang tidak pernah mengecewakan" Gumamnya senang.

Selang beberapa saat, ketukan pintu terdengar disusul oleh seorang pelayan yang masuk dan membungkuk di depannya.

"Lady Claudine, mobilnya sudah disiapkan. Kita bisa segera berangkat"

Claudine mengangguk dan berjalan ke arah pintu.

"Jangan lupa untuk mengatakan pada ibu dan ayah bahwa aku sudah berangkat"

Ucapannya dibalas anggukan oleh sang pelayan, sebelum dia diantarkan ke mobil.

Hanya ketika Claudine hendak menaiki mobil, ada mobil lain yang baru saja tiba di halamannya.
Claudine memberi jeda sesaat dan mengernyitkan keningnya saat mengenali mobil itu.

'Itu.. Matthias?'

Pintu mobil itu terbuka, menampilkan Matthias yang sudah berpenampilan formal dan rapi yang baru saja turun dari mobil.

Sedangkan para pelayan sudah heboh, karena Duke Herhardt turun langsung untuk menjemput tunangannya.

"..., Halo duke Herhardt"Sapa Claudine yang mencoba bersikap tenang.

Matthias menganggukan kepalanya dan bicara.

"Karena satu dan dua alasan, saya memilih untuk menjemput Lady hari ini. Saya harap lady tidak keberatan untuk hal ini" Ucapnya sopan sambil mengulurkan tangannya secara formalitas pada Claudine.

Claudine terdiam sejenak. Dia pikir ada yang salah, sebelum pertunangan mereka diumumkan, seharusnya dia tidak boleh melakukan interaksi yang menciptakan rumor seperti pergi bersama ke kumpulan bangsawan.

Dia menatap Matthias, bertanya tanya apa yang ada dalam pikiran pria itu.

"Oh, Duke Herhardt ada di sini? "

Perhatian keduanya teralihkan saat Countess Brandt tiba tiba muncul dari pintu dan tersenyum senang.

"Sebuah kebetulan, bukan? Claudine juga baru hendak berangkat. Kalian bisa pergi bersama." Tambah sang Countess membuat Claudine menatapnya dengan tidak percaya.

Claudine hanya terdiam sambil mengalihkan pandangannya, perlakuan Matthias persis seperti yang diidam idamkan ibunya. Menantu yang datang menjemput tunangannya, itu skenario yang baik untuk awal pertunangan mereka.

Ia pun tidak punya pilihan lain, karena ibunya ada di sana. Ia hanya menagguk dan menerima tawaran tangannya, lalu ikut dengan Matthias naik ke mobilnya.

Saat naik di atas mobil, Claudine hanya duduk tegap dan memandang keluar jendela, seakan bertingkah tidak terjadi apapun di antara mereka. Sedangkan Matthias menatapnya dengan intens sebelum membuka percakapan.

𝐇𝐨𝐰 𝐭𝐨 𝐋𝐢𝐯𝐞 𝐚𝐬 𝘊𝘭𝘢𝘶𝘥𝘪𝘯𝘦Where stories live. Discover now