09 [Forbidden Love]

1K 200 42
                                    

"..., Lady Brandt. Tanganmu.. "

Claudine menerima uluran tangannya saat Matthias menuntunnya ke tengah balai dansa.

Derapan langkah kaki heelsnya memenuhi pendengaran, dan keduanya menatap satu sama lain.

Hening sekilas saat tatapan dan bisik bisik para bangsawan terfokus pada keduanya.

Keluarga nomor 1 di berg dan lady berpengaruh di sosialita menunjukkan kedekatannya, ini akan menjadi rumor yang membuncah di kalangan kelas atas.

Keduanya memulai dansa bersama, saat Claudine dengan santai menggerakkan tubuhnya, dalam gerakan yang anggun dan elegan, berpadu dengan musik klasik yang seirama.

Namun di sisi lain, Matthias menatap Claudine dengan senyum tipis di wajahnya. Dalam pikirannya, Matthias tau seberapa Claudine mencoba mempertahankan ketenangannya di situasi seperti ini. Dan sejujurnya ini cukup menghiburnya.

Tersirat bagaimana Lady di depannya sekilas mirip dengan kenari kesayangannya, Layla Llewellyn, yang begitu rapuh dan selalu menggeliat canggung di hadapannya. Namun yang membedakan keduanya, Claudine tau bagaimana cara menutupi ketidaknyamanannya dan selalu terlihat tenang dalam menghadapi Matthias.

Namun hal itulah yang membuatnya semakin menarik. Matthias ingin tau, sejauh mana ia bisa mendorong lady di depannya ini, hingga mencapai batas kerapuhan di hadapannya.

Melihat raut sang Lady yang begitu tangguh dan tenang, seakan tidak memberikan ruang bagi siapapun untuk mendekatinya secara personal, membuat Matthias merasa semakin tertantang dengan wanita di hadapannya itu.

Bahkan tersirat dalam benaknya, apakah mungkin baginya untuk mematahkan image tangguh lady di depannya itu?

Hanya ketika pikiran itu timbul dalam benaknya, Matthias secara naluriah bergerak kasar dan membuat gerakan mendadak menyebabkan heels Claudine patah.

"Akh--!?"

Claudine terkesiap dan menatap Matthias dengan terkejut. Hanya karena Claudine mampu mempertahankan keseimbangannya, dia tidak terjatuh dan bertumpu pada pundak Matthias.

"D-duke?" Dia menatap Matthias dengan kaget, jelas pada rautnya seakan mempertanyakan apa yang membuat Matthias mendadak berbuat demikian.

Sama halnya dengan seisi ruangan yang memperhatikan mereka, ikut serta merta melemparkan tatapan kaget pada keduanya.

Merasa tidak diberi respon oleh sang duke, Claudine tidak punya waktu untuk mempertanyakan apa yang Matthias perbuat barusan karena tidak ingin menjadi tontonan para bangsawan yang ada di sana sehingga dia hanya menunduk dan mencoba melihat bagian heelsnya yang patah.

Sedangkan Matthias hanya berdiri di sana, memperhatikan raut wajah Claudine yang akhirnya menunjukkan ekspresi lain di wajahnya. Pemandangan di depannya itu, terlihat sedikit familiar dalam ingatannya.

"Lady Brandt--apa anda baik baik saja?" Tanya bangsawan lain yang menghampiri Claudine dengan khawatir.

Claudine hanya tersenyum tipis dan menatap bangsawan itu.

"..Saya tidak apa apa. Hanya heelsnya yang patah."

"Mari saya bantu.. " Tawar bangsawan itu dan hanya dibalas anggukan oleh sang Lady.

Saat berjalan pergi dari sana, Claudine mau tidak mau merasa aneh karena tidak ada pergerakan apapun dari tunangannya untuk membantunya keluar dari situasi itu walau nyatanya Matthias lah yang menempatkannya pada kondisi itu. Namun Claudine tetap tidak memberikan komentar, dan hanya pergi dari sana dengan tenang.

𝐇𝐨𝐰 𝐭𝐨 𝐋𝐢𝐯𝐞 𝐚𝐬 𝘊𝘭𝘢𝘶𝘥𝘪𝘯𝘦Onde histórias criam vida. Descubra agora