15 [Kyle Etman]

940 174 16
                                    


Baru selang beberapa hari sejak kepergian para prajurit ke medan perang, banyak hal yang berubah.

Claudine merasa lebih bebas dan sekitarannya terasa lebih tenang dan damai. Namun sepertinya, bukan hanya dia yang bebas di sini.

Layla Llewellyn-- Claudine berani bersumpah dia melihat gadis itu di seluruh tempat sejak kepergian Matthias. Gadis itu seakan mendapatkan kembali sayapnya dan terbang di sepanjang tempat.

Bahkan saat itu juga, dia mengadakan kunjungan ke perpustakaan daerah di balai kota untuk sekedar melihat lihat buku di sana. Namun ia mendapati Layla Llewellyn, duduk di tempat di dekat jendela, bersama dengan seorang pria.

Awalnya Claudine salah mengira pria itu adalah Riette, karena menurutnya sekilas mereka terlihat mirip. Namun setelah dilihat lihat, dia ingat bahwa anak laki laki itu adalah putra dari seorang dokter yang dia kenal, Kyle Etman.


Mereka masih menggunakan seragam sekolah mereka dan terlihat sedang memperdebatkan sesuatu dengan buku dan pulpen serta tumpukan buku di atas meja.


"Kyle, bagian ini harus disubstitusikan dulu." Ucap Layla, sambil menunjuk ke arah cakaran di bukunya.


"Tapi Layla, lihat rumus di buku ini. Kita hanya harus mengeleminasi saja." Tambah Kyle sambil menunjuk ke buku rumus yang dia bawa.


"Ayolah, kamu sudah membawa 3 buku yang berbeda tapi mengapa rumusnya bisa berbeda semua? Di buku kedua kamu bilang hanya perlu difaktorkan saja." Timpal Layla tidak mau kalah.


Bisa dilihat, mereka sedang membahas soal atau mungkin mengerjakan pr sekolah yang rumit.

Sedangkan Claudine hanya menatap mereka dari seberang meja sebelum kembali pada bukunya dan membacanya dengan tenang.


Ada hentakan mistar di meja Layla, saat secara mendadak pustakawan berdiri dan menatap keduanya dengan kesal.


"Anak anak. Apa kalian bisa menggunakan mata kalian untuk membaca tulisan di sana? Jangan berisik! Apa kalian pikir perpustakaan ini milik kakek kalian!?" Ucapnya, menujuk ke arah tembok yang memiliki tulisan 'Jangan berisik!'



Layla dan Kyle bungkam dan hanya menunduk menatap meja.



"Asal kalian tau, kalian duduk tepat bersebrangan dengan Lady dari keluarga Brandt. Aku tidak tau apakah kalian cukup pintar mengenal beliau, tapi keberadaan dia sangat kami hargai di sini sebagai calon duchess! Jadi tenanglah sebelum kalian berdua kami tendang keluar!" Jelasnya sambil menunjuk ke arah mereka satu persatu.


Pustakawan itu mendengus kesal sebelum berjalan ke arah Lady Claudine, meninggalkan Layla dan Kyle yang menyikut satu sama lain dalam diam.



-----------------♦


Layla menatap ke seberang meja, dilihatnya pustakawan itu berubah 360 derajat. Dari muka yang marah marah pada mereka, berubah senyum senyum saat berhadapan dengan Lady Claudine. Bahkan membungkukkan tubuhnya di depan sang Lady seperti sedang meminta maaf. Dan jika diperhatikan lagi, pustakawan itu bahkan sampai menawarkan pada sang Lady tempat duduk yang lebih nyaman.


Ia terdiam dan menyipitkan matanya. Kenapa? Kenapa hanya Layla yang merasa selalu diperlakukan sebelah mata? Semua orang memperlakukannya dengan semena mena. Tapi lihat Claudine di sana, dia dipuja-puja.


Walau faktanya mereka berdua adalah saudara tiri, Lisa lebih berharap dia masuk ke tubuh Claudine sehingga bisa dihargai sedemikian rupa. Dia tidak bisa menahan rasa iri yang mengebu gebu dalam dirinya.

𝐇𝐨𝐰 𝐭𝐨 𝐋𝐢𝐯𝐞 𝐚𝐬 𝘊𝘭𝘢𝘶𝘥𝘪𝘯𝘦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang