21 [An Accident]

1.3K 215 46
                                    

Selang beberapa hari berlalu dan Claudine tengah berada di dalam kamarnya, berdiri menatap pantulan dirinya tepat di depan cermin.


Dia menghela napas untuk ke sekian kalinya, menatap korset yang terpasang di sekitar pinggang dan dadanya. Ia memutar punggungnya menghadap kaca, untuk melihat tali korset di punggungnya yang belum terpasang.

"Astaga, ini bagaimana cara pasangnya sih? Ribet sekali.. Kemana pula para pelayan.. " Gumamnya.


Sebagai calon Duchess yang baru, ia harus pergi untuk acara resmi di luar daerah bersama dengan Matthias. Terlebih karena sudah beberapa lama ini dia hanya mengurung diri atas berita kematian Riette, maka kali ini akan menjadi acara pertamanya yang dihadirinya bersama Matthias sebagai pasangan resmi di publik.



Namun masalahnya, di daerah tempat acara itu masih terikat dengan budaya fashion pertengahan. Membuatnya harus berurusan dengan pakaian bergaya Victorian ini.


Walau tidak wajib, sebenarnya Claudine hanya penasaran untuk menggunakannya. Hanya setelah ia baru memakai bagian crinoline serta gaun bagian bawah yang sudah terpasang, dia harus kembali berurusan dengan korset yang belum terpasang dengan baik. Dan demi apapun, gaun itu membuatnya kepanasan.


Ketukan pintu terdengar dari luar, dan Claudine terkesiap, ia tau itu pasti pelayan tadi yang pergi di tengah pekerjaannya karena tiba tiba dipanggil Countess Brandt.

"Oh, akhirnya.. Masuklah." Jawab Claudine. Ia lalu menunduk untuk mencoba memperbaiki gaun bawahnya yang disusul dengan suara pintu tertutup dan derap langkah kaki sepatu yang memenuhi pendengaran.


Hanya ketika it menunduk, ia merasakan sebuah tangan menyentuh di punggung polosnya. Tapi anehnya, tangan itu besar dan kokoh, tidak seperti tangan seorang pelayan sebelumnya.


Ia mengangkat wajahnya untuk menatap cermin, dan melihat pantulan Matthias sudah berdiri tepat di belakangnya dengan pakaian formal dan lengkap.


"Astaga, duke!?" Kagetnya.

"Apa yang anda lakukan di sini!?" Tanya Claudine sambil menutupi dadanya yang terekspos dengan kedua tangannya.

Dari pada menjawab, mata Matthias malah turun menatap pada punggung kulit halus wanita itu yang terpampang nyata di depannya.


Claudine merasa semakin malu saat dirinya tengah berantakan menutupi diri sedangkan Matthias hanya berdiri menatapnya di sana.

Ada keheningan panjang kala Matthias hanya berdiri di sana, menatap pantulan Claudine di depan cermin, sebelum senyum tipis terukir di sudut bibirnya. Matthias merasa geli melihat usaha wanita itu menutupi dirinya sendiri.


Claudine masih merutuk di dalam batinnya, saat dia mendadak terkesiap kaget merasakan tali korset yang mengencang. "Akh--!?"


Di belakangnya, Matthias tengah menggengam tali korsetnya sambil membawa wajahnya mendekat ke telinga Claudine, dan berbisik.


"Apa yang anda tutupi? Setelah menikahpun, tubuh anda akan menjadi milik saya" Bisiknya.


Wajah Claudine memerah padam dan dia menatap pantulan Matthias dan dirinya yang ada di depan cermin.

'P-pria sinting ini.. '


Melihat reaksi Claudine, membuat Matthias semakin berani dan mengencangkan tali korsetnya, membuat Claudine merintih
di depannya.

Pada situasi itu, Claudine di landa kesal dan dilema. Ia bisa saja langsung menamparnya, tapi pria itu adalah tunangannya. Lebih tepatnya satu satunya jalan terakhirnya jika ingin menjadi duchess.


𝐇𝐨𝐰 𝐭𝐨 𝐋𝐢𝐯𝐞 𝐚𝐬 𝘊𝘭𝘢𝘶𝘥𝘪𝘯𝘦Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora