1. Catch me if you can

520 48 125
                                    

Disclaimer 🙏☺️

Sebelumnya maaf karena cerita ini sudah beberapa kali aku publish dan unpublish karena kelabilan cara berpikirku. Tapi kali ini aku sedang dalam proses belajar agar lebih bisa menghargai diriku sendiri, menghargai usahaku sendiri, mencintai setiap apapun yang sudah aku kerjakan. Seperti pepatah yang Seokjin katakan, "Im the one i should love."

Hari ini aku meyakinkan diri untuk publish kembali karyaku yang satu ini, ada beberapa kata yang aku ubah tapi tidak mengubah alur dan makna yang telah aku buat selama delapan bulan yang lalu(berdasarkan outline).

Terimakasih banyak untuk semua orang yang sudah effort meyakinkan, kurang lebihnya Shin minta maaf 🙏

Cerita ini hanyalah fiktif belaka, harap bijak dalam membaca dan menangkap sesuatu 🙏

Mari untuk saling beri rangkulan dan apresiasi ke sesama manusia. Xie xie 🙏







Gadis manis itu sudah lebih dulu mempercayai rumor yang bertebaran. Padahal aku tak seburuk itu.

Hm, gadis yang tiap malam hadir di mimpiku. Sebelum tidur aku selalu membayangkan bisa mengecup bibir mungil miliknya. Merengkuh tubuhnya dalam-dalam agar kami bisa saling menghangatkan. Tapi, sepertinya hal-hal enak begitu hanya bisa terjadi dalam anganku saja. Otak tampanku selalu mendadak menjadi kotor hanya dengan mengingat dirinya.' Monolog pria berkulit pucat dari dalam hati. 

Ia duduk di atas meja ruang musik kampus, sengaja mencari ruang kosong agar konsentrasi mengkhayalnya tidak terganggu.

Min Yoongi, sedang bingung memikirkan bagaimana cara mendekati seorang gadis. Pasalnya sang gadis incarannya ini agak beda dari kebanyakan gadis. Bukan, bukan gadis suci yang tak mengerti apa-apa. Bahkan Yoongi sangat mengetahui kelakuan nakal apa saja yang sering gadis itu perbuat di luar kampus. Bagaimana Yoongi akan menjelaskannya? Gadis bernama Shin Jiya itu bukan gadis polos, namun bukan pula gadis binal yang suka menggoda para pria. Buktinya saja Yoongi tidak bisa segampang itu menggiring gadis Shin agar bisa dijadikan hak paten.

Ditambah citranya sudah buruk lebih dulu di mata gadis itu, Yoongi jadi semakin bingung tujuh keliling.

Sepertinya, rumor tentang dirinya yang kejam sebagai asisten dosen sudah sampai ke telinga Jiya. 

Yoongi memang nakal, penampilannya juga bisa disamakan dengan berandalan, belum lagi urakan, dan ia juga perokok aktif walaupun tidak sesering itu. 

Kenapa ia bisa menjadi asisten dosen? Karena ayahnya sendiri lah yang menjabat sebagai dosen tersebut. Tidak ada yang berani komplain, karena ayahnya adalah pemilik universitas tersebut. Ya, benar. Meski pemilik, ayah Yoongi juga wajib berkontribusi menjadi pengajar didalamnya. Agar anaknya yang bergaya urakan itu bisa lebih rapi dan disiplin sama seperti dirinya. 

Tapi jangan salah menyangka. Begitu-begitu, Yoongi itu pintar dan memiliki otak yang jenius.

Tidak seperti Jiya sang gadis incaran, kerjanya hanya bisa bersalah sangka saja pada Yoongi. Kalau gadis itu memang benar pintar, harusnya tak termakan omongan orang. Yoongi kan baik hati dan tidak sombong. Tidak suka ya Yoongi, kalau dirinya harus dinilai dari penampilan, apalagi harus dinilai dari omongan orang.

Dasar gadis bodoh yang ceroboh. Sayangnya, Yoongi tertarik pada gadis bodoh itu pula. 

Uh, Yoongi culik baru tahu rasa.

Susah sekali rasanya untuk mendekati Shin Jiya. Gadis itu baru melihat Yoongi dari kejauhan saja sudah balik arah dan berlari bagaikan melihat setan.

Apa Yoongi memang semenyeramkan itu?

SMITTEN BY YOUWhere stories live. Discover now