3.WHAT?

83 52 74
                                    

Vote dan komen

Warning ⚠️⚠️⚠️

Dilarang keras untuk plagiat ‼️

Plis tandai typo

🌼🌼🌼

Hayllen memandangi diri nya di cermin Hoodie putih yang di pinjamkan oleh Renzi terlalu besar untuknya hingga Hoodie itu terlihat seperti dress selutut bahkan celana hitam pendek yang di pinjamkan Renzi tertelan oleh Hoodie putih itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hayllen memandangi diri nya di cermin Hoodie putih yang di pinjamkan oleh Renzi terlalu besar untuknya hingga Hoodie itu terlihat seperti dress selutut bahkan celana hitam pendek yang di pinjamkan Renzi tertelan oleh Hoodie putih itu.

"Wah!, Kak Hayllen cantik banget" Hayllen menoleh menatap Karin yang menatap kagum ke arah Hayllen.

Hayllen tersenyum menghampiri adik bungsu Langga. Hayllen jadi mengingat awal pertemuannya dengan Karin, Karin yang awalnya membenci Hayllen yang akhirnya begitu menyayangi Hayllen seperti kakaknya sendiri.

Entah kebaikan apa yang Hayllen peroleh hingga mendapatkan sosok baik seperti Karin.

"Kamu juga cantik kok" puji Hayllen untuk Karin.

"Kak Hayllen, Bagas minta kita turun ke bawah karena banyak hal yang perlu kakak ketahui"

Hayllen mengangguk, mereka berdua turun dari kamar lantai dua untuk berkumpul di ruang tengah bersama dengan Bagas dan Renzi yang juga sudah menunggu.

Mata Hayllen dan Renzi tak sengaja saling bertemu hingga beberapa detik Renzi yang terlebih dahulu membuang muka dari Hayllen. Renzi tertegun melihat Hayllen begitu imut dengan Hoodie putih kebesaran dengan rambut yang terurai.

Wajah, mata, dan juga tinggi badan Hayllen membuat Renzi bernostalgia dengan seorang gadis yang pernah ia tolak berkali-kali yang membuat Renzi menyesal.

"Len gue ga nyangka banget bakal bisa ketemu sama Lo lagi"ucap Bagas yang tak menyangka kehadiran Hayllen.

Hayllen tersenyum."Aku juga ga nyangka bakalan ketemu sama kalian lagi, aku senang banget tapi aku juga sedih kenapa rumah aku bisa di tinggalin oleh Renzi?" Tanya Hayllen pelan menatap Renzi sebentar lalu memalingkan wajahnya.

"Rumah Lo ini di jual oleh teman dekat gue jadi gue beli, apa gue salah"cecer Renzi dengan nada dingin namun tanpa Hayllen sadari Renzi beberapa kali menatapnya menggunakan ekor mata.

Hayllen menggeleng pelan. Ternyata selain kehilangan figur ibu dan ayah Hayllen juga kehilangan rumah tempat bernaung dan beristirahat milik nya jadi dapat Hayllen simpulkan bahwa dia sekarang adalah seorang tunawisma Hayllen tidak tau harus pergi kemana setelah ini.

Tidak, Hayllen tidak boleh menangis di dapat mereka Hayllen harus kuat.

"Bagas, apa kabar Lasifa, Jahinul, dan juga Tara mereka melanjutkan kuliah di mana?"tanya Hayllen lagi kepada Bagas. Sungguh Hayllen merindukan sosok perhatian Lasifa, gadis yang sangat mudah terpancing emosi Tara, dan sosok yang penuh dengan candaan nya Jahinul yang kerap ia panggil Jamal.

Raut wajah Bagas berubah ketika Hayllen menyebutkan nama Tara. Karin menghela nafas Karin tau bahwa Bagas sangat membenci Gadis dari seorang pembunuh ayahnya.

Ayah Tara telah menabrak Ayah Bagas hingga tewas di tempat dengan mudah kasus itu ditutup hanya dengan uang namun pada akhirnya Bagas berhasil mendapatkan keadilan Ayah Tara di penjara hingga enam Tahun penjara.

"Biar aku aja ya kak yang jawab" Tawar Karin yang membuat Hayllen mengangguk sedang kan Bagas menatap Karin dengan raut wajah yang sulit di artikan.

"Kak Lasifa setelah lulus dia dijodohkan sama Bang Jamal sekarang mereka udah punya Anak kembar kak Lasifa sama Bang Jamal sekarang tinggal di ibu kota Nusantara Kalimantan timur kak Lasifa dan bang Jamal buka usaha restoran di sana kak. Kalo kak Tara dia udah lama meninggal dunia kak Tara bunuh diri dari atas Rooftop Alfrish high school kerena kak Tara ga sanggup di ejak sebagai anak pembunuh kak"ucap Karin menjelaskan tentang teman sekelas Hayllen.

Hayllen menutup mulutnya dengan kedua tangan nya Hayllen menggeleng.

Sungguh Hayllen tak menduga nasib Tara si bendahara kelas nya dulu berakhir seperti ini Hayllen bahkan tadi sempat berpikir bahwa Tara Azura melanjutkan kuliah di universitas impian Tara yaitu universitas gadjah Mada Fakultas kedokteran ternyata takdir tuhan berkata lain untuk Tara. Di sisi lain Hayllen juga senang ternyata gadis baik nan lugu Lasifa di jodohkan dengan Jahinul dan kabar baiknya mereka juga sudah memiliki Anak kembar.

Renzi tiba-tiba berdiri yang membuat semua mata tertuju padanya.

"Kalian mau duduk cerita di sini terus?, Silahkan. Gue pengen makan"

"Lo ga nawarin kita gitu Ren kita kan tamu"goda Bagas pada sepupunya ini.

Renzi berdecak, apa dia perlu menawarkan Meraka makan apa mereka tidak punya otak jika lapar mereka harus pergi makan tanpa perlu menunggu Renzi tawarkan kerena Renzi tidak mungkin menguras tenaga nya hanya untuk menawarkan makan.

"Perlu?"bio Renzi Dingin yang masih di dengar oleh Bagas dan juga Karin membuat mereka berdua tertawa dengan renyah yang membuat Renzi memutar bola mata malasnya.

"Hayllen ayo ke dapur kita makan bareng" ajak karin menggandeng tangan Hayllen.

"Ooh gitu ya mentang-mentang ada Hayllen cowoknya di abaikan"cicit Bagas.

Karin tertawa meninggalkan Bagas di belakang yang mungkin cemburu pada Hayllen,"ayo kak Hayllen lari di belakang kita ada monster yang ngamuk!".

Kedua gadis itu berlari kecil menuju meja makan dapur dengan lucu.Bagas menahan senyum dengan tingkah laku gadis kecil nya.


Bagas menahan senyum dengan tingkah laku gadis kecil nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
HAYALAN S2Where stories live. Discover now