21.TWO IGNORANT

62 24 60
                                    

Vote dan komen

Warning ⚠️⚠️⚠️

Dilarang keras untuk plagiat ‼️

Plis tandai typo

🌼🌼🌼

Seperti yang di janjikan Renzi untuk Hayllen malam ini untuk pergi ke cafe untuk bersenang-senang melupakan semua masalah yang ada

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.

Seperti yang di janjikan Renzi untuk Hayllen malam ini untuk pergi ke cafe untuk bersenang-senang melupakan semua masalah yang ada.

"Ren, dress aku pendek kalo aku naik di motor kamu nanti paha aku keliatan" Hayllen bingung bagaimana duduk di motor sport renzi masalahnya dress Hayllen pendek jika dia menaiki motor renzi otomatis dress nya akan terangkat ke atas.

Renzi berdecak kesal di menatap Hayllen yang tengah kebingungan.

"CK, ribet banget deh Lo naik aja susah"

Hayllen mengerucut bibir nya mendengar perkataan Renzi yang terdengar sangat tidak peduli mau tidak mau Hayllen naik ke atas motor sport Renzi dengan perasaan kesal.

Renzi menatap wajah Hayllen yang terlihat imut kala sedang menahan emosinya dari sebuah pantulan kaca spion.

senyum miring terlihat jelas di bibir Renzi. kemudian, dia melepaskan jaket kebanggaannya.

"Pakai ini buat nutup paha Lo"

Hayllen mengambil jaket kulit yang Renzi berikan menyimpan di atas paha miliknya untuk menutupi paha mulus Hayllen yang terekspos karena dress pendek yang dia pakai.

Renzi mulai mengendarai motor sport membelah jalan malam ibu kota Jakarta. Mata sendu Hayllen menatap setiap bangunan gedung mencakar langit yang terlihat begitu memikat mata di malam hari dengan sinar lampu yang menyala berwarna-warni.

"Lo tuh kalo gue ajak jalan lain kali pakai pakaian yang tertutup dikit" oceh Renzi sambil menatap Hayllen dari pantulan kaca spion.

Ocehan Renzi tak Hayllen dengar karena di telan angin jalan sudah lama sekali Hayllen tak melihat indah nya jalanan malam.

"Lo dengar ga apa yang gue bilang!"

Hayllen memajukan kepalanya agar dia bisa mendengar lebih jelas apa yang Renzi katakan "Hah! Aku dengar kok Ren, dengar dikit aja tapi hehehe"

Setelah itu terjadi keheningan antara Renzi dan juga Hayllen tak perlu waktu yang lama Hayllen dan Renzi sudah sampai di Cafe.

Mereka berdua jalan beriringan masuk kedalam Cafe banyak mata lelaki bejad menatap Hayllen dengan tatapan yang sulit untuk di artikan Renzi menyadari tatapan lelaki lapar itu menggenggam tangan Hayllen kemudian menyorot lelaki itu dengan tatapan t...

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.

Mereka berdua jalan beriringan masuk kedalam Cafe banyak mata lelaki bejad menatap Hayllen dengan tatapan yang sulit untuk di artikan Renzi menyadari tatapan lelaki lapar itu menggenggam tangan Hayllen kemudian menyorot lelaki itu dengan tatapan tajamnya.

Nyali lelaki yang menatap Hayllen seketika cuit ketika bertatapan mata langsung dengan wakil ketua geng terkutuk Black Ruby.

"Renzi aku ngerasa suasana ini aneh" cicit Hayllen pelan saat mereka sudah duduk Hayllen sadar akan tatapan menjijikkan dari lelaki gila tadi dan Hayllen juga sadar kalo pari gadis yang berada di cafe menatap Hayllen dengan sorot benci.

Renzi hanya berdecak melihat Hayllen yang menunduk kan kepalanya ke betulan ada seorang pelayan yang menghampiri mereka yang akhirnya Renzi lebih memilih untuk memesan makanan dan juga minum.

"Lo ga makan?" Tanya dingin Renzi.

"Aku mau makan, makan nya samain aja kaya punya mu kalau airnya susu vanilla aja ya" Renzi mengangguk paham kemudian dia berbincang dengan pelayan tentang apa saja yang dia pesan tak perlu beberapa saat pelayan itu pergi.

"Lo ga pantas nunduk gitu, Lo sekarang lagi jalan sama gue wakil ketua Geng motor terkutuk Renzi Arian Adibaskara"Renzi menjeda ucapan kala pelayan itu datang kembali sambil membawa nampan pesanan Renzi dan juga Hayllen.

Kepala Hayllen terangkat mendengar perkataan Renzi tak sepantasnya Hayllen terlihat seperti gadis lemah ketika sedang bersama Renzi Hayllen Sadar di tengah bersama Renzi bukan Langga yang dapat mengerti perasaan nya bagaimana.

"Maafin aku ya udah buat kamu malu"

"Shitttt!  Lo itu ga sama sekali buat gue malu cuman gue ga suka sama Lo yang terlalu penurut dan ramah dengan semua orang yang Lo temui Lo cukup ngomong aku kamu ke gue dan orang-orang dekat Lo selain itu la ngomong pakai gue elo aja paham kan"

Hayllen terdiam mendengar apa yang baru Renzi katakan baru kali ini Hayllen mendengar Renzi berbicara banyak.

"Maaf Ren aku ga bisa nurut seperti apa yang kamu mau orang di masa lalu meminta aku tetap seperti ini kata dia berbicara dengan gue elo itu tidak cocok buat aku kesan nya seperti gadis angkuh"

Renzi tersenyum miring baru pertama kali ini permintaan Renzi di tolak mentah-mentah.

"Astaga di rumah sakit jadi obat nyamuk Kia sama Laxsa ke Cafe juga  sama jadi obat nyamuk Renzi Sama cewek nya nasib banget jadi jomblo" celoteh Langit yang membuat Hayllen dan Renzi menatap nya.

Mata elang Renzi menatap Langit dengan tatapan yang sangat tajam yang membuat nyali Langit menghilang pada Akhirnya Langit memperlihatkan cengir kuda Khas nya.

Berlin hanya geleng-geleng dengan tingkah Langit yang selalu buat malu dirinya "Lang Lo jangan bikin ulah lagi deh cukup tadi kita dua di usir sama Kia" bisik Berlin.

"Eh liat nya biasa aja kali Ren gue kan cuman nyapa elo tadi, kita kan friend
Kalo ketemu harus saling sapa dong. Kalo gitu gue sama Berlin cabut dulu ya mau makan lapar soalnya"

Hayllen terkekeh kecil melihat tingkah lucu teman dekatnya Renzi. mungkin, soalnya dia tadi mengatakan bahwa dia dengan Renzi adalah friend.

"Udah ke tawanya makan cepat entar ke buru dingin. Habis ini kita balik pulang takut ke malaman nanti pulangnya.

Dari kejauhan Berlin dan langit tertawa dengan terbahak-bahak atas kelakuan mereka dua kepada Renzi.

"Duh pasti romantis sih ini Renzi dorong motor nya semalaman sama cewek. sumpah gue ga ekspek kalo Renzi ke cafe sama cewe tadi" ucap Langit sambil tertawa renyah.

"Kalo ketahuan gue ga ikut-ikut ya Lang" Berlin ikut terkekeh merespon berkata Langit.

"Mayan lah bensin dari tangki motor Renzi tadi untuk motor gue dari pada gue beli bensin mending maling bensi punya Renzi aja mumpung tadi gue bawa Salang kecil kan hahaha"

"Mayan lah bensin dari tangki motor Renzi tadi untuk motor gue dari pada gue beli bensin mending maling bensi punya Renzi aja mumpung tadi gue bawa Salang kecil kan hahaha"

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.
HAYALAN S2Där berättelser lever. Upptäck nu