5.SAD MEMORIES

132 57 123
                                    

Vote dan komen

Warning ⚠️⚠️⚠️

Dilarang keras untuk plagiat ‼️

Plis tandai typo

🌼🌼🌼

Renzi berjalan pelan masuk ke kamar meski dengan langkah yang sempoyongan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Renzi berjalan pelan masuk ke kamar meski dengan langkah yang sempoyongan.

"Itu Gitar punya Rendi, kembali kan lagi ke kamar Rendi nanti, ya"

Hayllen hanya menatap Renzi sambil memegang gitar yang dia ambil di kamar Renzi tadi, sungguh Renzi yang sekarang begitu manis ketika berbicara Hayllen tau Renzi yang dingin seperti kutub Selatan itu akan kembali lagi besok kerena Hayllen sadar mungkin Renzi yang tadi terlalu banyak mengonsumsi minuman Beralkohol.

Hayllen melangkah mendekati kamar Renzi , Hayllen melangkah masuk ke kamar Renzi karena melihat Renzi tertidur tanpa selimut Renzi juga masih menggunakan sepatu nya.

"Maaf ya aku lancang masuk kamar kamu tanpa izin sama kamu. Tapi, aku ga tega kalo kamu tidur ga pakai selimut aku takut kamu masuk angin" gumam Hayllen pelan.

Hayllen menyelimuti Renzi kemudian melepaskan sepatu Renzi yang masih melekat di kakinya.

"Makasih paman, maaf ya Rendi sama Bagas tadi kebanyakan minum jadi sekarang Rendi ngerepotin paman," ucap Renzi dengan mata yang tertutup Renzi tak sanggup membuka matanya, matanya berat sekali yang meminta untuk segera tidur di tambah kepala nya pusing.

"Maaf paman, mungkin Rendi ngerepotin paman sama tingkah kekanakan Rendi saat mabuk."

Hayllen terenyuh dengan kalimat yang di katakan Renzi yang begitu manis dan menyentuh. Hayllen tak menyangka ternyata Renzi memiliki kepribadian ganda ketika Renzi tak sadar dalam pengaruh Alkohol Renzi akan bertingkah seperti anak-anak dengan kalimat manis nya

Hayllen melangkah keluar dari kamar Renzi menutup pelan pintu kamar Renzi.

"Ayah, ibu Renzi itu sayang banget sama Renzi" ucap paman Renzi, tuan Zeleon Damarkara. Memulai ceritanya kepada keponakan kecilnya yang masih berusia tujuh tahun yang sudah kehilangan kedua orangtuanya.

Orang tua Renzi, Nyonya dan tuan Adibaskara meninggal dunia dalam tragedi sebuah perusahaan yang terbakar kedua orang tua Renzi tak sempat keluar mereka tertindih kayu pelapon yang membuat mereka terlalu banyak menghirup asap.

Anak lelaki, Renzi. Menangis dengan tersedu-sedu hingga mata nya sembab.

"Kalo ayah sama ibu sayang sama Rendi mereka ga mungkin tinggalin Rendi sendiri paman, Rendi mau ikut juga, Rendi ga mau sendirian paman"

Dari balik pintu ada Bagas dan juga gadis kecil yang memperhatikan Renzi yang menangisi kepergian ayah dan ibu nya

Gadis kecil itu mengepalkan kedua tangannya tak sanggup melihat teman terbaiknya menangis tersedu-sedu.

HAYALAN S2Where stories live. Discover now