12B. Alamat Palsu

164 23 0
                                    

KALIAN BISA BACA CERITANYA YANG LEBIH LENGKAP DI KARYAKARSA, KBM DAN INNOVEL

PLAY BOOK STORE AZEELA DANASTRI SUDAH KENA TAKE DOWN UNTUK KECINTAAN AZEELA/ThereAD YANG MAU PELUK BUKUNYA BISA BELI DI KARYAKARSA ATAU KE 082123409933

"Mana Jini. Seharusnya kamu membawanya ke sini. Mama bisa menjaganya. Mama ingin menebus keteledoran mama dulu yang membuat dia sampai kabur," ujar Asparini dengan raut wajah bersalah.

"Dia ada dan aman. Meski sebetulnya aku akan memindahkannya di tempat yang tidak bisa ditemukan oleh Devan."

"Bagaimana caranya sedangkan kalian satu kantor?"

"Nanti akan kuatur. Radjini akan kupindahkan."

"Terserah kamu saja, mama pusing mikirnya. Apa Jini bertanya tentang anak kalian?"

"Jini sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja, Ma."

"Apa maksudmu?" Pertanyaan itu penuh dengan kesedihan. Asparini sama sekali tak bisa berpikir saat ini. Terlebih ia teringat bagaimana menantunya itu pingsan dan ia tak diberi kesempatan untuk menemui di IGD, Surya melarangnya.

"Dia ...." Agha menjeda kalimatnya dan kemudian menambahkan setelah ibunya terlihat lebih santai, "Amnesia. Dia tidak ingat kalau Agha adalah suaminya."

"Apa? Bagaimana bisa dia mengalami hal yang begitu menakutkan. Dia pasti ketakutan diluar sana makanya bisa sampai seperti itu."

"Mas nggak tahu, Ma. Makanya Mas akan mencari tahu."

"Bawa dia pulang ya, Mas. Mama kangen Jini."

"Pelan-pelan ya, Ma. Jini kejiwaannya sedang tidak stabil," ungkap Agha pada akhirnya.

"Ya ampun. Ada apa sebenarnya? Ini pasti lebih dari sekedar salah paham."

"Agha nggak tahu, Ma. Mas tidur dulu ya. Ngantuk banget. Mama juga pastinya. Ya 'kan, Mama sengaja tunggu mas pulang."

Asparini mengangguk. "Mama kepo, Mas. Adikmu yang biasanya manyun kamu tinggal tadi malah senyum-senyum nggak jelas."

GORESAN LUKA LAMAWhere stories live. Discover now