28F. HOBI KALIAN SAMA

52 13 1
                                    

KALIAN BISA BACA CERITANYA YANG LEBIH LENGKAP DI KARYAKARSA, KBM DAN INNOVEL.

PLAY BOOK STORE AZEELA DANASTRI SUDAH KENA TAKE DOWN UNTUK KECINTAAN AZEELA/ThereAD YANG MAU PELUK BUKUNYA BISA BELI DI KARYAKARSA ATAU KE 082123409933

"Niha duyu," pintanya.

Asparini hanya mengulum senyum pancingannya berhasil. Tahu begini sudah ia lakukan sejak tadi dan tidak ada drama tangis dari Radjini. Bisa jadi memang emosi menantunya ini belum stabil.

"Peluk Mamanya kalau gitu. Kalau enggak, sama eyang uti aja."

"Iya, iya. Niha dendong," ujarnya seraya mengulurkan kedua tangan kepada Radjini dan sesekali kakinya berjinjit hingga membuat ikatan lucu di rambutnya ikut bergoyang.

Sementara Radjini tanpa disuruh dua kali langsung dengan sigap merengkuh tubuh mungil itu dan mendekap erat.

Anakku ya anakku.

Ingatanku menghilang karena kesedihan tak terbatas yang tak kuat mentalku menyangganya.

Pikiranku mati saat tak merasakan hadirmu di dalam tubuh dan tak tertangkap kedua netraku.

Tak bisa memelukmu membuatku merasa hampa bahkan semesta yang penuh dan riuh tak bisa menggantikan hadirmu.

Bagaimana aku bisa mengiklaskan pergimu jika sanubariku tahu kau ada.

Bagaimana aku harus berhenti berusaha semetara kita menghirup udara yang sama.

Walau rintangan dan bahaya menghadang di manapun kau berada mama akan selalu menemukanmu.

Jantung kita sudah menyatu, sakitmu adalah kesakitanku anakku.

Begitu juga sakitmu menjadi laraku.

"Sayangnya Mama," ujar Radjini mengusap kepala Niha dalam pelukan seraya mengecup seluruh wajah bocah kecil itu.

Niha pun memilih diam dan menikmati curahan kasih sayang dari mamanya. "Mama."

"Ya Sayang?"

"Danan nanis. Sini Niha cakit," ujar Niha seraya menepuk dadanya.

GORESAN LUKA LAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang