15F KAMI SUAMI ISTRI

139 22 0
                                    

KALIAN BISA BACA CERITANYA YANG LEBIH LENGKAP DI KARYAKARSA, KBM DAN INNOVEL

PLAY BOOK STORE AZEELA DANASTRI SUDAH KENA TAKE DOWN UNTUK KECINTAAN AZEELA/ThereAD YANG MAU PELUK BUKUNYA BISA BELI DI KARYAKARSA ATAU KE 082123409933

"Abang nggak lupa ini rumah siapa."

"Oh iya, Abang 'kan nggak tahu kalau Ini baru sembuh dari gila. Jadi Ini itu nggak punya rumah. Dulu Ini tinggal di pasar setelah kabur."

Hati Agha miris, sedih dan seolah tertikam besi tajam mendengar kata-kata miris tapi diucapkan dengan nada biasa saja itu.

"Rumah Ini dong. Ini 'kan punya rumah. Mungkin saja Ini lupa dengan abang tapi masa lupa sama rumah Ini sendiri?" Agha sedikit berbohong soal kepemilikan rumah yang ia maksud. Sejatinya itu adalah rumah di salah satu perumahan mewah miliknya yang belum laku. Ia pikir akan aman menaruh Radjini di sana. Devan juga tidak akan mengetahui tempat itu.

Radjini menggeleng. Dalam ingatannya tak ada memori terlintas tentang rumah apapun selain rumah tempat ibu kos yang menyimpan akta dan ijazahnya.

"Ya sudah istirahat ya. Siapa tahu besok akan ingat. Nanti abang antar tengok rumahnya. Ke agency juga nanti abang yang temani."

"Iya. Abang hati-hati ya," ujarnya bersamaan dengan membuka pintu. Namun sebelum turun ia mengulurkan tangan kanannya.

"Mau ngapain?" tanya Agha bingung.

"Salim."

"Oh." Agha pun mengulurkan tangannya. Untung matahari sudah sepenuhnya tenggelam jika tidak Agha akan merasa malu jika sampai Radjini tahu wajahnya memerah karena tersentuh dengan perlakuan dan perhatian dari Radjini.

Agha masih memantau dari samping mobil saat seorang laki-laki muda yang membukakan pintu pagar. Agha menebak bahwa pria itu adalah yang bernama Willy.

"Saya Agha."

"Saya Willy, terima kasih sudah mengantar Radjini."

Sikap kepemilikan yang ditunjukkan Willy sangat tidak disukai oleh Agha. Tetapi pria itu memilih mundur saat ini. Belum saatnya menunjukkan kepemilikannya.

Setelah mobil Agha berlalu, Willy menghentikan langkah Radjini yang sudah berjalan lebih dulu dan hendak menuju kamarnya.

"Tunggu Ini. Dia pria yang membuat kamu mematikan telepon kemarin bukan?"

"Iya."

"Ada hubungan apa kamu dengan dia?"

"Katanya kami suami-istri."

"Kamu tahu tidak apa hubungan orang itu dengan perempuan yang mengaku sebagai kakakmu?"

Tbc

GORESAN LUKA LAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang