ERLANGGA [12]

1.2K 79 6
                                    

ENJOY FOR MY STORY..

Happy Reading

Langga mengerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk direntina matanya"ngh"

Tak terasa langit yang cerah kini sudah berubah menjadi gelap.Langga baru saja terbangun dari tidurnya. Ia masih bingung dengan semuanya.

"Apa bang Ed keluar ya? " batinnya

Langga pun menghela nafas panjang "semoga lo gak buat masalah bang" gumamnya

Langga menatap sekeliling ruangan itu dan terlihat lah Saka yang tertidur pulas di sofa,Langga tersenyum tipis melihat itu. Tapi tak lama senyum itu luntur ketika seseorang masuk ke ruangan nya.

"Hai bang Langga" sapa seseorang yang tidak lain adalah Gaby.Langga berdecak tak suka dan langsung memejamkan mata nya kembali.

"Gimana keadaannya? "Tanya Gaby dengan berjalan mendekati brankar Langga.

Hening...

"ihh abang kok gak jawab sih" ucap Gaby dengan menggoyang kan tangan Langga.

"Apasih! "Decak Langga tak. Suka.lantaran kesal Langga pun menyentak kan tangannya tak kuat tapi ntah mengapa Gaby bisa terjatuh.
Bertepatan dengan itu Lucas, Vio, Aslan, Aiden masuk keruangan dan melihat Gaby yang terduduk di lantai.

" hiks"Mereka semua pun berjalan menghampiri Gaby.

"Adek gak papa? "Tanya Aiden khawatir.

" hiks huwaaaa abang"

Saka yang terusik karena mendengar suara tangis itu pun terbangun"Ada apa? " tanya nya dengan suara serak Saka menatap mereka bingung.

"Langga apa-apaan kau! Mengapa kau begitu kasar kepada perempuan?apa ini yang diajarkan oleh ibu panti mu? " tanya Lucas. Langga diam sembari mengepalkan kedua tangan guna meredam emosi dan itu semua tak luput dari Aslan hingga membuat Aslan yang sedari tadi sudah menahan emosinya kini meledak letup.

Aslan pun menghampiri brankar Langga dan menarik paksa Langga hingga jatuh terjerembab kebawah membuat infus nya terlepas. Langga meringis tertahan karena merasakan sakit pada bokongnya dan punggung tangan nya yang kini kembali berdarah.

Mereka semua terkejut. Tak menyangka apa yang baru saja Aslan lakukan kepada Langga hingga membuat Langga semakin meringis kesakitan. Saka yang baru saja terbangun dari tidurnya dengan nyawa yang masih belum terkumpul, langsung membelalak kan matanya melihat Langga yang sudah terduduk dilantai dengan punggung tangan yang penuh darah akibat terlepasnya jarum infus dengan paksa.

Pemuda tersebut menghampiri Langga dengan tangan yang membantu Langga untuk berdiri. Setelah Langga berdiri, ia berbalik dan menatap Aslan tajam.

"Kau gila?! " tanya Saka dengan nada penuh penekanan menatap Aslan yang menatap nya dengan tatapan bertanya.

Aslan pun terkejut dengan apa yang Saka katakan padanya. Ia tidak salah dengar? Saka membela anak sialan itu? . Tetapi atensi tersebut teralihkan dengan Gaby yang mengencangkan tangisan nya didalam gendongan Aiden. Melihat itu Aslan kembali tersulut emosi.

"Dia yang gila! " sentak Aslan dengan tangan yang menunjuk Langga serta tatapan tajam yang Aslan berikan untuk Langga yang berada dipojok ruangan sambil bersandar didinding. Langga diam dan memperhatikan Gaby yang berada di gendongan Aiden,dapat ia lihat bahwa Gaby tersenyum smirk.

"Berhenti menatap adikku sialan! " teriak Aiden tak Terima. Langga membola kan matanya malas dan berjalan keluar membiarkan darah mengalir dari tangannya.

"Mau kemana kau sialan" akhirnya Vio membuka suara. Langga berhenti dan membalikkan tubuh nya lalu menatap Vio dengan alis yang dinaikkan seolah berkata 'apa'

ERLANGGADove le storie prendono vita. Scoprilo ora