ERLANGGA [17]

918 63 2
                                    

Happy Reading!

sang mentari sudah mulai menunjukkan dirinya. Semburat cahaya matahari berhasil masuk dari celah-celah jendela kamar. Hangatnya tepat mengenai wajah ku yang bahkan belum sepenuhnya sadar terbangun dari tidur.

Langga pun langsung bangkit dan melangkah menuju kamar mandi setelahnya terdengar guyuran air yang mengalir pertanda bahwa sang tuan sedang melaksanakan ritual mandi. Tak butuh waktu lama Langga keluar dengan handuk yang melilit bagian pinggang kebawah.

Langga berjalan menuju lemari pakaian untuk mengambil seragam sekolahnya dan segera memakainya. Ya seragam sekolah karena hari ini ia akan kembali bersekolah karena sudah 1 bulan terhitung ia tak masuk-masuk.

Saat ini Langga sedang menyisiri rambut hitamnya "pesona seorang Erlangga emang gak pernah gagal" ucapnya di depan kaca seraya tersenyum puas.

Setelah selesai Langga melirik jam yang ada di atas nakas dan terlihat pukul 06.20.ia pun bergegas mengambil tas yang didalamnya sudah ia susun buku-buku mata pelajaran hari ini. Langga menyampirkan tasnya di bahu dan berjalan turun kebawah dengan menggunakan tangga.

Saat di anak tangga terakhir dapat ia lihat keluarganya sedang melaksanakan rutinitas pagi hari yang sarapan. Langga yang melihat itu pun langsung pergi tanpa menoleh ke arah mereka. Mereka semua menatap kepergian Langga dengan bingung karena anak itu memakai seragam sekolahnya.

"Saka selesai" setelah mengucapkan itu Saka langsung bangkit dari duduknya dan mengambil tasnya segera pergi keluar. Tujuannya satu ia ingin menghampiri Langga 'semoga belum pergi' batin Saka.

Setibanya Saka diluar dapat ia lihat Langga yang tengah berdiam diri.ia pun langsung menghampiri Langga"Dek." panggilannya membuat Langga menoleh lalu berdehem.

"Bareng" ucap Saka membuat Langga mengangguk.kini mereka berdua jalan beriringan menuju garasi Saat Saka ingin masuk kedalam mobilnya tiba-tiba suara Langga menghentikannya.

"Jangan mobil" ucap Langga

"Kenapa? "

"Naik motor aja" bukannya menjawab ia malah menunjuk motor sport warna merah milik Aiden.

"Yang itu aja ya? " ucap Saka dengan menunjuk motor sport warna hitam miliknya bukannya apa takutnya nanti Aiden ngamuk kan gak lucu.

"Kenapa? " tanya Langga

"Itu motor Aiden"Langga menganggukkan kepalanya mengerti

" ayo naik "ucap Saka dengan mempersilakan Langga untuk naik ke motornya.setelah memastikan Langga sudah naik.

Diperjalanan tak ada yang ingin membuka pembicaraan semuanya sibuk dengan dunianya masing-masing. Saka yang sibuk dengan mengendara kuda besinya sementara Langga yang sibuk dengan pikirannya sendiri.

" dek"panggil Saka dengan sedikit teriak
Karena tak mendengar Jawaban ia pun kembali memanggil ulang "Langga? "

Saka pun memberhentikan motornya dan langsung menoleh kebelakang untuk melihat Langga dan tatapan mereka berdua pun bertabrakan.

Langga menatap Saka dengan bingung "kok berhenti? " tanyanya.

"Kamunya di panggilin dari tadi gak denger jadi abang berhenti untuk ngemastiin doang"jawab Saka

Langga pun menggangguk" kenapa manggil? "tanya Langga

"Mau nanya sekolahnya dimana? soalnya abang gak tau"ucap Saka membuat Langga membuka mulutnya membentuk 'o'.

" jadi,sekolahnya dimana?."Tanya Saka kepada Langga

"SMA Wilson High School." jawab Langga
Sementara Saka yang mendengar itu pun membulatkan matanya sempurna dan melihat ke arah seragam Langga dan ya itu memang seragam WHS. Saka merutuki dirinya sendiri karena tak memperhatikan seragam yang dikenakan Langga.

ERLANGGAWhere stories live. Discover now