psikopat lll

863 45 1
                                    

hingga siang menjelang pun, namja bergigi kelinci itu tidak kunjung bangun. dan Taehyung namja tampan itu bahkan tidak penampakan dirinya lagi setelah insiden yang ia lakukan tadi malam

sunyi, hanya itu yang dapat di deskripsikan dengan keadaan sekarang sampai suara ringisan seseorang memecahkan kesunyian

jeon Jungkook namja cantik yang baru membuka matanya dengan ringisan kesakitan yang keluar dari bilah bibir nya.

"hiks... ma_maf...hiks... ma_maaf kan kookie hiks... eomma" ucap nya dengan diiringi isakan pilu, menyesali sikap keras kepala nya yang tidak menuruti perkataan eomma nya dan tidak bisa berjanji dengan eomma nya

"ji_jika hiks... saja kookie hiks... mendengar kan perkataan hiks... eomma  pasti hiks... kookie tidak akan.. seperti ini hiks" jika saja ia mendengar kan eomma nya, jika saja ia tidak keras kepala untuk mencari kebenaran ayah nya pasti sekarang dirinya sedang tertawa bahagia bersama eomma nya, jika saja, jika saja ia tidak egois pasti tidak akan seperti ini keadaan nya

memang benar yang orang orang katakan penyesalan datang terakhir. buktinya setelah banyak ukiran ukiran menyakitkan di tubuhnya dirinya baru menyesal

mengusap airmata nya kasar tidak perduli seberapa sakit pipi nya yang masih belum kering akibat goresan yang di buat oleh Kim psikopat brengsek Taehyung dan dirinya baru menyadari jika kedua lengannya sudah tidak terborgol lagi hanya saja kaki nya masih terborgol dengan rantai yang panjang

dirinya merasa sudah seperti binatang yang diikat oleh tuannya.

"menjijikkan hiks..." menoleh kesamping ketika mendengar suara pintu terbuka dan memperlihatkan seorang namja tampan yang memasuki ruang tersebut dengan senyum smrik iblis andalan nya

"kau mengumpati ku" ucap nya dengan kekehan ringan baru kali ini ada orang yang berani mengumpati dirinya di belakang. mungkin ada namun itu didepan nya langsung ketika seseorang meminta ampun padanya namun di abaikan oleh nya sehingga membuat orang itu kesal dan mengumpati nya di depan dan yahh orang itu langsung mati

"tidak" Jungkook menjawab dengan nada dingin nya. kebencian saat ini sudah menyelimuti dirinya

"aku mendengar nya tidak perlu mengelak" berjalan pelan menuju ranjang yang di tiduri oleh Jungkook

"apa yang kau ingin kan brengsek?!" tawa menyeramkan menggelegar di ruangan sunyi itu membuat bulu kuduk Jungkook berdiri

mencengkeram erat pipi pucat Jungkook tidak ada lagi warna dalam wajah nya bahkan hidupnya pun sudah hancur ia berpikir dirinya tidak akan pernah merasakan kebahagiaan hidup nya sudah tidak memiliki warna

apakah ini akhirnya? bahkan cerita ini baru di mulai harus kah berakhir?... pertanyaan pertanyaan itu selalu hinggap di benak nya sekuat apa pun dirinya berusaha pertanyaan itu selalu menghantui nya

"penderitaan" hanya satu kata namun bisa membuat Jungkook tersenyum bukan senyum kebahagiaan melainkan senyum kebencian

"kau sudah hiks... membuat ku menderita sialan. ahkk~" cengkraman pada kedua tangan Taehyung semakin menguat, bisa dipastikan pipi dalam jungkook akan terluka

"berani sekali mulutmu " menarik tubuh Jungkook hingga terduduk membuat darah segar kembali mengalir ditubuhnya akibat gerakan tiba tiba yang Taehyung lakukan

plak~
plak~
plak~
plak~

menampar kedua pipi pucat itu hingga darah segar mengalir indah lewat goresan panjang yang terbuka

kembali mencengkeram kuat pipi Jungkook hingga membuat bibir mungil itu manyun kedepan. Taehyung mengeluarkan sebungkus rokok dari saku celananya kemudian mengambil satu batang rokok dan membakar Nya

PSIKOPAT [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang