psikopat XXXV

380 20 0
                                    

haruskah Taehyung menangis sekarang?
jujur saja, ia belum siap untuk merasakan hal buruk lagi atau bahkan sangat buruk. dirinya sudah sangat lelah untuk menangis, ingin rasanya ia memutar waktu sampai dimana ia dan Jungkook belum bertemu pandang

tapi lagi lagi kenyataan membuat nya harus terjatuh terjun ke dalam jurang yang paling dalam. semuanya hanya lah khayalan Taehyung semata dirinya tidak mungkin merasakan ada nya perputaran waktu dan itu lagi lagi membuat kepala nya berdenyut pusing

memaksa kan tubuh lemah nya untuk terus berjalan agar dapat mencegah orang tersayang nya supaya tidak bertindak semakin jauh. netra nya menangkap Jungkook yang terjatuh akibat tersandung kaki nya tersendiri

"ahkk~" tubuh nya terhuyung ke depan hingga pinggang nya menabrak sebuah meja kayu yang di lapisi kaca tebal diatas nya, memejamkan matanya menahan nyeri di pinggang nya sembari meringis sakit

Jungkook mengernyitkan dahinya karena sungguh benturan kayu dengan kaca itu sangat menyakiti pinggang ramping nya, perlahan matanya terbuka jemari lentik nya yang mungil memukul kesal meja yang sudah meyakiti dirinya

hingga tak lama kemudian ia tersadar dengan apa yang ia lakukan, tubuhnya membeku selama beberapa detik saat merasakan sebuah lengan kekar yang memeluk pinggang nya dari belakang

keringat dingin membasahi tubuh nya, mengusap wajahnya kasar lalu kembali melihat ke arah meja yang ia pukulin tadi, tubuhnya hampir merosot kebawah jika saja pelukan serta tumpuan tangan diatas meja dan pinggang nya tidak menahannya

"sa_sayang?__ Jungkook?" Taehyung membalikan badan Jungkook memeluknya erat dan membubuhkan kecupan kecupan manis di wajah nya, menghapus peluh yang membasahi dahi nya dan memberikan kecupan lagi di atasnya

"Ji_jihoon, bibi je_jenni, mereka sem__"
belum sempat menyelesaikan kalimatnya tubuh Jungkook sudah terjatuh tak sadar diri, dan dengan sigap Taehyung menggendong bridal tubuh tak berdaya Jungkook untuk ia bawa kedalam kamarnya

★★★

sudah lebih dari satu jam lamanya Jungkook belum juga siuman, Taehyung dengan sabar menunggu nya sesekali mengelus lembut surai Jungkook. hazel hitam kelam nya tak pernah lepas memandang wajah damai Jungkook

"daddy" gumam halus dari bibir sang submisive menatap sendu wajah tampan si dominan, bahu Taehyung merosot merasakan lega luar biasa ketika manik caramel yang selalu membuat nya candu untuk ingin ditatap selalu akhirnya terbuka setelah beberapa saat tertutup rapat

"kookie, baby maaf kan daddy sayang" Taehyung bergumam lirih, mata sembab nya sudah berkaca-kaca kembali. Taehyung hanya khawatir jika kesayangan nya semakin kecewa pada nya namun orang yang ia khawatirkan kini hanya terdiam sembari menatap lembut pada manik hazel miliknya

"why daddy?__" menggambil tangan Jungkook dan menggenggam nya lembut sangat kontras dengan telapak tangan nya yang besar hingga menutupi punggung tangan Jungkook yang kecil

mengelus nya lembut dan mengecupnya sebelum berkata "daddy hanya ingin selalu menjaga mu sayang" membuka sedikit mulut nya tak percaya. Karena dirinya?__ karena dirinya Taehyung sampai berbuat kejam seperti itu

"lagi?__" kembali melontarkan pertanyaan, karena Jungkook sedikit tidak yakin jika hanya karena dirinya saja pasti ada yang lain bukan?

"balas dendam" suara Taehyung berubah menjadi dingin dan menusuk, Jungkook membalas genggaman tangan dari Taehyung dan mengelus nya lembut mengikuti apa yang Taehyung lakukan padanya beberapa saat lalu

PSIKOPAT [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang