psikopat XXXIV

263 20 0
                                    

VOTENYAAAAVOTEWEHHVOTE

Taehyung harus bisa menahan emosi nya saat ini ketika dengan tampang tak bersalah nya Jimin yang notabene nya  sekretaris sekaligus sahabat kecil nya menerobos masuk kedalam markas nya dengan paksa

menatap tajam wajah Jimin yang sedang duduk santai di hadapan nya, menaikkan sebelah alisnya meminta lawan bicara nya untuk berbicara namun jimin masih tetap terdiam

menghela nafasnya kasar untuk saat ini Taehyung akan menurun kan ego nya untuk bertanya terlebih dahulu, tatapan tajam dan dingin tak pernah luntur dari manik hazel Taehyung

"jelaskan maksud kedatangan mu kemari" ucap Taehyung to the point karena dari dulu Taehyung tidak suka dengan namanya membuang waktu hanya untuk sekedar berbasa-basi terkecuali dengan baby nya

"aku ingin berlibur Tae, otak ku ingin pecah rasanya tiap kali melihat berkas berkas sialan mu itu" jawab Jimin setelah terdiam cukup lama, Taehyung tersenyum mengejek ketika rungu nya menangkap ucapan dari Jimin

"tidak sampai Jungkook sembuh Park, kau juga bawahan ku seharusnya kau menurut pada ku apa kau mengerti?__" Jimin mengacak rambut nya kesal

Jimin ingin berlibur karena sebentar lagi ia akan mengadakan lamaran dengan kekasih pucat nya, tapi apa ini Taehyung malah memberikan semua pekerjaan nya pada dirinya, sialan.

"tuan Kim yang terhormat, perlu kau tau jika aku sangat sibuk, aku akan melamar kekasih ku dua hari lagi dan kamu akan menikah" Taehyung mengendikkan bahu nya acuh yang mana semakin membuat Jimin kesal

"lalu siapa yang akan menghandle perusahaan jika kau berlibur bodoh" ujar Taehyung, Jimin berpikir beberapa saat namun tidak membuah kan hasil

"tapi taee aku___" ucapan Jimin terpotong digantikan dengan binar bening dimata nya. ia menatap tak percaya dengan ucapan Taehyung

"aku akan menanggung semua biaya lamaran mu" ujar Taehyung santai, ia melirik kearah Jimin yang menatap nya penuh binar harapan

"okeyy serah kan semua nya pada ku, kau ingin aku mengganti kan mu Sampai Jungkook sembuh kan, akan aku lakukan" Taehyung tersenyum smirk, ia tidak akan rugi jika hanya mengeluarkan sedikit uang untuk sekedar lamaran saja

"ck' bagus itu yang ingin aku dengar dari mu" ujar Taehyung santai sedangkan Jimin ia memasang wajah datar nya. ia merasa seperti babu yang tak memiliki hak untuk berbicara tanpa izin jadi ia hanya mendengus. tak apa direndahkan demi menghemat uang. lagian Jimin sudah kebal dengan ucapan frontal dari Taehyung

"oh ya bagaimana dengan Jungkook, apa dia sudah baik baik saja" Jimin tiba tiba teringat dengan kesehatan Jungkook yang belum sepenuhnya sembuh

"sudah sedikit lebih baik, aku sangat prihatin melihat keadaan nya saat mengetahui jika aku sudah tiada" Taehyung berucap lirih yang mana menjadikan Alia Jimin tertaut bingung

"maksud mu" jimin berucap menanyakan kebingungan yang melanda di benaknya

"yeahh dia mengira aku sudah tiada padahal itu hanya lelucon yang aku buat, kau tau kan empat peluru saja tidak akan bisa membuat ku mati. terkecuali jika Jungkook benar benar meninggal kan ku" pongah nya, Jimin semakin terkejut di sana bahkan rahang nya sudah turun ke bawah

"sialan jadi kau hanya bercanda, gila Kim  lelucon yang kau buat benar benar seperti nyata, bahkan yang kudengar eomma sampai pingsan" Taehyung tak menjawab, ia hanya terdiam saat dimana dirinya yang mengancam dokter yang merawat nya untuk membohongi keluarga nya

"demi Jungkook aku rela menjadi gila" Jimin  bertepuk tangan sebagai apresiasi betapa bangganya ia dengan kebucinan dari atasan nya sekaligus sahabat nya

PSIKOPAT [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang