17

1.7K 140 47
                                    

Vote-komen jangan lupa.
BANYAK TYPO!!

Selamat membaca...

***

Sarada menggigit kukunya, matanya menatap boruto yang sedang berbaring dengan bingung. boruto sedang sakit. Hinata dan himawari pergi kekediaman hyuga karena hanabi baru saja pulang dari luar negeri.

Gadis itu menatap boruto yang masih memejamkan matanya dikasur, tangannya terulur memegang kening boruto, rasa panas menjalar ditelapak tangannya.

Merasa ada yang menyentuh boruto membuka matanya perlahan, kepalanya terasa pusing dan badannya terasa sangat panas bahkan untuk bangun saja rasanya sedikit susah.

"Boruto, makan dulu abis itu minum obat"ucap sarada, saat melihat boruto membuka matanya. Sarada membantu boruto untuk duduk dan bersandar pada ranjangnya. Gadis itu duduk dipinggir kasur boruto sambil membawa bubur yang dibuatkan oleh pelayan.

"Nih, makan"sarada menyodorkan bubur tersebut kepada boruto, lelaki itu menatap bubur tersebut dengan tampang tak minat.

"Makan"ucap sarada, saat melihat boruto hanya menatap bubur yang dibawanya.

"Suapin"

Sarada membuka mulutnya kaget, tak menyangka boruto bisa bersikap manja saat sakit seperti ini. Gadis itu menghela napasnya dan menyuapi boruto perlahan.

"Bergadang ya lo?"tanya sarada, sambil sesekali menyuapi boruto.

"Nggak"

"Bohong, mata lo item gitu. Pasti lo sakit karena begadang kan, nyesel gak kalo udah gini? Gue aduin tante hinata tau rasa lo"cecar sarada. Boruto melengkungkan bibirnya sedih, lelaki itu memalingkan wajahnya saat sarada ingin kembali menyuapinya.

"Makan duluu"ucap sarada, saat boruto tak mau membuka mulutnya.

"Boruto"panggil sarada, namun lelaki itu hanya diam tak menjawab.

Sarada menghela napasnya,"oke-oke gue minta maaf karena udah marah-marah. Sekarang makan lagi ya, Boruto. Biar cepet sembuh" ucapnya melembut.

Boruto tersenyum menatap sarada, lelaki itu menganggukkan kepalanya dan kembali memakan buburnya saat mendengar ucapan lembut sarada padanya.

"Kaya anak kecil"ucap sarada.

"Gue lagi sakit"sahut boruto.

"Terus?"

"Jangan dimarahin terus"

Sarada memberikan obat dan air minum untuk boruto yang diterima oleh lelaki itu,"yayaya, maaf tuan muda uzumaki yang terhormat"

Boruto kembali memberikan air minum itu pada sarada dan ditaruh oleh sarada dinarkas samping tempat tidur boruto.

Boruto menatap sarada. Ia teringat ibu nya yang selalu mengurusnya kalau ia sakit, boruto memang sangat manja pada ibunya jika sedang sakit. Namun, sekarang ibunya sedang pergi.

Melihat sarada benar-benar membuatnya teringat pada sang ibu.

"Lo ada keturunan uzumaki?"tanya boruto tiba-tiba.

Sarada menoleh dan memiringkan kepalanya bingung dengan pertanyaan boruto, jelas-jelas ia uchiha,"nggak ada, kenapa?"

"Mau buat sama gue?" Sarada membulatkan matanya kaget, tentu saja kaget. Mengapa boruto tiba-tiba bilang seperti itu.

Gadia itu mengambil bantal kecil yang ada disamping boruto lalu melempar kearah wajah boruto. Bahaya, boruto lelaki yang terlihat cuek ternyata sangat mesum, dari mana sifat mesum itu berasal? Hinata, sarada kira itu tak mungkin, hinata adalah wanita yang pendiam dan lemah lembut. Naruto? Sarada juga tak yakin, tetapi bagaimana boruto bisa seperti itu.

Our Story[BoruSara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang