25

940 126 64
                                    

Vote-komen!
Banyak typo

Selamat membaca.

***

Sarada mengeringkan tangannya menggunakan tisu, ia melirik beberapa siswi memasuki toilet.

Apa lagi kali ini?

"Ups..., sorry. gue gak tau kalo lo disini"ucap salah satu siswi yang sarada bahkan tak tau namanya.

Sarada menudukkan kepalanya, berusaha keluar dari toilet. Namun siswi tersebut malah menghadangnya.

"Mau kemana si buru-buru banget"ucap siswi tersebut.

"Minggir"ucap sarada. Ia berusaha menghindar dari omongan yang membuatnya sakit hati.

Juga, bagaimana kalau ini juga jebakan?

"Gimana sih, masa tukang bully takut?"

"Hahaha, coba dong mau ngerasain tamparan uchiha"

Sarada mengepalkan tangannya, ia berusaha tak memasukan omongan tersebut kedalam hatinya. Selagi hanya dirinya yang dibicarakan ia tak apa.

Bukan tak ingin melawan, tetapi ia lebih takut kalau ini jebakan. Ia sudah tak ingin merepotkan orangtuanya akibat kecerobohannya.

"Kasian banget orangtua lo punya anak kaya lo, nyusahin doang"

"Tadi gue liat lo makan bareng boruto, dibawain boruto juga lagi. Udah jatuh miskin lo, sampe ngemis-ngemis ke boruto gitu?"ucap siswi tersebut. Terhitung ada 4 orang yang menghadang sarada.

"Gak usah bawa-bawa boruto!"kesal sarada, menatap mereka satu persatu dengan tajam.

"Wah berani lo, natap gitu ke kita?!"salah satu siswi mendekat kearah sarada dan menarik rambutnya.

Sarada meringis kesakitan saat rambutnya tertarik kencang,"lepas!"

Ia sungguh tak ingin melawan lagi, bagaimana jika ia dijebak lagi? Bagaimana kalau ini sudah direncanakan dan ada yang merekamnya?

"Maru, sini gue ajarin cara nya biar dia kapok"maru yang sedang menarik rambut sarada kini menatap temannya yang bernama sena.

"Gimana?"

Gadis bernama sena mengeluarkan gunting kecil yang ada disaku nya, lalu tersenyum kepada sarada.

"Mau apa lo?"sarada menatap sena yang tersenyum kepadanya. Ia takut, sungguh ketakutan. Sarada ingin pulang dan memeluk mamahnya, ia tak ingin berada disini.

"Sora, ruka. Ngapain diem, pegang tangannya!"ucap sena, pada kedua temannya.

Sarada meronta saat kedua tangannya dipegang, juga rambutnya yang masih dipegang erat."LEPASIN!!"

"MAU APA KALIAN?!! JANGAN MENDEKAT, GUE PERINGATIN SEKALI LAGI JANGAN MENDEKAT!"teriak sarada.

Tak bisa melawan, saat ini ia sendirian.

Air matanya lolos saat rambut panjangnya tergunting. Ingatan tentang mamahnya yang dulu sering mengepang rambutnya kini berputar dikepalanya. Apa salahnya? Mengapa ia mendapat cobaan seperti ini?

"LEPASIN GUE BILANG!!!"teriaknya sambil meronta kesal.

Air matanya terus mengalir saat melihat beberapa helai rambutnya jatuh kebawah.

"HAHAHA, GINI KAN CANTIK"ucap maru.

Tangannya dilepaskan saat rambutnya sudah terpotong. Sarada mengepalkan tangannya. Dan menarik rambut maru kesal.

Our Story[BoruSara]Where stories live. Discover now