Part 11: Papa Yang Norak, Anak Yang Aneh

115 16 1
                                    


Gemintang menarik nafas dalam, menghembuskannya pelan. Ia kembali melirik, lalu jadi menggeleng mencoba tak peduli.

Tapi...


MANA BISA NGGAK PEDULI KALAU AYAHMU SENORAK ITU?!?!?!?!


Gemintang sampai memijat pelipisnya pusing sendiri. Tahun segini, kayaknya peraturan sekolah beneran nggak ada ketat-ketatnya. Bahkan dari awal Gemintang datang, dia udah biasa ngeliat anak SMU ini pakai jaket denim atau jaket jersey. Kaos kaki warna warni. Gelang kanan kiri. Anting-anting besar. Bahkan kadang ada yang memakai kalung jelas-jelas di luar seragam.

Bel istirahat berbunyi tanda kelas selesai. Gemintang menghela nafas, lagi-lagi melirik. Pada Angkasa yang duduk di kursi samping Satrio. Angkasa melongok ke dalam laci, memperlihatkan cermin kecil -yang dipinjam dari Sisi si cewek barisan depan itu-. Ia berkaca, merapikan rambut jigraknya.

Gemintang mau nangis.

Jamet banget....


Kelas mulai sepi. Gemintang jadi diam berpikir. Apa dia harus nyari Mamanya lagi?


Satrio yang sudah menyimpan buku-buku ke laci mendengus keras menolehkan kepala pada Angkasa. "Jujur, lo kenapa?" tanyanya tiba-tiba membuat Angkasa kaget.

"Apaan?" tanya pemuda berlesung pipi itu sok cuek.

"Cih. Lo mana pernah dandan heboh begini. Mau kemana lo? Diskotik?" tanya Satrio mencerca.

Gemintang melirik. Huft.... untung masih ada yang waras di tahun ini....

"Ngeceng siapa lo?" tanya Satrio lagi.

Gemintang tersentak, jadi mengernyit bingung tak tau artinya.

Ngomong jorok ya tu orang?

"Kagak," jawab Angkasa mengelak.

Satrio mencibir tak percaya. "Pasti ada yang lo taksir kan?"

Gemintang terkejut bukan main. Pemuda itu langsung menegak, berdiri dan melesat membuat Angkasa sampai latah kaget ke belakang. Gemintang tau-tau loncat mendudukan diri di kursi depannya.

"Elo? Naksir? Suka? Siapa?" tanya Gemintang langsung menginterogasi.

"Apaan?!? NGGAKK!" elak Angkasa panik dan salah tingkah.

"Iya nih! Lo pasti udah punya kecengan!" kata Satrio menuduh curiga. Angkasa menggeram kesal tak terima.

"... Kecengan?" Gemintang tak paham, "ke....ce....kecengan?"

Satrio mengernyit, "ya... itu...." Dia mengernyit, ikut bingung menjelaskan. "Apa ya?" tanyanya menoleh pada Angkasa.

"Orang yang lagi lo suka," kata Angkasa menjelaskan singkat.

"OHHHHH...." Gemintang manggut-manggut, "crush?"

Angkasa dan Satrio gantian bingung.

"Oh! Gebetan? Gebetan!" seru Gemintang antusias udah kayak main kuis.

"Nah iya bener!" jawab Angkasa mengangguk.

Gemintang lalu tersentak sendiri, "LO ADA GEBETAN?!?!?!"

Angkasa mengumpat, maju membekap mulut Gemintang sampai termundur ke belakang. "Lo teriak di lapangan aja sekalian biar semua orang tau!" amuknya emosi.

Gemintang mengerucutkan bibir. Ia menegakkan tubuh kembali setelah terdorong tadi.

"Halo sahabat sahabatkuuu!!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GEMINTANG MILLENIALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang