Dia adalah Rain

318 15 0
                                    

Weekend kali ini rain hanya menghabiskan waktunya untuk duduk santai pada sofa kamarnya yang menghadap langsung keluar jendela yang menampilkan taman halaman rumah.

Hujan hari ini cukup deras, mendung dengan awan gelap sebagai teman saat hujan berlomba membasahi bumi.

Jenan tak ada di rumah, pagi tadi tiba- tiba ayah jenan menelfon katanya ada urusan di kantor dan tidak bisa ditunda, rain tentu mengerti itu dan memaksa jenan untuk menemui ayahnya, bagaimana pun rain masih segan kepada ayah jenan jika melarang anaknya untuk membantunya disaat rain sudah bisa mengerjakan apa-apa sendirian.

Rain bahagia dengan kehidupannya saat ini,rain bisa menghirup udara dengan bebas tanpa dibayangi rasa takut bagaimana jika besok sudah tidak bisa sekolah lagi, rain sudah bisa makan apapun yang diinginkan tanpa harus memikirkan harga dan besok makan apa.

Rain bersyukur untuk itu dan yang paling utama rain benar- benar bersyukur memiliki jenan dalam hidupnya meskipun dulu harus berjuang keras demi bisa bersama.

Mengingat itu rain jadi sedih jika mengingat kembali kejadian beberapa tahun lalu.

Rain adimasta adalah anak yang masih berusia 16 tahun, hidup sendirian sejak umur 14 tahun karna ayahnya telah pergi 2 tahun lalu akibat serangan jantung dan ibu rain yang juga meninggal setahun setelah kepergian ayah rain saat itu.

Rain hanya tinggal sendiri di rumah peninggalan orang tuanya satu-satunya. Setiap harinya rain harus bekerja mengantarkan koran dan susu di komplek perumahan mewah yang ada di Jakarta kesehariannya, rain akan melakukan itu sebelum berangkat sekolah.

Bekerja hanya untuk mendapatkan uang, setidaknya untuk makan sehari-hari, jangan pertanyakan kerabat, karna ayah dan ibunya sama2 anak tunggal dan tidak memiliki sanak saudara. Mungkin ada namun rain tidak tahu yang mana. Pada saat orng tuanya meninggal saja rain hanya dibantu oleh tetangga sekitar.

apa yang diharapkan dari anak berusia 14 tahun mengenai hidup. Rain harus belajar hidup dewasa dan merasakan kerasnya hidup disaat anak seusianya asik bermain dengan temannya. Rain kadang menangis sendirian jika melihat teman seusianya masih merasakan hidup enak dan limpahan kasih sayang orang tua. Mau tidak mau rain harus menjalani hidupnya meskipun sendirian.

Kesepian sudah menjadi teman hidupnya selama ini, doa yang ia panjatkan setiap harinya adalah ketika ia membuka mata, maka kebahagiaan akan datang menghampirinya.

Setiap festival yang diadakan setiap tahunnya di kota besar telat rain hidup, akan rain manfaatkan untuk mencari penghasilan tambahan hidup. Sekaligus mengenang kenangannya bersama ayah dan ibunya.

Sosok rain seperti malaikat tanpa sayap, ia begitu baik juga perhatian, lemah lembut saat berbicara.

Dream (noren)Where stories live. Discover now