satu fakta

129 14 0
                                    

"Bagaimana?" Tanya marko saat baru sampai di lokasi.

"Mobilnya rusak parah, jenan beruntung bisa selamat dari kecelakaan ini, karna mau dilihat dari segi manapun jenan kemungkinan kecil bisa selamat secara mobilnya benar benar rusak akibat menabrak pembatas jalan".

Jemian melihat kearah mobil putih jenan yang bagian depannya bahkan sudah hancur akibat terguling-guling. marko menghela nafas, merasa bersalah pada sahabatnya, sampai saat ini sebenarnya hubungannya dengan jenan tak begitu baik sejak pertunangan jenan dan juga Sena.

Kecelakaan ini terjadi karna hujan kemarin yang begitu deras sehingga menyebabkan jalanan begitu licin dan penglihatan tidak begitu baik.

Jenan juga terlihat tak fokus membawa mobil didengar dari saksi yang melihat bahwa mobil jenan memang melaju begitu kencang sehingga tak melihat ada mobil yang berlawanan arah juga melaju sama kencangnya hanya saja jenan berhasil menghindar dan berakhir ia yang celaka.

Jemian menatap marko lama sebelum mengatakan sesuatu yang membuat Marko langsung melihat kearah jemian.

"Apakah hubungan rain dan jenan belum membaik?" Jemian bertanya, sebenarnya iapun juga marah kepada jenan, mengetahui jenan bisa-bisanya melangsungkan pertunangan disaat ia juga menjalin hubungan dengan rain.
Tapi setelah mengetahui penjelasan jenan tempo hari akhirnya dia mengerti dan akan membantu jenan nanti ketika bertemu rain.

Marko menggeleng, marko tidak tau sebab rain sulit ditemui setelah hari itu. Setiap ia ingin bertemu di tempat rain bekerja, ten pasti melaranganya dan mengatakan rain sibuk dan tidak bisa ditemui.

"Kau tau....." Jemian menjeda ucapannya sebelum melanjutkan. "....Sebenarnya jenan tak menginginkan pertunangan itu" setelah mendengar itu, marko langsung menatap jemian, meminta penjelasan.

"Maksudmu?" Marko tidak mengerti sebenarnya apa yang terjadi.

"Jenan tak pernah menginginkan pertunangan itu mark" Jemian tau segalanya. Ia mendengar semuanya saat itu.




Flashback

Dihari kepulangan jenan, jemian sengaja tak membuka galerinya demi menyambut sang sahabat. Jemian juga mengajak marko untuk datang memberi kejutan ala-ala kepada jenan, hanya saja marko saat itu tak bisa karna ada meeting penting dikantornya.

Jemian berangkat sendiri kerumah jenan, sesampainya disana, ia langsung saja masuk, berharap menemukan keluarga abitama, namun keningnya menyerit ketika ruang keluarga ternyata kosong, apa bibi yuna pergi kebutik? Bukankah hari ini jenan kembali setelah sekian lama? Apa tak ada pesta penyambutan?. Memilih abai jemian langsung saja berjalan masuk hendak menuju kamar sang sahabat, jenan pasti sedang beristirahat mengingat perjalanannya memakan waktu cukup lama.

Baru saja ia menapak pada anak tangga pertama, kakinya harus berhenti ketika mendengar seperti percakapan didalam ruangan kerja pamannya. Ruang kerja itu memang berada dilantai satu dekat dengan kamar bibi dan juga pamannya. Hanya saja percakapannya memang masih bisa ditangkap meski dari jarak yang lumayan jauh.

Berjalan mendekat, jemian samar-samar mulai mendengar percakapan antara ayah jenan dan juga jenan?. Jemian membuka sedikit pintu itu memberikan sedikit celah agar ia bisa mendengar dan melihat dengan jelas.

"Kenapa?, Kenapa ayah melakukannya?" Jenan terlihat marah, ia bahkan berdiri didepan ayahnya dengan tangan mengepal kuat, sebenarnya ada apa?.

"Kau bertanya kenapa ayah melakukannya?, tentu semua demi dirimu apalagi memangnya?" Doni menjawab dengan santai, pertanyaan jenan kenapa tidak pernah masuk akal.

"Sekarang apa?....sekarang apa lagi yang ayah mau?!" Jemian sampai tersentak mendengar teriakan jenan. Ada apa ini. Mengapa jenan bisa semarah itu.

"Harusnya ayah yang bertanya kepadamu, apa yang kau mau hah!, Bukankah bagus jika kau menikah dengan Sena, ia gadis yang baik dan pintar!, Jangan berlaga seperti orang bodoh jenan!" Doni memukul meja dengan keras kenapa anaknya begitu keras kepala.

Jemian yang mendengar nama tak asing itu menyerit, kenapa ada Sena?

"Tapi aku tak menginginkan itu ayah" Jenan putus asa, mengapa ayahnya begitu kekeh ingin menjodohkannya dengan orang yang tak jenan cintai.

"Kenapa kau tak menginginkannya? Apa karna pelacur kecil itu?, Apa karna rain itu kau sampai membantah ayah?" Jenan terkesiap, dari mana ayahnya tau perihal rain.

Rain? Apa paman Doni tidak menyukai rain?. Jemian mulai bisa menebak apa penyebab perdebatan antara jenan dan ayahnya.

"A--ayah?" Jenan tergagap, apa selama ini ayahnya tau?.

"Kau fikir ayah tak tau semuanya?, Kau fikir ayah tak tau kalau selama ini kau selalu mengirimkan surat kerumahnya agar ayah tidak curiga, ayah tidak bodoh untuk menyadari itu, ayah mengawasimu selama ini" Doni menatap tajam anaknya, apa jenan berfikir bisa membohonginya dengan tak menggunakan ponsel dan mengirim surat?, Ia bahkan tau bahwa rain selama ini masih menjadi kekasih anaknya.

"Awalnya aku tidak perduli dengan anak itu, tapi semakin lama aku mulai menyadari bahwa kau begitu mencintai anak kotor itu" Doni menatap tajam anaknya yang saat ini berdiri dengan kaku dihadapannya.

"Jika kau masih ingin melihat anak itu hidup, maka ikuti keinginan ayah, semuanya akan baik-baik saja. Jika kau tidak memberontak"

Saat itu, akhirnya jemian tau bahwa selama ini hubungan jenan dan rain tak seindah yang ia fikirkan, tak semulus jalan cerita yang ia dengar dari jenan.




Flashback end

"Jenan tak memiliki alasan untuk menolak, semuanya demi rain...kekasihnya" jemian menatap marko yang saat ini berdiri dengan tatapan kosong.

"Jenan rela berkorban demi keamanan rain, jenan rela terluka asal rain bisa ia lindungi" jemian tak sanggup membayangkan jika ia diposisi jenan, selama ini sahabatnya begitu terluka dan tertekan.

"Jem...." Marko menatap jemian....

"Jenan selama ini berjuang dengan keras sendirian, ia begitu melindungi kekasihnya sampai tak sadar bahwa ia juga terluka bahkan lebih parah, jenan berhak bahagia....kau tentu tau maksudku...." Jemian menatap sahabatnya.

Dan marko paham apa maksudnya, ia mengangguk. Dan kembali fokus pada jalanan.....










Ia tau apa yang  harus ia lakukan.

Dream (noren)Kde žijí příběhy. Začni objevovat