tuan abitama

74 7 0
                                    

Melajukan mobilnya dengan laju sedang, pandangannya ia bawa untuk melihat kerja dimana rain masih tertidur dengan jaketnya sebagai selimut.

Tidak ada pilihan lain selain harus membawa rain pulang kerumahnya. selain itu karna dia juga tidak tau rumah Rain ada dimana. kemarin hanya sempat mengantar sampai gang kemarin.

Diperjalanan, Jenan akan sesekali melirik rain takut kalau anak itu akan terbangun.




*Kediaman abitama*



Mobil jenan terlihat sudah memasuki pekarangan rumah mewahnya. Setelah itu jenan turun dengan terburu dan dengan pelan menggendong rain masuk kedalam rumahnya.

Jenan membuka pintu kamarnya dengan pelan dan menuju ranjang untuk meletakkan  rain.

Diletakkannya tubuh rain dengan pelan lalu memakaikannya selimut hingga dada.



pukul 18.57...

Hari sudah mulai malam dan jenan akan membersihkan diri terlebih dahulu, kemudian membangunkan rain untuk makan malam sekaligus akan mengantarnya pulang.

Rain sudah cukup lama tertidur jadi mungkin sudah cukup dan rain akan dibangunkan setelah ia selesai membersihkan diri.

" Sepertinya kau benar-benar mengantuk sampai tidak ingin bangun sepertinya".

Jenan kemudian pergi kekamar mandi untuk membersihkan diri. Tidak sampai lima belas menit jenan sudah selesai dengan bersih-bersihnya.

Jenan duduk ditepi ranjang dan mengelus pelan pipi rain agar anak itu terusik dan segera bangun.

" Pipinya lucu seperti mochi"

Bukannya membangunkan jenan malah sibuk menusuk nusuk pipi bulat itu karna terasa lembut seperti mochi. Jenan menyukainya.

"Nggghh~~~" lenguhan itu terdengar.

Rain terusik dari tidurnya karna merasa seperti ada yang menekan pipinya. Perlahan matanya mulai terbuka membiasakan cahaya masuk kepenglihatannya.

"Ini dimana?"

Suara serak rain akhirnya terdengar. Jenan sepertinya benar benar sudah jatuh cinta, bahkan mendengar suara baru bangun rain saja jenan sangat menyukainya.

" Ini di rumahku, ayo kebawa sepertinya ibu sedang menyiapkan makan malam" Jenan mengusap pelan pipi rain agar nyaman.

" Hah? Rumah? Ibu? Makan malam?" 

rain masih setengah tertidur, dia masih bingung dengan keadaan yang ada. sampai kemudian matanya terbelalak terkejut dan bangun dengan tergesa.

Melihat siapa yang ada didepannya saat ini dan disekitarnya itu bukan kamarnya, bukan dirumahnya. Jadi pasti dia berada dirumah jenan.

" Hah!! Kenapa aku bisa ada disini?!"

Tanyanya terkejut kepada jenan dan jenan hanya melihatnya dengan senyum yang ekheem sedikit membuatnya tersipu.

"Saat di sekolah tadi kau tertidur karna takut jadi aku membawamu ke rumahku karna kau terlihat nyaman dan aku tidak tega membangunkanmu, lagian aku juga tidak tau rumahmu ada dimana"

"Kakak kenapa tidak membangunkan rain saja, rain akan pulang sekarang kak terima kasih untuk tadi disekolah, rain pulang dulu"

Rain baru saja akan beranjak, tapi ditahan oleh jenan, rain menatap jenan bingung. Dia harus pulang ini sudah malam rain juga harus bekerja.

"Aku akan mengantarmu pulang tapi kita kebawa dulu untuk makan malam".

"Tidak perlu kak, Rain akan makan di rumah nanti".

Dream (noren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang