Bab 10: Kelompok Pemburu Monster

6 2 0
                                    

SETELAH perdebatan panjang yang dimenangi oleh Bastian Rosewood—karena Cyril sudah tidak sanggup mendengar kecerewetannya—akhirnya Cyril bersedia mengajaknya pergi. Mereka berangkat menunggangi kuda sendiri-sendiri. Tuan Robinson meminjamkan kudanya untuk Cyril dan lelaki tua itu berpesan kepada Cyril untuk menyebut namanya jika kelompok pemburu itu tidak menyambut baik kedatangan mereka berdua.

Wilayah Greenstone ada di lereng Gunung Sinai, berarti ada di sebelah utara ibu kota kerajaan. Akan lebih cepat jika potong kompas melewati ibu kota. Akan tetapi, karena keadaan sedang tidak aman, mereka harus lewat wilayah pinggiran untuk memperkecil risiko mereka dikenali orang.

Perjalanan lewat wilayah sebelah barat ke Greenstone memakan waktu satu hari lebih lama dibandingkan lewat Windsburg. Medan yang mereka lalui masih didominasi dengan padang rumput atau hutan. Sesekali, terkadang mereka masuk ke dalam wilayah penduduk untuk mencari makan.

Seperti saat ini, mereka sedang ada di dalam bar di wilayah yang perbatasan dengan Greenstone. Cyril dan Bastian Rosewood tidak memiliki banyak informasi keberadaan kelompok pemburu. Maka dari itu, mereka ingin mencari informasi di bar karena tempat berkumpulnya semua jenis orang.

"Jangan minum banyak. Aku akan meninggalkanmu jika kau mabuk," peringat Cyril saat Bastian Rosewood ingin menenggak lagi satu gelas penuh bir. Padahal, wajahnya sudah berubah warna seperti buah apel.

"Anda tahu? Saya berani bertaruh jika Anda tidak akan pernah bisa meninggalkan saya di sini dalam keadaan mabuk," balas Bastian Rosewood dengan wajah bodoh karena alkohol.

Cyril hanya menaikkan alis kirinya mendengar jawaban bawahannya itu. Bastian Rosewood benar, dia tidak akan pernah bisa meninggalkan bawahan yang sudah seperti saudaranya itu di sini. Rasanya mengerikan saat seseorang sangat mengenal bagaimana dirimu.

"Kau tahu ... terkadang aku takut kepadamu, Bastian."

Bastian Rosewood mengangkat kepalanya untuk menatap dua bola hazel di depannya. Ia tidak mengerti kenapa seorang Cyril bisa takut kepadanya. Justru seharusnya dirinyalah yang takut dengan sang pangeran.

"Karena kau tahu kelemahanku. Bahkan, saat semua orang kagum karena prestasiku, hanya kau yang tahu bagaimana aku terpuruk karena tidak bisa mengusahakan yang lebih baik dari itu," gumam Cyril.

Bastian Rosewood mengangkat gelas ke mulutnya. Menenggak cairan kuning berbuih itu satu teguk. Ia mengamati tuannya yang sedang memperhatikan gelas di tangannya dengan pandangan kosong. Bastian Rosewood menghela napas lelah melihat mata hazel itu perlahan redup.

Benar, hanya Bastian Rosewood yang tahu bagaimana Cyril menderita atelophobia karena ambisi Raja Aldrich. Sang raja tidak pernah memuji Cyril saat meraih prestasi. Sebaliknya, orang ambisius itu akan menekan anaknya kenapa tidak bisa lebih baik dari itu. Ia selalu menuntut anaknya sempurna yang berakhir sang pangeran selalu takut tidak bisa melakukan yang terbaik saat menjelang ujian. Akibatnya, Bastian Rosewoodlah yang menderita karena terkena dampak dari emosi Cyril yang tidak stabil karena tertekan.

Saat Bastian Rosewood akan membuka mulut membalas ucapan Cyril, ada empat orang masuk ke dalam bar. Penampilan keempat orang itu sangat kuat. Badan mereka dipenuhi dengan otot yang liat, baju seperti yang dipakai seorang ksatria, dan tatapan mereka sangat tajam. Cyril dan Bastian Rosewood langsung waspada dengan keempat orang yang baru masuk tersebut. Insting mereka mengatakan bahwa keempat orang itu membawa informasi yang mereka berdua perlukan.

"Perburuan kali ini sangat menguntungkan karena kita mendapatkan ferial," kata orang paling banyak bicara di kelompok itu.

Cyril dan Bastian Rosewood saling lirik, lalu menajamkan mendengaran mereka. Ferial adalah monster berwujud seperti serigala. Tubuh ferial sangat besar dan ada batu permata di dahi mereka yang bisa dijual dengan harga tinggi. Pastinya, monster yang disebutkan mereka tadi adalah makhluk penghuni hutan terlarang.

Cyril dan Bastian mencuri dengar pembicaraan empat orang di meja sebelah itu dengan tenang. Saat keempat orang itu pergi, Cyril dan Bastian Rosewood segera bangkit dari duduknya untuk mengejar mereka. Mereka berdua tidak boleh kehilangan jejak keempat orang tadi. Kemungkinan besar, mereka adalah pemburu monster yang mereka cari.

Keluar bar, Cyril dan Bastian Rosewood mengikuti mereka sekitar sepuluh meter di belakang. beruntung sekali mereka menunggangi kuda, sehingga Cyril tidak perlu meninggalkan kudanya di depan bar.

Beberapa waktu membuntuti, Cyril kehilangan jejak keempat orang itu saat di gang gelap dua blok dari bar. Ia mengumpat di dalam hati. Rasanya hanya sekejap mata mereka menghilang. Saat di perempatan sebelum blok ini, ada orang yang tiba-tiba menyeberang sehingga Cyril harus menghentikan kudanya secara mendadak dan hilang fokus sebentar. Saat akan mengejar kembali, kelompok itu sudah tidak tampak.

"Ke mana lagi kita, Pangeran?" tanya Bastian Rosewood memecah rasa frustrasi Cyril.

"Ayo kembali," komando Cyril sambil memutar balik kudanya.

Akan tetapi, baru saja kudanya melangkah, mereka dihadang oleh empat orang bertubuh besar yang sedari tadi mereka ikuti. Rupanya mereka sadar dengan gerak-gerik Cyril dan Bastian Rosewood sejak keluar bar dan menunggu momen tepat untuk mengelabui mereka berdua. Kemudian, melakukan penyerangan seperti saat ini.

"Kenapa kalian membuntuti kami?" tanya orang yang perawakannya paling besar dibandingkan yang lain.

"Apakah kalian pemburu monster dari Greenstone?" tanya Cyril.

Tatapan keempat orang itu langsung waspada. Buku-buku tangan mereka yang memegang pedang mulai mengetat.


The Winchester's OdisseyWhere stories live. Discover now