Hal Tersembunyi

87 19 6
                                    

Seorang pria tengah menikmati waktu luangnya di sebuah taman kecil yang berada tak jauh dari kastil yang disinggahinya.

Pria itu sesekali menghela nafasnya sembari meminum teh yang dibawa olehnya. Menatap langit biru yang cerah seperti saat hari-hari lainnya.

Masih berpikir tentang bagaimana caranya agar dirinya bisa membantu sang pujaan mengingat semua tentang dirinya juga Narnia.

Tak peduli apakah itu membutuhkan waktu yang cukup lama ataupun singkat, ia hanya ingin bahwa gadis itu bisa menikmati suasana di tempat yang seharusnya ia rindukan.

Pria itu kemudian memutuskan untuk kembali ke dalam kastil. Berharap bahwa gadisnya bisa mengingat setiap hal kecil disini.

Ditempat lain disebuah ruangan yang cukup besar, terlihat seorang gadis yang tengah berbaring sambil membaca buku yang ia bawa dari perpustakaan bersama saudari ipar.

Membaca setiap halaman yang membuatnya begitu tertarik, seolah telah membawanya ke dunia lain.

Mungkin menurutnya itu adalah sebuah dongeng, namun itu adalah hal nyata yang terjadi ditempat itu sejak ratusan, mungkin ribuan tahun yang lalu.

Kisah tentang Penyihir Putih yang menguasai negeri tersebut dan kisah para Raja dan Ratu yang telah lama diramalkan selama ini. Juga kisah tentang Singa yang Agung dan Hebat.

"Kisah yang benar-benar menarik. Aku seperti tengah membaca sebuah dongeng anak-anak" gumamnya.

Namun saat ia membalik halaman lain, ia sedikit terkejut bahwa ada satu nama yang membuat dirinya terheran-heran. Nama yang mungkin sedikit asing namun seolah nama itu mengingatkan dirinya akan suatu hal.

Persephonne Elizabeth

"Nama itu...sepertinya aku pernah mendengarnya, tapi dimana?" gumam gadis itu mencoba mengingat nama yang mungkin pernah didengarnya.

"Elizabeth Persephonne... The Princess of Narnia"

"Wanita prajurit itu telah melahirkan seorang bayi cantik"

"Aslan memberkatinya"

"Dia akan mengalahkan wanita penyihir itu"

"Kita harus menyembunyikan bayi itu agar si penyihir tak bisa membunuh bayi kecil itu"

"Jika ramalan itu benar, maka bayi ini yang akan membawa empat lainnya!"

Tiba-tiba kepala gadis itu kembali sakit. Seolah sesuatu tengah terjadi didalam kepalanya. Hal yang mungkin ia pikir adalah ingatannya yang telah hilang.

Matanya mulai berkaca-kaca menahan rasa sakit. Dirinya tak tahu harus berbuat apa, tidak ada yang mungkin bisa membantunya untuk saat ini.

"Anne!" teriak seseorang yang baru saja masuk ke dalam kamarnya.

Pria itu datang mendekatinya saat ia melihat bahwa gadis pujaannya terlihat menangis menahan rasa sakit di kepalanya.

Gadis itu sempat melirik sekilas ke arah pria yang mendekatinya, sebelum akhirnya ia pingsan dihadapan pria yang tengah mengkhawatirkan dirinya.

"Anne bangun sayang, kamu kenapa? Sayang ayo bangun" ucapnya sambil menepuk pipi gadis itu.

Kemudian Peter memanggil seorang pelayan untuk membawa seorang tabib, agar dirinya bisa tahu apa yang terjadi pada gadisnya itu.

Seorang gadis terbangun disebuah hamparan salju putih yang begitu luas dan dingin. Semuanya diselimuti oleh salju putih, dimulai dari pepohonan hingga tanah yang dipijaknya.

It was Love❤ Peter Pevensie Where stories live. Discover now